. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 15 Mei 2012

Menaikkan Kelas Tour de Singkarak 2012



Lomba balap sepeda berkelas internasional Tour de Singkarak (TdS) di Sumatera Barat sudah 3 kali digelar. Penyelenggaraan TdS ke-4 pada tanggal 4-10 Juni 2012 mendatang dipastikan akan lebih berkualitas dibanding TdS sebelumnya mulai dari jumlah peserta, hadiah, dan lainnya. Bahkan untuk menaikkan kelas lomba ini, Kemenparekraf mengundang Amoury Sport Organization (ASO), penyelenggara Tour de Frace.

“Ya benar Kemenparekraf tahun ini kembali mengundang ASO yang sukses menyelenggarakan Tour de Frace menjadi salah satu lomba balap sepeda internasional terbesar di dunia, untuk hadir dan memberikan masukan terhadap penyelenggaraan TdS 2012,” jelas Wamenparekraf Sapta Nirwandar dalam launching TdS 2012 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta Pusat, Jakarta, Senin malam (14/5/2012).

Pada tahap persiapan, lanjut Sapta, ASO bersama Kemenparekraf, PB ISSI, Pemprov, Pemkot, dan Pemkab Sumbar terlibat aktif dalam pembuatan rancangan rute etape TdS 2012,” ungkapnya.

Ajang ini bukan semata menjadi lomba balap sepeda tetapi sekaligus promosi pariwisata. “Euro Sport, media olahraga internasional, menyebut Sumatera Barat sebagai Green Swiss," jelas Sapta seraya menambah TdS ini diyakini akan mengangkat potensi wisata Sumatera Barat ke dunia.

Bayangkan peserta TdS 2012 sekitar 250 peserta. “Kemungkinan 250 orang tersebut akan menceritakan pengalaman dan keindahan Sumatera Barat kepada teman-temannya di negara asalnya masing-masing," ungkapnya.

Kesempatan ini, lanjutnya harus digunakan untuk memperkenalkan alam dan budaya Minang, serta makanan-makanan yang lezat. “Peserta lomba tidak hanya bersepeda tapi sekalian menikmati wisatanya,” imbuhnya mengingat hampir di setiap daerah di Sumatera Barat mempunyai keunikan tersendiri mulai dari aneka kuliner, tari-tarian, dan keindahan alam yang dapat dijadikan pengalaman dan cerita yang menarik bagi para peserta maupun wisatawan yang menyaksikan langsung.

“Beberapa kuliner khas Minang seperti Rendang yang sudah dinobatkan sebagai makanan tradisional terlezat di dunia dan aneka Kripik Balado dapat menjadi oleh-oleh bagi peserta dan wisatawan,” terangnya.

Untuk menggaungkan event ini, selain pemerintah pihak swasta juga harus aktif. “Semua restoran Padang dari Sabang sampai Merauke, wajib mempromosikan TdS," imbaunya.

TdS 2012 melombakan 7 etape yang berjarak 854 km. Diikuti 250 pebalap dari 17 negara, seperti Amerika, Perancis, Ukraina, Jerman, Belanda, Rusia, Iran, Jepang, Indonesia, dan masih banyak lagi. Indonesia sendiri mengirimkan 7 tim sedangkan mancanegara ada 18 tim. Start berlangsung dari Sawahlunto dan berakhir di Kota Padang. Hadiah yang diperebutkan meningkat tahun ini menjadi Rp 1 miliar.

Sebanyak 14 Kabupaten dan kota mendukung event tahunan ini, antara lain Padang, Bukittinggi, Padang Panjang, Payakumbuh, Kabupaten Pesisir Selatan, Sijunjung, Agam, dan lainnya.

Gubernur Sumbar Irwan Prayitno mengaku dengan jajaran dan sejumlah pihak terkait sudah mempersiapkan semua kebutuhan peserta lomba termasuk wisatawan yang nanti berkunjung saat TdS 2012 berlangsung. “Kami telah mempersiapkan secara maksimal akomodasi, alat transportasi, dan paket wisatanya," ungkapnya.

Bahkan untuk memanjakan peserta lomba, lanjut Irwan, panitia menyiapkan Kereta Mak Itam dari Museum Kereta Api Sawahlunto untuk mengantar mereka berjalan-jalan menikmati pemandangan alam khas Minang di Sawahlunto. “Wisatawan juga dapat merasakan sensasi naik Kereta Mak Itam. Tapi beroperasinya hanya pada akhir pekan saja,” jelasnya.

Jeruk Makan Jeruk
Seperti tahun-tahun sebelumnya. Launching TdS ke-4 ini juga berlangsung di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Kemenparekraf, Jakarta. Acara tersebut berlangsung meriah dengan hiburan tari-tarian tradisional Sumatera Barat dan tarian kreasi serta nyanyian berbahasa Minang. Sebelumnya ada suguhan makan malam dengan aneka makanan Minang seperti Soto Padang, Martabak, Rendang, dan beragam panganan khasnya.

Di ruang lain ada pameran ekonomi kreatif dari Sumbar dan juga pameran foto-foto hasil TdS sebelumnya.

Selain Sapta Nirwandar dan Irwan Prayitno, juga hadir perwakilan dari KONI, beberapa walikota dan bupati di Sumbar, masyarakat Minang yang ada di Jabodetabek serta sejumlah pegawai di lingkungan Kemenparekraf.

Melihat venue penyelenggaraan berserta tamu yang hadir, tak berlebihan bila ada penilaian launching TdS kali ini pun promosinya bersifat “Jeruk Makan Jeruk”. Artinya tempat dan tamu yang hadir masih sebatas dari kalangan pegawai Kemenparekraf dan masyarakat Minang di Jabodetabek.

Strategi promosi ini terasa bertolakbelakang dengan harapan Kemenparekraf yang ingin menjadikan TdS 2012 bukan sekadar ajang lomba sepeda, pun memajukan memperkenalkan pariwisata Sumbar dengan harapan kunjungan wisatawannya meningkat.

Penilaian promosi Jeruk Makan Jeruk ini datang bukan saja dari orang Minang sendiri, juga dari pegawai Kemenparekraf “Harusnya launching-nya di mall atau di tempat strategis yang ramai dikunjungi masyarakat umum. Serta mengundang sejumlah komunitas seperti pegiat sepeda, fotografi, backpacker, duta besar dan lainnya. Pasti promosinya lebih kena dan tersebar lebih luas,” kata pegawai Kemenparekraf yang enggan disebut namanya.

“Mungkin karena terbatas biayanya, jadi tempatnya di sini. Kalau di Jakarta-nya sudah tepat, tapi lebih bagus lagi di tempat publik biar masyarakat luas tahu ada TdS dan tertarik datang menontonnya langsung ke Sumbar,” kata salah seorang warga Minang di Jakarta yang hadir dalam launching TdS kali ini.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP