. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 13 April 2012

Mau Pariwisata Daerah Anda Maju? Buatlah Aman dan Nyaman



Bencana alam yang terjadi di suatu daerah seperti gempa berkekuatan 8,5 skala Richter yang menguncang Aceh, Rabu (11/4/2012), tidak akan menyurutkan orang untuk datang, baik ituurusan keluarga, bisnis maupun berwisata. Lain halnya dengan penembakan pesawat Trigana berkode penerbangan PK-YRF oleh kelompok bersenjata saat mendarat di Bandara Mulia, Papua, Ahad pagi (8/4/2012), jelas membuat orang luar Papua, termasuk wisatawan takut berkunjung ke Papua. Orang jadi mikir 1000 kali buat bertandang.

Separah apapun dampak bencana itu, orang tetap akan datang. Buktinya ketika Aceh dilanda gempa tsunami dasyat 2004 lalu, justru ribuan orang datang untuk membantu sebagai relawan dan sebagainya.

Meskipun sebagai relawan, tetap saha memberi dampak ekonomi yang baik bagi masyarakat Aceh ketika itu.

Tapi sebaliknya ketika Aceh dilanda konflik antara GAM dengan TNI sebelum gempa dasyat itu terjadi, orang takut datang apalagi untuk berwisata. Buktinya wisatawan minat khusus dari mancanegara yang biasanya ramai mendaki Gunung Leuser pada era 80-an kemudian menurun dratis akibat konflik tersebut. Kondisi itu terjadi samapi sekarang.

Dan juga ketika ada penembakan di Aceh jelang Pilkada Aceh beberapa waktu, membuat sejumlah wisatawan Jakarta yang hendak berwisata petualangan ke Aceh mengurungkan niatnya dan akhirnya memilih berwisata ke daerah lain yang aman dan nyaman.

Ini membuktikan bahwa masalah ketidakamanan baik itu kerusuhan, demontrasi brutal, kriminalitas, pembunuhan, penembakan apalagi peperangan menjadi musuh utama pariwisata. Jangan harap orang mau datang ke daerah tidah aman atau berkonflik.

Seindah-indahnya, sebagus-bagusnya obyek-obyek alam yang dimiliki daerah tersebut akan BASI, jika penduduknya, pemerintahnya tidak menjaga keamanan di wilayahnya, tidak memberikan kenyamanan bagi pengunjung dalam hal ini wisatawan.

Sekali konflik berdarah terjadi, akan terus melekat lama di benak masyarakat luar sebagaimana penilaian banyak orang terhadap daerah Aceh dan Papua hingga saat ini. Dan ini citra tak aman itu tak mudah dilenyapkan begitu saja.

Perlu usaha dari pemerintah dan masyarakatnya untuk menciptakan keamanan yang benar-benar aman dan kemudian meyakinkan kepada khalayak. Tanpa memberitahukan kepada masyarakat luar, baik dengan cara giat berpromosi, rajin menggelar event dan sebagainya, akan percuma. Citra negatif itu akan tetap melekat.

Wakil Ketua DPR, Priyo Budi Santoso mengatakan penembakan pesawat di Papua justru merugikan masyarakat Papua. Bukan secara imej tapi juga ekonomi. “Bisa dibayangkan kalau beras dan kebutuhan pokok tertunda karena merasa tidak aman. Yang rugi masyarakat Papua juga," terangnya.

Karena itulah Priyo mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas dan menindak pelakunya dengan segera mengingat efek terornya sangat merugikan dan membahayakan.

Melihat dampat yang merugikan itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) bahkan mengambil langkah sigap dengan menginstruksikan kepada jajaran kepolisian untuk menangkap pelaku penembakan pesawat Trigana Air tersebut.

"Harus dilakukan suatu pengejaran terhadap hal ini, tidak bisa dibenarkan. Bukan hanya dikejar tapi harus diselesaikan secara tepat. Mereka yang bertanggung jawab harus diproses secara hukum," tegas Julian Juru Bicara Kepresidenan di Kantor Presiden, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta, Senin (9/4/2012).

Insiden penembakan pesawat saat hendak mendarat seperti itu, lanjut Julian, telah membuat psikologis masyarakat khususnya di pedalaman, tidak baik. "Itu yang harus dicegah. Jadi mereka harus tetap punya rasa aman untuk beraktivitas meski ini di pedalaman," katanya.

Kepala Badan Intelijen Nasional (BIN), Marciano Norman, menegaskan sudah ada titik terang mengenai penembakan pesawat komersil di Papua pada beberapa hari lalu.
"Penembakan itu sudah teridentifikasi posisi dari kelompok itu. Sekarang sedang dalam proses pengejaran," kata Marciano saat ditemui wartawan di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (11/4).

Kendati belum diketahui pasti kelompok mana yang melakukan penembakan. Tetapi, dari sejumlah kelompok yang ada, posisi dan kedudukan dugaan pelaku penembakan sudah dibidik.

Menurutnya, proses pengejaran dilakukan di beberapa titik. Terutama daerah Puncak Jaya yang merupakan lokasi penembakan. "Pengejaran di Puncak Jaya, tempat penembakan itu," katanya.

Panglima TNI, Laksamana Agus Suhartono mengatakan sudah berkoordinasi dengan Polri untuk penanganan pascapenembakan pesawat di Papua. Pihaknya siap membantu pihak Polri.

Mudah-mudahan saja kondisi keamanan baik di Aceh maupun Papua benar-benar pulih serta memberikan kenyamanan bagi pengunjung. Mengingat kedua daerah ini memiliki sejumlah obyek alam yang luar biasa yang menjadi magnet kuat untuk orang berkunjung. Tanpa aman dan nyaman itu, sia-sialah apa yang sudah dimiliki keduanya.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP