. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 22 Maret 2012

Ritual Mengambil Air Gunung Sebelum Festival Tidore 2012


Tidore, Maluku Utara (Malut) tak mau kalah dengan pulau tetangganya yakni Ternate dalam menggaet wisatawan lewat sebuah festival. Dalam waktu bersamaan Tidore menggelar Festival Tidore 2012 selama 2 pekan mulai tanggal 1-12 April 2012. Yang menarik sebelum festival akan didahului dengan ritual mengambil air gunung. Ada apa lagi?

Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Kadisbudpar) Kota Tidore Kepulauan, Asrul Sani mengatakan festival Tidore digelar juga untuk melestarikan dan memperkenalkan adat istiadat masyarakat Tidore.

“Nanti sebelum Festival Tidore berlangsung, dilakukan ritual mengambil air suci di gunung untuk dibawa ke Kesultanan Tidore kemudian dilanjutkan dengan kirab budaya,” jelas Asurl usai pembukaan Pameran Foto Sejarah dan Pariwisata Tidore di Museum Nasional, Jakarta, Kamis (22/3/2012).

Wisatawan yang berkunjung ke Festival Tidore ke-4 ini, lanjut Asrul dapat meneruskan ke sejumlah obyek wisata di Tidore seperti ke Pulau Mare untuk bersnorkeling dan melihat lumba-lumba atau yang dikenal dengan sebutan Kahja Masalo, Pulau Maitara yang terletak antara Tidore dan Terante yang diabadikan dalam lembaran uang kerta Rp.1000, Pantai Rum dengan bebatuan reagam bentuk dan ukuran, Tugu Pendaratan Spanyol yang dibuat Kedubes Spanyol pada 30 Maret 1993, Benteng Toreh, Benteng Tahula, dan Kadato Kie atau Keraton Kesultanan Tidore serta Sigi Kolano atau Masjid Kesultanan.

“Diharapkan Festival Tidore yang diadakan dalam rangka perayaan hari jadi Tidore yaitu tanggal 12 April, dapat lebih meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Tidore,” ungkap Asrul yang berupaya memasukkan festival ini sebagai kalender kegiatan wisata tetap Malut.

Untuk mempromosikan festival tersebut, digelar Pameran Foto Sejarah dan Pariwisata Tidore di di Museum Nasional, Jl Medan Merdeka, Jakarta Pusat Jakarta selama 3 hari, 22-24 Maret 2012. Pameran ini terbuka untuk umum dani tidak dipungut biaya alias cuma-cuma.

Pameran ini menjadi momen untuk mempromosikan Tidore ke masyarakat luas dan menjadi jembatan bagi masyarakat umum untuk mengenal Tidore . “Ini adalah kali pertama Tidore membuka diri dalam acara seperti ini dengan harapan masyarakat luas lebih kenal dekat dengan Tidore Kepulauan,” jelas Walikota Tidore Kepulauan Achmad Mahifa saat membuka pameran ini.

Dalam pameran ini dipajang sejumlah foto baik pemandangan alam berupa gunung, laut dan pantai juga beberapa foto benteng serta foto surat bersejarah koleks Arsi Nasional Republik Indonesia (ANRI).

Menurut Achmad Mahifa, Tidore juga sarat dengan peninggalan sejarah yang jadi daya tarik bagi para wisatawan. “Dulu bangsa Portugis mendatangi tempat ini beratus tahun lalu dalam rangka mencari rempah-rempah. Hal ini membuat Tidore dan pulau-pulau lain di Malut memiliki banyak peninggalan Portugis, termasuk monumen pendaratan Spanyol ada di sini,” jelasnya.

Melihat potensi pariwisata di Tidore Kepulauan sangat besar, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) mendukung penyelenggaraan Festival Tidore yang diselenggarakn Pemda Tidore Kepulauan.

Direktur Promosi Pariwisata Dalam Negeri Kemenparekraf, M. Faried mengatakan Festival Tidore ini dapat menjadi sarana untuk melestarikan dan mengembangkan kekayaan seni dan budaya masyarakatnya yang menjadi modal utama kepariwisataan Tidore.

“Jika pesona alam Tidore yang indah, kuniler yang lezat, dan atraksi budayanya yang menarik dikemas dengan baik, pasti akan menarik minat wisnus dan wisman untuk datang,” terangnya.

Faried menyayangkan potensi pariwisata di Tidore Kepulauan belum dimanfaatkan secara maksimal. “Lewat festival ini diharapkan potensi pariwisata Tidore Kepulauan dapat lebih dimanfaatkan untuk menarik wisatawan yang datang sehingga perekonomian masyarakat Tidore meningkat seiring banyaknya wisatawan yang datang,” imbuhnya.

Achmad Mahifa tak menampik kalau pengembangan promosi pariwisata Tidore Kepulauan terkendala denganh sumber daya manusia (SDM) dan dana. “Sampai saat ini, SDM yang kami miliki belum mempunyai kompetensi dan profesionalitas tinggi,” akunya.

Menurutnya Kemampuan SDM mengelola manajemen pariwisata secara baik merupakan kunci jika ingin pariwisata Tidore maju. Untuk itu jajarannya akan mendorong pelatihan yang intens agar masyarakat Tidore mampu mengembangkan potensi pariwisata daerahnya secara mandiri. “ Pariwisata Tidore dapat menjadi alternatif sumber pendapat mayarakat sekaligus devisa negara yang sangat besar jika dikelola dengan baik,” pungkasnya.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto; Dok. Ist.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP