MoU Kemenparekraf dan SIA: Indonesia Berharap Lonjakan Wisman dari China dan India
Potensi pasar wisatawan mancanega (wisman) dari China dan India buat Indonesia sangat besar. Ini dibuktikan dengan meningkatnya jumlah kunjungan wisman dari kedua raksasa ekonomi baru di Asia ini. Pasalnya pendapatan perkapita India dan China semakin meningkat. Pada tahun lalu saja China menuruti urutan nomor 4 di dunia melebihi pendapatan perkapita Jepang. Tak berlebihan Indoensia berharap besar wisman dari kedua negara tersebut.
“Peningkatan kunjungan wisman dari kedua negara tersebut diharapkan dapat membantu pencapaian target 8 juta wisman pada tahun ini dan 9,5 juta untuk tahun 2014,” jelas Mari usai menyaksikan penandatangan Nota Kesepahaman atau Memorandum of Understanding (MoU) antara Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang di wakili Sekjen Parekraf Wardiyatmo dengan Singapore Airliones (SIA) yang diwakili Executive Vice President Commercial SIA Mak Swee Wah di Jakarta, Selasa (20/3/2012).
Untuk itulah, sambung Mari diadakan kembali penandatangan MoU ini yang sebelumnya pernah dilakukan beberapa kali. Penandatanganan MoU kali ini juga disaksikan Wamen Parekraf Sapta Nirwandar dan Duta Besar Singapura untuk Indonesia, H.E. Ashok Mirpuri.
Kemenparekraf mau menandatangai pembaharuan MoU ini, lanjut Mari, mengingat SIA sudah global network ke seluruh dunia hingga sangat membantu peningkatkan konektivitas sekaligus promosi dalam upaya meningkatkan kunjungan wisman, khususnya dari pasar-pasar potensial.
"Tingginya frekuensi penerbangan SIA ke China dan India akan meningkatkan kunjungan wisman dari kedua pasar tersebut. Direct flight SIA ke kota Shanghai 4 kali sehari sedangkan Garuda Indonesia baru sekali sehari,” kata Mari yang diamini Mak Swee Wah.
Kemenparekraf juga tengah memproses MoU dengan maskapai penerbangan lain baik domestic airlines maupunn non domestic. Proses yang tengah dilakukan lebih mendalam, tambah Mari, antara lain dengan maskapai penerbangan dari Rusia, mengingat kunjungan wisman dari negara tersebut ke Indonesia semakin meningkat.
“Setelah dipelajari, masa tinggal wisman Rusia termasuk panjang atau long stay , rata-rata sekitar 2 minggu dengan spending money-nya yang tinggi. Inilah yang menjadi salah satu pertimbangan kita,” jelas Mari.
Mak Swee Wah mengatakan,SIA dan SilkAir saat ini menerbangi 96 destinasi di 37 negara termasuk China dan India. "Kerja sama ini merupakan wujud komitmen jangka panjang kami dalam turut serta memajukan pariwisata di Indonesia sekaligus meningkatkan hubungan kerja sama antara Kemenparekraf dengan SIA," katanya.
Dalam MoU disepakati antara lain Kemenparekraf dan SIA masing-masing akan memberikan kontribusi sebesar 250.000 dollar AS untuk kegiatan promosi bersama pariwisata Indonesia di pasar pasar utama internasional.
Dukungan SIA dalam kerja sama ini akan meliputi: memberikan pemotongan biaya kargo, pembebasan biaya kelebihan bagasi bagi kegiatan promosi pariwisata Indonesia di luar negeri.
Dukungan lain adalah kegiatan promosi seperti international travel trade fairs, educational and familiarization trip, misi dagang, promosi konsumen dan aktivitas-aktivitas khusus lain seperti memberikan pelatihan untuk meningkatkan profesionalitas para personel agen perjalanan di Indonesia; menfasilitasi kegiatan familiarization trip bagi agen perjalanan dan media massa luar negeri untuk berkunjung ke Indonesia serta menyebarluaskan informasi mengenai pariwisata Indonesia melalui kantor-kantor perwakilan SIA di luar negeri.
Dengan MoU ini SIA juga berharap dapat memperoleh peningkatan jumlah penumpang dari Indonesia. Mak Swee Wah tak menampik kalau Indonesia merupakan salah satu pasar gemuk buat SIA. “Bali masih menjadi pasar SIA terbesar di Indoensia, menyusul Bandung, Lombok, Solo, dan Manado. SIA juga memperluas pasar dengan membuka penerbangan ke target pasar pasar baru SIA seperti Surabaya dan Semarang,” ungkap Mak Swee Wah.
Travelplusindonesia menggarisbawahi, jika Kemenparekraf tidak memanfaatkan MoU ini dengan baik, bisa jadi justru SIA yang lebih diuntungkan. Sebab, selain dapat menjaring penumpang asal Indonesia lebih banyak lagi, SIA pun dapat menarik wisatawan dari mancanegara yang menjadi kantung pasar wisata Indonesia ke Singapura dengan SIA.
Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: Irhamna Ilham, Humas Kemenparekraf
0 komentar:
Posting Komentar