. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 19 Maret 2012

14 Kiat Berpetualang Saat Harga Melangit Akibat BBM Naik



Pemerintah akan menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) Rp 1.500 per liter mulai 1 April 2012. Jika itu benar-benar terjadi, ujung-ujungnya biaya transportasi dan sembako ikut-ikutan melonjak. Otomatis biaya petualangan pun makin mahal. Bagaimana menyiasati agar hasrat berpetualang tetap terpenuhi kendati harga-harga terkait kian melangit? Ikuti saja 14 kiat cerdas berikut ini.

1. Jangan pernah redupkan hasrat berpetualangan Anda, apalagi memadamkannya. Jika itu terjadi, seberapapun banyaknya uang Anda, itu percuma saja. Jadi hidupkan terus gairah berpetualangan Anda karena itulah hal yang paling mendasar.

2. Menabung adalah kunci utama berikutnya. Seberapapun jumlahnya asal rutin akan meringankan biaya petualangan berikutnya. Harus rela berkorban sedikit demi hobi tetap jalan, misalnya dengan memotong uang saku jajan dan mengurangi membeli rokok (bagi mahasiswa atau pelajar), dan lainnya.

3. Buat Arisan Mendaki, Menyelam dan lainnya dengan teman-teman sekelompok/sekomunitas/seorganisasi. Ini alternatif selain menabung. Misalnya satu Minggu, arisannya Rp 20.000 per orang diikuti 20 orang berarti dapat Rp 400.000 per orang. Besarnya uang arisan dan jumlah anggotanya sesuai kesepakatan bersama. Cara ini juga dapat mempererat pertemanan.

4. Buat Subsidi Mendaki, Menyelam, dan lainnya dalam kelompok kecil maksimal 5 orang. Misalnya bulan ini si A memberi subsidi Rp 300.000 kepada si B atau Si C untuk petualangan kali ini. Bulan berikutnya giliran si B atau Si C yang memberi subsidi ke pada si A. Ini dilakukan secara bergantian. Besarnya subsidi sesuai kesepakatan dan kemampuan masing-masing.

5. Fokus dengan satu hobi saja. Kalau hobinya mendaki gunung, ya uangnya diperuntukkan untuk itu saja, jangan terbagi buat kegiatan lain. Kecuali anggaran Anda mencukupi, itu lain soal. Anda dapat menyalurkan jenis petualangan lainnya seperti diving, surfing, rafting, dan lainnya.

6. Pilih lokasi petualangan yang dekat-dekat dengan kediaman. Misalnya kalau ingin mendaki gunung, pilih gunung yang berada masih dalam satu provinsi atau satu pulau. Kalau tidak ada, ya terpaksa ke gunung di provinsi atau pulau tetangga terdekat.

7. Overland dengan bus umum jauh lebih murah dibanding menggunakan pesawat atau carter mobil travel.

8. Lakukan secara berkelompok, biar bisa sharing ongkos untuk sewa mobil atau perahu pada kondisi-kondisi tertentu karena cara ini lebih meringankan.

9. Sesekali ngompreng truk atau lainnya bukanlah masalah, asal faktor keselamatan dinomorsatukan. Dulu, cara ini sering dilakukan oleh para petualang era 70-80an yang berkantung pas-pasan namun semangat petualangannya tinggi.

10. Bawa bekal logistik yang praktis dan murah meriah. Bisa dibuat atau yang ada di rumah, misalnya kue-kue kering yang biasa ada pada hari-hari raya. Tinggal menambahkan logistik lain yang penting-penting saja. Perlu diingat, jangan karena ingin menekan biaya, logistik terabaikan. Itu keliru, jumlah logistik harus tetap sesuai dengan durasi petualangan bahkan harus ada logistik untuk keadaan darurat (emergency logistic) khususnya dalam pendakian gunung tertentu.

11. Membuat proposal petualangan lalu ajukan ke pihak-pihak terkait. Ini cara terakhir sebagai pelengkap saja. Jangan terlalu tergantung dengan cara ini, kecuali untuk petualangan-petualangan tertentu misalnya ekspedisi, penelitian, pemecahan rekor, dan lainya.

12. Lakukan usaha kreatif yang halal dan membanggakan. Misalnya dengan berwirausaha, berdagang makanan, pakaian, peralatan perjalanan dan lainnya sesuai dengan modal dan ketrampilan yang dimiliki. Jangan mengumpulkan dana dengan cara mengumpulkan kotak sumbangan di jalan-jalan. Cara seperti relawan atau pengumpul dana untuk pembangunan mushala/masjid ini memang halal tapi jauh dari membangggakan. Sebab cara itu tetap saja bercitra pengemis. Lebih baik buat bazaar, pesta seni, mengamen atau lainnya yang hasil keuntungannya dapat diisisihkan buat berpetualang.

13. Menjadi penulis/fotogrefer perjalanan/petualangan di media nasional. Cari obyek petualangan yang jarang diekpose atau melakukan petualangan yang tidak biasa atau bernilai plus, lalu ditulis dengan bahasa sesuai gaya penulisan media yang ingin dituju. Kalau dimuat, honornya dapat digunakan untuk biaya petualangan Anda berikutnya. Langkah ini kalau ditekuni dapat menjadi profesi masa depan Anda.

14. Menjadi pemandu ataupun porter lokal di wilayah Anda. Misalnya kalau Anda tinggal di Garut dan menguasai medan gunung-gunungnya atau arus sungainya, Anda bisa menjadi pemandu buat pendaki dari luar Garut atau petualang yang ingin berarung jeram. Kalau di kota Anda ada kawasan kota tua dan objek-objek lain, Anda bisa menjadi pemandu khusus city tour atau wisata sejarah. Cara ini khusus buat Anda yang sudah berpengalaman dan memiliki skill itu. Anda harus memahami benar menjadi seorang pemandu wisata yang andal dan profesional agar tamu yang Anda bawa puas dan ingin kembali. Cara ini tentunya akan mendatangkan tambahan penghasilan yang dapat Anda gunakan untuk berpetualang ke daerah lain.

Kiat point 5 sampai ke 11 adalah kiat pasif. Sedangkan kiat point 12 hingga 14 adalah kiat aktif. Kedua kiat pasif dan aktif ini harus disertai dengan kiat point 2, 3 atau 4 sebagai sumber dana asli. Ditambah dengan kiat point pertama, yang menjadi modal dasar utama dari semua kiat ini. Selamat mencoba, selamat berpetualang di negeri Indonesia tercinta.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP