Pendakian Gunung Sindoro Masih Ditutup
Sejak aktivitas kegempaan Gunung Sindoro di perbatasan Temanggung - Wonosobo, Jawa Tengah meningkat drastis Januari 2012 lalu, sampai sekarang pendakian umum ke puncaknya masih ditutup. Kepastian ini disampaikan Basori, petugas pendakian di Kledung, Jawa Tengah.
Dia menjelaskan kondisi aktivitas Sindoro samapi hari ini masih tidak menentu. “Belum ada surat resmi pendakian umum dibuka kembali. Nanti kalau statusnya sudah pulih dan sudah ada pemberitahuan resmi dari BMK bahwa gunung ini aman didaki baru diperbolehkan kembali untuk pendakian umum,” jelasnya.
Pada Selasa, 24 Januari 2012 lalu, seismograf di Pos Pengamatan Desa Gentingsari, Kecamatan Bansari, Temanggung menunjukan telah terjadi 146 kali gempa.
Aktivitas kegempaan ini dimonopoli gempa hembusan. Rinciannya sebanyak tiga kali gempa Vulkanik jauh, dua kali vulkanik dangkal, satu kali Tektonik jauh, dan 140 kali hembusan.
Pengamat Gunung Sindoro, Prawoto mengatakan gempa hembusan yang jumlahnya mencapai ratusan kali ini merupakan yang terbanyak selama Sindoro berstatus waspada sejak 5 Desember 2011.
Sindoro merupakan salah satu gunung volkano aktif favorit pendaki yang berada di Jawa Tengah. Terutama bagi yang mencari triple S (Slamet, Sindoro, dan Sumbing). Bentuknya kerucut bertipe strato terlihat seperti saudara kembar dengan gunung Sumbing yang bersebelahan.
Untuk mencapai gunung berketinggian 3.250 meter di atas permukaan laut ini tidak terlalu sulit karena berada di jalur wisata utama Wonosobo-Magelang. Umumnya jalur yang paling ramai dilewati pendaki adalah jalur Kledung, Temanggung. Di kecamatan ini ada salah satu penginapan yang berlatar gunung sindoro yakni Kledung Pass Hotel.
Selain itu ada pula jalur pendakian lain yang cukup menantang dan indah yaitu jalur Sigedang. Untuk mencapai Desa Sigedang dari arah Wonosobo naik bus jurusan Dieng, turun di pertigaan Rejosari-arah ke Tambi. Selanjutnya bisa jalan kaki atau naik ojek ke desa Sigedang, kurang lebih 4 Km.
Pendakian ke puncak Gunung Sindoro sebaiknya dilakukan pada malam hari atau saat musim hujan karena untuk menghindari panas dan debu, serta untuk menghemat air minum. Sebaliknya tiba dipuncak sebelum fajar menyingsing.
Bila cuaca cerah, dari puncaknya akan terlihat jelas Gunung Sumbing, Merbabu, Slamet, dan kawasan Dataran Tinggi Dieng serta pesona sunrise dari puncak Gunung Sumbing yang luar biasa indah.
Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: dok. Ist.
0 komentar:
Posting Komentar