Menjadikan Bunga Daya Tarik Wisata
Bunga yang ada di Nusantara bisa menjadi daya tarik wisata. Ada beragam jenis bunga di negeri ini, di antaranya anggrek hutan yang selama ini memikat perhatian bukan hanya wisnus pun wisman. Dari beragam bunga itu dapat dibuat bermacam festival bunga yang dapat mendatangkan wisatawan.
Demikian disampaikan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Mari Elka Pangestu usai memberikan penghargaan kepada para penggiat bunga yang berkontribusi memajukan Agrowista Bunga Nusantara pada acara “Awarding Night 2012, Say It With Flower” di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona, Jakarta, Selasa, bertepatan dengan Hari Kasih Sayang (14/2/2012).
Menurut Mari agro wisata bunga belakangan ini menjadi obyek wisata yang juga diminati wisatawan. “Contohnya obyek wisata berbasis bunga dan tanaman hias seperti Taman Bunga Nusantara dan Kebun Raya Bogor terbukti menarik wisatawan,” jelasya.
Peran bunga terhadap kontribusi kemajuan pariwisata, lanjut Mari sangat besar. “Lewat bunga, selain dapat mendatangkan wisatawan juga meningkatkan ekonomi kreatif,” tambahnya.
Festival bunga yang digelar di Tomohon-Sulawesi Utara, Pagar Alam-Sumatera Selatan dan lainnya merupakan festival yang dapat mendatangkan wisatawan.
Pariwisata juga merupakan sektor pemakai bunga terbesar. “Berapa banyak bunga yang didunakan untuk dekorasi hotel-hotel, resto, tempat-tempat hiburan, untuk perkawinan, meeting, dan acara terkait pariwisata lainnya,” jelasnya.
Kerajinan merangkai bunga, lanjut Mari merupakan bagian dari ekonomi kreatif. Begitu juga dengan penjualan bunga, baik untuk konsumsi dalam negeri maupun mancanegara.
Kata Mari lagi, kebutuhan bunga dalam negeri sudah tercukupi dari produksi bunga dalam negeri sendiri. Cuma transaksi bunga belum seperti di Belanda. “Di Belanda sudah ada mekanisme lelang bunga, sedangkan disini cara itu belum berkembang,” jelasnya seraya menambahkan kedepan produksi bunga Nusantara diharapkan bukan hanya untuk dalam negeri tapi juga untuk ekspor yang lebih luas.
Ketua Himpunan Insan Cinta Bunga Nusantara (HICIBAN) Putra mengatakan untuk meningkatkan produksi bunga Nusantara harus ada gerakan budaya cinta bunga. “Dngan gerakan budaya cinta bunga ini diharapkan masyarakat Indonesia bukan hanya menggunakan bunga pada saat-saat tertentu, melainkan setiap hari baik di rumah, di kantor dan untuk berbagai keperluan,” jelasnya.
Pada acara malam penganugerahan yang diselenggarakan oleh HICIBAN bekerjasama dengan Kemenparekraf ini sejumlah tokoh, gubernur, bupati/walikota dan asosiasi perhimpunan bunga mendapatkan piala berbentuk rangkaian bunga.
Penghargaan yang bertemakan Green and Beauty ini dibagi dalam 3 kategori yakni The Pioneer Beauty Inspiring yang diberikan kepada Ray Suhardhani Bustanil Arifin sebagai pelopor bunga Nusantara.
Ketegori kedua The Best Beauty Inspiring untuk Henny Sutanto sebagai pendidik merangkai bunga di kalangan keluarga besar Bhayangkari, dan kategori ketiga The Best Achievement untuk Gubernur, Bupati/Walikota dan asisiasi bunga sebanyak 35 orang antara lain dari daerah Pagar Alam, Tomohon, Jakarta Barat, Bali, Kepri, Malang, Kalteng, Jember, Kalsel, dan Banten serta Ully Sigar Rusadhy sebagai salah satu tokoh yang menerima penghargaan tersebut.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar