. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 19 Januari 2012

Ummi Aminah Meramu Tawa dan Haru


Usai sukses menggarap 'Emak Ingin Naik Haji', sutradara Aditya Gumay kembali menghadirkan film bergenre drama religi nan memukau bertajuk Ummi Aminah. Film bertema biasa tentang kehidupan ustazah dan problema memiliki anak banyak ini menjadi luar biasa karena dikemas dengan apik hingga memompa haru dan tawa.

Film berdurasi 104 menit ini diawali kesibukan Ummi Aminah (Nani Widjaya) sebagai ustazah yang sibuk berceramah di berbagai tempat. Kehadirannya selalu dinanti ribuan jamaahnya terutama kaum perempuan. Ummi Aminnah adalah ibu tujuh anak dari dua pernikahan berbeda. Ummi Aminah tinggal bersama suami keduanya, Abah (Rasyid Karim) dan beberapa anak dan cucunya.

Ketujuh anaknya memiliki karakter dan kehidupan berbeda. Umar (Gatot Brajamusti), anak pertama Ummi dari suami pertama. Umar hidupnya paling sukses. Dia tinggal dengan istrinya Risma (Yessy Gusman) dan anak mereka di rumah besar dan mewah. Lantaran Risma kelewat pelit dan sinis dengan keluarga Umar hubungan mereka tidak harmonis.

Anak kedua Ummi dari suami pertamanya adalah Aisyah (Cahya Kamila) tinggal bersama keluarga kecilnya di rumah sederhana. Tapi mereka akur dan bahagia.

Sementara dari suami keduanya, Ummi Aminah memiliki lima orang anak yakni Zarika (Paramitha Rusadi)), Zainal (Ali Zainal), Zubaidah (Genta Windi), Zidan (Ruben Onsu), dan Ziah (Zee Zee Shahab).

Ketujuh anak Ummi ini memiliki persoalan hidup maing-masing. Dan inilah yang menjadi alur cerita film ini hingga usai.

Zarika adalah wanita karier yang sudah matang namun belum juga punya pacar. Dia justru menjalin hubungan dengan suami orang hingga terekspose di jejaring social yang akhirnya melukai hati Ummi.

Adiknya, Zainal sudah beristri Rini (Revalina S. Temat) yang sedang mengandung anak kedua. Zainal kerjaannya hanya menjadi sopir Ummi Aminah ke berbagai tempat ceramah. Penghasilannya pas-pasan, kadang tak cukup membeli susu buat anak pertamanya.

Zubaidah lain lagi, sibuk memikat pria Jawa yang mengontrak di dekat rumahnya. Dia pengangguran dan iri melihat adik bungsunya, Ziah yang menjadi asisten Ummi. Sedangkan Zidan, dia galau karena Abahnya tak menerima keberandaannya yang kebanci-bancian dan bekerja di salon.

Yang menarik sang sutradara, Aditya Gumai pandai meramu setiap konflik yang muncul tak pernah henti. Dia juga pandai meramu emosi dari tawa hingga haru (baca: sedih).

Kisah film ini selain mengurasi air mata, pun beberapa dialog lucunya juga menghadirkan tawa. Skenario yang ditulis oleh Aditya Gumay dan Adenin Adlan berhasil memberi warna pelangi film ini.

Konflik dimulai dari Abah yang tertipu jual-beli tanah, lalu Zarika yang terjebak cinta terlarang, dan puncaknya Zainal yang ditangkap Polisi gara-gara terjebak transaksi narkoba hingga membuat Ummi stress dan sedih.

Kasus Zainal membuat nama baik Ummi tercemar. Dia diburu wartawan. Jamaahnya merosot tajam dan sejumlah pihak membatalkan ceramahnya. Akhirnya Ummi mundur dari dunia ceramah.

Diujung film, Aditya Gumay masih saja mengaduk emosi penonton. Awalnya Abah datang ke salon Zidan. Bahkan dia minta rambutnya dipotong oleh anaknya yang kebanci-bancian itu. Zidan senang bukan kepalang karena akhirnya Abah menerima keberadaannya.

Namun ketika Abah sedang dicuci rambutnya oleh Zidan, sementara Zidan terus ngoceh karena senang Abahnya datang ke salon. Abah diam terus, setalah dipanggil-panggil Zidan, Abah tetap diam dan tak berkedip. Ternyata Abah meninggal dunia. Zidan menangis histeris, dia mencium kening Abah tercintanya. Lagi-lagi penonton dibuat berkaca-kaca matanya bahkan berurai air mata usai dibuat ketawa. Adegan mengharu biru iniini menyiratkan bahwa umur manusia tidak tahu kapan dan dimana berakhir. Cuma Dia yang Maha Tahu.

Bukan bermaksud memuji lebih, film yang juga dibintangi Elma Theana dan aktris senior Atie Kanser serta sudah tayang sejak 5 Januari 2012 di sejumlah bioskop Tanah Air ini memang film drama cerdas dan memukau. Dipastikan usai menontonnya, Anda bakal membawa pulang sejumlah pesan sarat makna. Bukan semata tawa dan haru.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com).

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP