. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 05 Desember 2011

Pulau Umang Kembangkan Konsep Green Island



Pulau Umang peduli lingkungan. Ini buktikan oleh pengelolanya dengan menerapkan Green Umang sejak 2010 lalu. Manfaatnya bukan saja kelestariannya tetap terjaga, pun mampu menyedot wisman yang mulai bawel dengan produk wisata berlabel green. Apa saja yang dilakukan pengelola pulau mini ini terkait wisata ramah lingkungan?

Pulau Umang di Teluk Panaitan, perairan Selat Sunda, Sumur, Provinsi Banten pengelolanya mulai menawarkan liburan berkonsep ramah lingkungan atau istilah kerennya eco tourism dengan bermacam program, antara lain program "ayo tanam sejuta pohon", transplantasi terumbu karang, dan reservoir air yang alami.

Kata Christian P.B Halim pemilik dan pengelola pulau ini, sejak 2010 Pulau Umang menerapkan program Green Umang yang mengkampanyekan green concept antara lain dengan tidak menggunakan stereoform.

Sudah banyak pejabat yang mengikuti program penanaman sejuta pohon di pulau ini antara lain Marzuki Usman, mantan menteri pariwisata yang namanya tercantum di papan bercat hijau di salah satu pohon yang ada di pulau ini. “Dengan menanam 1 pohon, kita dapat menyumbang oksigen dan menyelematnya 1 manusia dewasa,” jelas Christian lagi.

Sejumlah bangunan di Pulau Umang juga berkonsep back to nature, seperti dermaga kayu sepanjang sekitar 50 meter yang terbuat dari balok-balok kayu dengan sejumlah tiang dari batang pohon kelapa dan 60 bangunan kamarnya yang diodominasi bahan kayu.
Seluruh room-nya berkonsep terbuka atau living room yang menghadap ke laut. Pengunjung dapat menikmati sunrise jika mendapat room yang menghadap ke Timur dan mengabadikan sunset jika menghadap ke Barat dari teras.

Di samping tempat berlibur dan corporate outing yang menarik, pulau ini juga menjadi lokasi gathering dan meeting. Pasalnya tersedia ruang rapat (meeting room) yang di lengkapi dengan drugstore, bangquet hall, dan lainnya.

Pengunjung yang belum puas dan ingin mencari spot diving, pengelola pulau Umang menawarkan paket ke Pulau Peucang yang termasuk kawasan Taman Nasional Ujung Kulon (TNUK). Harga paketnya Rp 3,5 juta per one day trip maksimal untuk 8 orang dengan waktu tempuh sekitar 2,5 jam dari Pulau Umang.

Usai beraktivitas di pulau kembar Umang dan Oar, pengunjung dimajakana dengan sensasi pijatan ala Indomesia maupun mancanegara. Tingal pilih mau pijat ala Prancis atau Swedia di gazebo yang dua dari empat kaki penopangnya, terpancang di laut perairan Pulau Umang.

Melihat kelebihan yang dimiliki kedua pulau ini, wajar saja meski harus ditempuh beberapa jam dari Jakarta, tetap saja peminatnya banyak termasuk wisman terutama asal Australia, Korea, dan Jepang yang datang dalam keluarga maupun grup.

Sewaktu rombongan staff Pusat Komunikasi Publik (PKP), Kementerian Pariwisat dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar Orientasi dan Outbound di Pulau Umang, 3 Desember lalu, masih ada 2 rombongan dari perusahaan lain termasuk satu keluarga Aga, mahasiswa Universitas Al-Azhar dengan seorang adik perempuannya dan kedua orangtuanya yang berlibur dan ikut water sport di Pulau Oar berbarengan dengan kami.

“Aku suka snorkeling di laut, begitu juga adik dan ayahku, makanya kami memilih berlibur ke Pulau Umang dan Oar ini,” aku Aga, pemuda bertubuh jangkung usai puas ber-snorkeling di perairan Pulau Oar.

Infrastruktur Pas-pasan
Christian mengakui perjalanan ke Pulau Umang dari Jakarta masih penuh perjuangan. Lokasi nya pun sedikit terisolasi dan infrastruktur pas-pasan, terutama jalan dari Cibiliung ke Sumur yang naik turun bukit.

Ada dua rute perjalanan ke Pulau Umang dari Jakarta. Rute pertama lewat Pandeglang sepanjang sekitar 183 Km. Dari Jakarta tol Kebun Jeruk-Merak-keluar Tol Serang Timur atau KM 71 lalu masuk ke Pandeglang-Labuan-Tarogong-Citeurup-Cigeulis-Cibaliung-Cimanggi, dan terakhir ke Sumur selama sekiar 6-8 jam tergantung banyaknya rombongan. Baru kemudian menyeberang ke Pulau Umang sekitar 5 menit.

Rute kedua lewat Anyer sepanjang 215 Km dari tol Kebun Jeruk-Merak-keluar pintu tol Cilegon Barat, diteruskan ke Anyer-Carita-Labuan-Tarogong-Citeurup-Cigeulis-Cibaliung-Cimanggu, dan Sumur.

Kondisi jalan dari Serang sampai Pandeglang cukup baik. Lalulintasnya cenderung ramai lancar pada pagi hari sampai jelang malam hari. Dari Pandeglang sampai Labuan ada beberapa lubang di ruas jalan dengan lalulintas lancar. Sedangkan kondisi jalan dari Cibaliung sampai Sumur merupakan jalan desa beraspal dengan kontur naik turun dan berkelok-kelok di beberapa bagian.

Nah, jika Anda ingin menikmati kegiatan outbound maupun water sport di Pulau Umang dan Oar, terlebih jika ingin melanjutkan perjalanan ke Pulau Peucang dan pedalaman hutan TNUK, sebaiknya Anda menyediakan waktu yang cukup dan berkondisi fisik prima.

Tak ada salahnya Anda melakukan warming up atau pemanasan sebelum beraktivitas outdoor agar tubuh tidak kaget. Sementara untuk menekan anggaran biaya yang cukup tinggi, sebaiknya Anda pergi secara rombongan sehingga bisa share.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP