Jogja Kembali Jadi Lokasi Syuting Film Hollywood
Setelah film The Philosophers garapan produser Hollywood Goerge Zakk dan Cybill berlokasi syuting di Candi Prambanan, Jogya. Tahun ini juga, giliran Java Heat yang diproduseri Rob Allyn mengambil tempat pembuatan di Candi Borobudur dan juga Keraton Jogja. Aktor gaek Mickey Rourke dan aktor muda Amrik Kellan Lutz menjadi pemeran utama film ini.
Produser film Java Heat, Rob Allyn mengatakan ada banyak lokasi yang bakal digunakan untuk keperluan syuting di Jogja dan Jawa Tengah, salah satunya di Candi Borobudur. “Saya senang sekali dapat membuat film ini dengan latar belakang Candi Borobudur. Ini seperti mimpi,” akunya.
Senada dengan Rob Allyn, Direktur Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film (Dirjen NBSF), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Ukus Kuswara mengatakan, film ini selain akan memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa, pun memperkenalkan pariwisata Indonesia ke mancanegara termasuk kuliner khas Indonesia.
“Film ini akan diedarkan secara internasional, otomatis budaya kita akan makin dikenal dunia khususnya Candi Borobudur. Film ini diharapkan dapat menginformasikan bahwa Indonesia itu alamnya indah, aman, dan nyaman,” ujar Ukus saat meninjau pengambilan gambar film Java Heat di pelataran Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah beberpa waktu lalu.
Pembuatan film ini, lanjut Ukus juga dapat berdampak pada peningkatkan ekonomi masyarakat di lokasi syuting film ini, selain meningkatkan pengalaman para kru film Indonesia yang ikut terlibat dalam pembuatan film ini. “Kru film nasional yang dilibatkan dalam pembuatan film ini cukup banyak. Mudah-mudahan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) film nasional,” harapnya.
Kadisbudpar Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tazbir mengaku senang Yogyakarta dan Jawa Tengah terpilih menjadi lokasi syuting film Java Heat.”Produsernya tentu tidak sembarang memilih lokasi syuting karena banyak faktor yang menentukan. Setahu saya alasan Indonesia khususnya Yogyakarta dan Jawa Tengah dipilih karena budaya Jawanya kental, termasuk ada keraton dan Candi Borobudur serta Prambanan yang cukup mendunia,” terangnya.
Tazbir yakin film ini akan dampak positif bagi masa depan pariwisata Jogja dan Jawa Tengah termasuk obyek-obyek lain di sekitarnya. ”Saya yakin dengan film ini bukan cuma Candi Borobudur dan Prambanan saja yang bakal lebih dikenal masyarakat internasional, pun obyek-obyek wisata lain di sekitarnya,” ungkapnya.
Film yang diproduksi oleh perusahaan film Margaret House dari Amerika Serikat bekerjasama dengan SYZYGY Production asal Indonesia. ini bercerita tentang sebuah tim rahasia dari Amerika Serikat bekerjasama dengan polisi Indonesia berusaha menangkap sindikat internasional pelaku penculikan putri Sultan Yogyakarta dan perhiasan keraton.
Dalam aksi pengejarannya tim misterius ini beraksi di sejumlah lokasi di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Selain Mickey Rourke, film ini jug dibintangi Kellan Lutz yang pernah bermain sebagai Emmet Cullen di film kondang vampire remaja, Twilight (Twilight, New Moon, Eclipse, Breaking Dawn Part 1 & 2).
Kellan Lutz berperan sebagai Jake, pria Amerika yang memburu teroris ke Asia Tenggara. Ditemani oleh seorang detektif muslim, dia mengejar Malik, seorang pencuri perhiasan yang perankan Mickey Rourke yang suka ngebom dan menculik. Film ini juga bakal dibintangi sejumlah pemain film Indonesia antara lain Atiqah Hasiholan, Rio Dewanto, dan Ario Bimo.
Mickey Rourke yang pernah bermain dalam film Wild Orchid dengan Lisa Bonet pada pertengahan 80-an dan film Harley Davison serta Marlboro Man ini tergolong aktor tua Hollywood yang bayarannya masih tergolong mahal. Konon labarnya lantaran mahal, bintang eksentrik yang sempat masuk nominasi Oscar dalam film Wrestler ini hanya dua minggu berada di Jogja. Sedangkan Kellan Lutz lebih dari dua bulan di Jogja.
Film yang digarap sutradara muda Conor Allyn (25 thn), diperkirakan menelan biaya 21,5 miliar dolar AS. Syutingnya berlangsung selama sekitar 3 bulan dan akan dirilis pada bulan Oktober 2012.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Produser film Java Heat, Rob Allyn mengatakan ada banyak lokasi yang bakal digunakan untuk keperluan syuting di Jogja dan Jawa Tengah, salah satunya di Candi Borobudur. “Saya senang sekali dapat membuat film ini dengan latar belakang Candi Borobudur. Ini seperti mimpi,” akunya.
Senada dengan Rob Allyn, Direktur Jenderal Nilai Budaya, Seni dan Film (Dirjen NBSF), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) Ukus Kuswara mengatakan, film ini selain akan memperkenalkan budaya Indonesia, khususnya budaya Jawa, pun memperkenalkan pariwisata Indonesia ke mancanegara termasuk kuliner khas Indonesia.
“Film ini akan diedarkan secara internasional, otomatis budaya kita akan makin dikenal dunia khususnya Candi Borobudur. Film ini diharapkan dapat menginformasikan bahwa Indonesia itu alamnya indah, aman, dan nyaman,” ujar Ukus saat meninjau pengambilan gambar film Java Heat di pelataran Candi Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah beberpa waktu lalu.
Pembuatan film ini, lanjut Ukus juga dapat berdampak pada peningkatkan ekonomi masyarakat di lokasi syuting film ini, selain meningkatkan pengalaman para kru film Indonesia yang ikut terlibat dalam pembuatan film ini. “Kru film nasional yang dilibatkan dalam pembuatan film ini cukup banyak. Mudah-mudahan dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM) film nasional,” harapnya.
Kadisbudpar Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Tazbir mengaku senang Yogyakarta dan Jawa Tengah terpilih menjadi lokasi syuting film Java Heat.”Produsernya tentu tidak sembarang memilih lokasi syuting karena banyak faktor yang menentukan. Setahu saya alasan Indonesia khususnya Yogyakarta dan Jawa Tengah dipilih karena budaya Jawanya kental, termasuk ada keraton dan Candi Borobudur serta Prambanan yang cukup mendunia,” terangnya.
Tazbir yakin film ini akan dampak positif bagi masa depan pariwisata Jogja dan Jawa Tengah termasuk obyek-obyek lain di sekitarnya. ”Saya yakin dengan film ini bukan cuma Candi Borobudur dan Prambanan saja yang bakal lebih dikenal masyarakat internasional, pun obyek-obyek wisata lain di sekitarnya,” ungkapnya.
Film yang diproduksi oleh perusahaan film Margaret House dari Amerika Serikat bekerjasama dengan SYZYGY Production asal Indonesia. ini bercerita tentang sebuah tim rahasia dari Amerika Serikat bekerjasama dengan polisi Indonesia berusaha menangkap sindikat internasional pelaku penculikan putri Sultan Yogyakarta dan perhiasan keraton.
Dalam aksi pengejarannya tim misterius ini beraksi di sejumlah lokasi di Yogyakarta dan Jawa Tengah. Selain Mickey Rourke, film ini jug dibintangi Kellan Lutz yang pernah bermain sebagai Emmet Cullen di film kondang vampire remaja, Twilight (Twilight, New Moon, Eclipse, Breaking Dawn Part 1 & 2).
Kellan Lutz berperan sebagai Jake, pria Amerika yang memburu teroris ke Asia Tenggara. Ditemani oleh seorang detektif muslim, dia mengejar Malik, seorang pencuri perhiasan yang perankan Mickey Rourke yang suka ngebom dan menculik. Film ini juga bakal dibintangi sejumlah pemain film Indonesia antara lain Atiqah Hasiholan, Rio Dewanto, dan Ario Bimo.
Mickey Rourke yang pernah bermain dalam film Wild Orchid dengan Lisa Bonet pada pertengahan 80-an dan film Harley Davison serta Marlboro Man ini tergolong aktor tua Hollywood yang bayarannya masih tergolong mahal. Konon labarnya lantaran mahal, bintang eksentrik yang sempat masuk nominasi Oscar dalam film Wrestler ini hanya dua minggu berada di Jogja. Sedangkan Kellan Lutz lebih dari dua bulan di Jogja.
Film yang digarap sutradara muda Conor Allyn (25 thn), diperkirakan menelan biaya 21,5 miliar dolar AS. Syutingnya berlangsung selama sekitar 3 bulan dan akan dirilis pada bulan Oktober 2012.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar