WNCH Expo Ramaikan Sidang UNESCO ke-6 dan ASEAN Festival di Bali
Pameran warisan alam dan budaya dunia, World Nature and Culture Heritage (WNCH) Expo 2011 yang akan digelar di Bali pada 22-25 November mendatang, bakal meramaikan Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah UNESCO untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda yang juga berlangsung di Bali pada 22-29 November 2011. Apa saja yang dipamerkan di expo yang diadakan juga untuk meramaikan ASEAN Festival ini?
Menurut Komite Penyeleggara Pameran WNCH 2011 Giri Sarnanto, venue WNCH Expo ini mengambil lokasi di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali.
Diperkirakan expo ini akan dihadiri lebih dari 139 negara seiring dengan pelaksanaan Intergovermental Comitee for the Safeguarding of the Intengible Cultureal Heritage (IGC ICH UNESCO 6th) dan ASEAN Festival.
Beragam konservasi alam, eko wisata, keanekaragaman budaya, warisan tak benda, dan museum bawah laut akan dipamerkan di WNCH Expo kali ini. Selain itu, lanjutnya ada juga program kemitraan dan bina lingkungan serta perusahaan-perusahaan KUKM.
Dirjen Nilai Budaya, Seni, dan Film (NBSF) Kemenbudpar Ukus Kuswara mendukung penyelenggaraan pameran WNCH 2011. Dia berharap pameran WNCH ini dapat mengangkat citra positif sekaligus menjadi ajang promosi pariwisata Indonesia melalui kekayaan budaya bangsa.
Pameran ini, lanjutnya sekaligus dalam rangka mendukung penyelenggaraan Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah UNESCO untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) di Bali pada 22-29 November 2011, yang akan dihadiri sekitar 600 orang delegasi dari 24 negara.
Sidang tahunan kebudayaan internasional dibawah organisasi PBB ini pertama kali diadakan di Indonesia. Salah satu isi penting isi sidang ini menentukan apakah Tari Saman dari Aceh yang diusulkan Indonesia sebagai WBTB akan ditetapkan oleh UNESCO atau tidak.
Dukungan serupa datang dari Dirjen Kerjasama ASEAN, Kementerian Luar Negeri Djauhari Oratmangun yang berupaya melakukan sinergi dengan berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan di Bali, baik yang dilakukan pemerintah maupun swasta dalam rangka meramaikan ASEAN Festival.
Dia berharap upaya seluruh stakeholders dalam mempromosikan industri pariwisata dan kebudayaan ASEAN khususnya Indonesia ini dapat menjadikan ASEAN sebagai people-centered-organisation, yang manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Menurut Komite Penyeleggara Pameran WNCH 2011 Giri Sarnanto, venue WNCH Expo ini mengambil lokasi di Bali International Convention Center (BICC), Nusa Dua, Bali.
Diperkirakan expo ini akan dihadiri lebih dari 139 negara seiring dengan pelaksanaan Intergovermental Comitee for the Safeguarding of the Intengible Cultureal Heritage (IGC ICH UNESCO 6th) dan ASEAN Festival.
Beragam konservasi alam, eko wisata, keanekaragaman budaya, warisan tak benda, dan museum bawah laut akan dipamerkan di WNCH Expo kali ini. Selain itu, lanjutnya ada juga program kemitraan dan bina lingkungan serta perusahaan-perusahaan KUKM.
Dirjen Nilai Budaya, Seni, dan Film (NBSF) Kemenbudpar Ukus Kuswara mendukung penyelenggaraan pameran WNCH 2011. Dia berharap pameran WNCH ini dapat mengangkat citra positif sekaligus menjadi ajang promosi pariwisata Indonesia melalui kekayaan budaya bangsa.
Pameran ini, lanjutnya sekaligus dalam rangka mendukung penyelenggaraan Sidang ke-6 Komite Antar-Pemerintah UNESCO untuk Perlindungan Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) di Bali pada 22-29 November 2011, yang akan dihadiri sekitar 600 orang delegasi dari 24 negara.
Sidang tahunan kebudayaan internasional dibawah organisasi PBB ini pertama kali diadakan di Indonesia. Salah satu isi penting isi sidang ini menentukan apakah Tari Saman dari Aceh yang diusulkan Indonesia sebagai WBTB akan ditetapkan oleh UNESCO atau tidak.
Dukungan serupa datang dari Dirjen Kerjasama ASEAN, Kementerian Luar Negeri Djauhari Oratmangun yang berupaya melakukan sinergi dengan berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan di Bali, baik yang dilakukan pemerintah maupun swasta dalam rangka meramaikan ASEAN Festival.
Dia berharap upaya seluruh stakeholders dalam mempromosikan industri pariwisata dan kebudayaan ASEAN khususnya Indonesia ini dapat menjadikan ASEAN sebagai people-centered-organisation, yang manfaatnya dapat dirasakan oleh seluruh masyarakat.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar