Modal Rp 6 Miliar, TIME 2011 Bakal Raup Rp 1,9 Triliun
Pasar Wisata, Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) yang akan digelar di Bandar Lampung pada 12-14 Oktober 2011 bakal meraup transaksi senilai Rp 1,9 Triliun. Modalnya cuma sekitar Rp 6 miliar. Koq bisa?
Target TIME 2011 itu berdasarkan hasil pencapaian TIME 2010 di Lombok yang meraup transaksi sebesar Rp1,5 triliun. Diperkirakan TIME ke-17 di Bandar Lampung naik 10-15 persen," kata Meity Robot selaku Ketua Steering Commitee TIME 2011 saat Jumpa Pers di Jakarta, Senin (3/10/2011).
Meity menjelaskan TIME 2011 diikuti 30 negara dari ASEAN, Amerika Serikat, Australia, Jerman, Belanda serta beberapa negara yang baru, yang akan menjual pariwisata Indonesia yakni Slovenia, Slovakia, Yunani, Republik Ceko, dan Mexico.
Dirjen Pemasaran Pariwisata, Kemenbudpar Sapta Nirwandar menjelaskan target Rp 1,9 triliun itu optimis dapat diraih mengingat sistem pasar wisata TIME ini menghadirkan buyers yang akan membeli paket-paket wisata yang dijual sellers. "Soal modal TIME 2011, Kemenbudpar mendukung sebesar Rp 2,5 miliar, sisanya Pemprov Lampung dan pihat-pihak terkait, "jelasnya.
Buyers yang telah mendaftar per 28 September 2011 ada 82 buyers dari 12 negara antara lain Australia, India, Korea, Malaysia, Polandia, Saudi Arabia, Singapura, Thailand, dan Belanda. "Diharapkan pas pelaksanaan ada 100 buyers yang ikut," kata Meity.
Sedangkan sellers-nya sebanyak 77 sellers dari berbagai intansi, organisasi dan badan usaha pariwisata di berbagai daerah di Indonesia seperti Lampung dan lainnya. "Kita juga mengundang travel writer dari Belgia, Jepang, Jerman, China, Malaysia, dan Arab Saudi untuk meninjau TIME dan obyek-obyek wisata di Lampung," jelasnya lagi.
Para penjual dan pembeli produk wisata Indonesia di TIME 2011, lanjut Meity menggunakan sisitem computerized appointment. "TIME menjadi contract trade show satu-satunya di Indonesia," jelasnya.
Terkait pelaksanaan TIME 2011 yang berbarengan dengan Festival Krakatau ke-21, Sekda Kota Bandar Lampung Badri Taman mengatakan Pemkot Bandar Lampung menyediakan akomodasi mulai dari hotel kelas melati sampai dengan hotel berbintang. “Hotel-hotel berbintang di Bandar Lampung siap menerima wisman yang akan datang,” terangnya.
Mengenai kemungkinan pemberian potongan harga buat wisatawan yang berkunjung untuk menikmati Festival Krakatau 2011, lanjutnya, akan dibicarakan nanti dengan PHRI dan ASITA. “Keinginan itu ada, mengingat kedua acara ini menjadi ajang promosi pariwisata Lampung,” akunya.
Wagub Lampung Joko Umar Said menambahkan khusus mengenai Festival Krakatau sampai penyelenggaraan ke-21 ini masih menjadi sarana promosi pariwisata bagi Lampung. "Kami upayakan nanti menyediakan kapal yang bagus untuk membawa pengunjung dari Lampung Selatan ke Krakatau. Selama ini masih dengan kapal-kapal nelayan," jelasnya ketika ditanya cara menarik wisatawan agar mau datang menyaksikan Festival Krakatau tahun ini.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Target TIME 2011 itu berdasarkan hasil pencapaian TIME 2010 di Lombok yang meraup transaksi sebesar Rp1,5 triliun. Diperkirakan TIME ke-17 di Bandar Lampung naik 10-15 persen," kata Meity Robot selaku Ketua Steering Commitee TIME 2011 saat Jumpa Pers di Jakarta, Senin (3/10/2011).
Meity menjelaskan TIME 2011 diikuti 30 negara dari ASEAN, Amerika Serikat, Australia, Jerman, Belanda serta beberapa negara yang baru, yang akan menjual pariwisata Indonesia yakni Slovenia, Slovakia, Yunani, Republik Ceko, dan Mexico.
Dirjen Pemasaran Pariwisata, Kemenbudpar Sapta Nirwandar menjelaskan target Rp 1,9 triliun itu optimis dapat diraih mengingat sistem pasar wisata TIME ini menghadirkan buyers yang akan membeli paket-paket wisata yang dijual sellers. "Soal modal TIME 2011, Kemenbudpar mendukung sebesar Rp 2,5 miliar, sisanya Pemprov Lampung dan pihat-pihak terkait, "jelasnya.
Buyers yang telah mendaftar per 28 September 2011 ada 82 buyers dari 12 negara antara lain Australia, India, Korea, Malaysia, Polandia, Saudi Arabia, Singapura, Thailand, dan Belanda. "Diharapkan pas pelaksanaan ada 100 buyers yang ikut," kata Meity.
Sedangkan sellers-nya sebanyak 77 sellers dari berbagai intansi, organisasi dan badan usaha pariwisata di berbagai daerah di Indonesia seperti Lampung dan lainnya. "Kita juga mengundang travel writer dari Belgia, Jepang, Jerman, China, Malaysia, dan Arab Saudi untuk meninjau TIME dan obyek-obyek wisata di Lampung," jelasnya lagi.
Para penjual dan pembeli produk wisata Indonesia di TIME 2011, lanjut Meity menggunakan sisitem computerized appointment. "TIME menjadi contract trade show satu-satunya di Indonesia," jelasnya.
Terkait pelaksanaan TIME 2011 yang berbarengan dengan Festival Krakatau ke-21, Sekda Kota Bandar Lampung Badri Taman mengatakan Pemkot Bandar Lampung menyediakan akomodasi mulai dari hotel kelas melati sampai dengan hotel berbintang. “Hotel-hotel berbintang di Bandar Lampung siap menerima wisman yang akan datang,” terangnya.
Mengenai kemungkinan pemberian potongan harga buat wisatawan yang berkunjung untuk menikmati Festival Krakatau 2011, lanjutnya, akan dibicarakan nanti dengan PHRI dan ASITA. “Keinginan itu ada, mengingat kedua acara ini menjadi ajang promosi pariwisata Lampung,” akunya.
Wagub Lampung Joko Umar Said menambahkan khusus mengenai Festival Krakatau sampai penyelenggaraan ke-21 ini masih menjadi sarana promosi pariwisata bagi Lampung. "Kami upayakan nanti menyediakan kapal yang bagus untuk membawa pengunjung dari Lampung Selatan ke Krakatau. Selama ini masih dengan kapal-kapal nelayan," jelasnya ketika ditanya cara menarik wisatawan agar mau datang menyaksikan Festival Krakatau tahun ini.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar