. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 03 Oktober 2011

Lampung Berbenah Diri Sebelum Jembatan Selat Sunda Berdiri


Pemprov Lampung sudah berbenah diri jauh sebelum Jembatan Selat Sunda (JSS) yang pembangunannya akan direalisasikan sebelum 2014 berdiri. Tinggal menunggu keluarnya Peraturan Presiden Khusus (Perpresus) yang mengatur badan umum milik daerah (BUMD) antara Lampung dan Banten yang terlibat dalam pembangunan jembatan ini.

Begitu penjelasan yang disampaikan Wagub Lampung Ir Joko Umar Said di Jakarta, Senin (3/10/2011), saat jumpa pers terkait pelaksanaan Pasar Wisata ,Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) yang akan digelar di Bandar Lampung pada 12-14 Oktober 2011.

Hadir dalam jumpa pers Dirjen Pemasaran Pariwisata Kemenbudpar Sapta Nirwandar, Ketua streeting Committee TIME 2011 Meity Robot, dan Sekda Kota Bandar Lampung Badri Tamam.

Sesuai pernyataan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada Peringatan Haul atau hari wafatnya Syeikh Muhammad Nawawi Al-Bantani di Pondok Pesantren An-Nawawi di Tanara, Serang, Banten beberapa waktu lalu, pembangunan jembatan yang menghubungkan Banten dan Lampung ini akan dilakukan sebelum 2014. “Sekarang tinggal menunggu Perpresusnya keluar yang melibatkan Pemrov Lampung dan Banten,” kata Joko.

Perpresus JSS lanjut Joko, nantinya menjadi landasan pembentukan lembaga yang bertugas mengatur pembangunan JSS. Di dalam lembaga itu akan terdapat tiga badan, yakni badan pengarah, badan pelaksana, dan badan usaha.

Pemprov Lampung sangat mendukung pembangunan JSS ini mengingat berdampak positif bagi kemajuan pembangunan Lampung di segala sektor termasuk pariwisata.

Untuk itu Pemprov Lampung mempersiapkan diri dengan meningkatkan pembangunan infrastruktur, termasuk prasarana di sektor pariwisata. “Sejak 2010 sampai dengan 2013, Pemprov Lampung memprioritaskan pembangunan infrastruktur,” terangnya.

Kadsbupar Lampung Gatot H. Utomo pada acara launcing TIME 2011 pertama di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Selasa (13/9/2011) mengatakan .Pemprov Lampung tengah menyusun Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) dengan memfokuskan 6 obyek wisata unggulan Lampung yakni Menara Siger, Kawasan Krakatau, Teluk Kiluan, Tanjung Setia, Way Kambas, dan Kota Bandar Lampung.

“Pembenahan keenam obyek wisata tersebut untuk mengantisipasi lonjakan wisatawan pasca berdirinya JJS nanti,” jelasnya.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Banten, Widodo Hadi, pada kesempatan berbeda mengatakan JSS yang nanti dibangun berdesain tahan gempa dan tsunami. Lebarnya 60 meter. dengan 2 x 2 lajur mobil, double track kereta api di tengah, dan 2 jalur jalan sepeda motor.

Biaya studi dan jasa engineering JJS, lanjut Widodo memakan dana hingga USD 190 juta atau sekitar Rp 1,8 triliun. Sedangkan biaya konstruksi diperkirakan mencapai USD 9,810 juta atau Rp 90,2 triliun. Masa pembangunannya 6 sampai 10 tahun.

Lembaga yang diatur dalam Perpressus, tambahnya juga akan membuat studi kelayakan dan desain dasar pembangunan JSS. “Ada beberapa negara yang berminat untuk membangun JSS, antar lain China, Jepang, dan Korea,” terangnya.

Anggota Komisi IV DPR RI dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Ma'mur Hasanuddin di Jakarta mengatakan rencana pembangunan mega proyek yang menghubungkan Jawa dan Sumatera ini diharapkan tidak sampai merusak ekosistem hutan di sekitar lokasi pembangunannya. "Presiden harus awasi langsung proses pembangunan Jembatan Selat Sunda secara detail,” imbaunya.

Sebagaimana Presiden SBY, Joko pun meyakini, JJS nantinya bukan hanya bermanfaat bagi masyarakat Banten dan Lampung, tetapi juga seluruh bangsa Indonesia.

Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Foto: Dok. Ist.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP