Sambut TIME 2011, Lampung Benahi 6 Obyek Wisata Unggulan
Menjadi tuan rumah Tourism Indonesia Mart & Expo (TIME) yang akan digelar 12-14 Oktober 2011 di Bandar Lampung, Disbudparprov Lampung serius benahi 6 obyek wisata unggulannya. Keenam obyek tersebut dimasukan dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Daerah (RIPPDA) Lampung yang tengah digodok. Apa saja keenam obyek wisata unggulan Lampung tersebut?
Hal ini disampaikan Kadsbupar Lampung Gatot H. Utomo diacara launcing TIME 2011 yang diresmikan Dirjen Pemasaran Kemenbudpar Sapta Nirwandar di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Selasa (13/9/2011).
Kata Gatot, Pemprov Lampung tengah menyusun RIPPDA dengan memfokuskan 6 obyek wisata unggulan Lampung yakni Menara Siger, Kawasan Krakatau, Teluk Kiluan, Tanjung Setia, Way Kambas, dan Kota Bandar Lampung.
Menara Siger berada diurutan pertama dalam 6 obyek wisata unggulan Lampung yang tengah digarap karena menara ini bukan semata sebagai landmark lampung melainakan juga nantinya akan menjadi pusat informasi pariwisata Lampung. “Di menara ini wisatawan nantinya kan mengatahu segala macam informasi kepariwisataan di Lampung,” jelas Gatot.
Menera Siger (berbentuk mahkota khas Lampung) ini, lanjut Gatot berdiri di salah satu bukit tertinggi di Bakauheni, Lampung Selatan. “Jadi pengunjung dapat menyaksikan panorama yang ada di bawahnya, terutama pemandangan laut dan Pelabuhan Bakauheni,” terangnya.
Untuk Krakatau yang dibenahi bukan Gunung Krakataunya melainkan kawasan Lampung Selatan terutama Kalianda dan Pulau Sibesi yang menjadi satu kesatuan kunjungan dengan Krakatau.
Pembenahan di Teluk Kiluan terutama perbaikan akses jalan menuju Teluk Kiluan dan perbaikan fasilitas penginapan. “Saat ini sudah ada dua cottges yang dikelola pemerinta dan beberpa lagi milik masyarakat di pulau,” jelasnya.
Perbaikanan saran jalan juga dilakukan disepanjang jalan ke obyek wisata Tanjung Setia dari Bandar Lampung ke Lampung Barat. “Beberapa ruas jalan yang berlubang-sekarang sudah diaambal meskipun belum mulus,” aku Gatot.
Pembenahan di Way Kambas, difokuskan pada sekolah gajah untuk membuat paket-paket yang lebih menarik. “Jadi nantinya bukan hanya lihat gajah bisa main bola saja,” ungkapnya.
Sedangkan di Bandar Lampung, diutamakan pembenahan pada infrastruktur kotanya. Menurut Gatot, di Kota Bandar Lampung banyak yang bisa dikunjungi wisatawan seperti museum dan ke sentra kerajinan khas Lampung, hiburan malam serta berwisata kuliner.
Target TIME 2011
Sapta Nirwandar mengatakan salah satu alasan mengapa TIME 2011 diadakan di Lampung karena provinsi yang disebut-sebut sebagai Jawa Utara karena berdekatan dengan Pulau Jawa ini memiliki sejumlah potensi wisata berkelas internasional seperti Sekolah Gajah, Krakatau, dan lokasi surfing di Teluk Setia, Krui, Lampung Barat.
“Belum lama ini saya bertemu rombongan turiss asing yang mengunjungi Indonesia hanya untuk melihat satwa khasnya, salah satunya ke Way Kambas untuk melihat Gajah Lampung,” jelasnya.
Alasan lain, karena selama 16 kali penyelenggaraan TIME, Sumatera belum pernah menjadi tuan rumah. Dan baru kali inti TIME ke-17 digelar di Lampung.
Ketua streeting Committee TIME 2011 Meity Robot menambahkan tujuan menggelar TIME 2011 di Hotel Novotel Lampung di Bandar Lampung bukan semata mempertemukan sellers dan buyers dari sejumlah tur operator internasional melainkan sekaligus mempromosikan Lampung ke pasar internasional serta mempercepat pembangunan infrastruktur serta fasilitas-fasilitas pariwisatanya.
Saat ini, lanjut Meity sudah ada 77 buyers yang mendaftar akan ikut TIME 2011. “Target kita 100 buyers dengan nilai transaksi naik sekitar 15 sampai 20 % dari nilai transaksi TIME 2010 yang berjumlah 17,8juta dolar AS,” ungkapnya.
Dari 77 buyers yang sudah mendaftar, ada beberapa buyers baru yang sebelumnya belum pernah ikut TIME dan juga belum pernah ke Lampung seperti dari Ceko, Korea, Yunani, dan Meksiko.
TIME, lanjut Meity sudah terdaftar dalam kalender travel mart internasional tahunan bersama-sama dengan ITB Berlin, WTM London, Arabian Travel Mart (ATM), PATA travel mart, dan lainnya.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Hal ini disampaikan Kadsbupar Lampung Gatot H. Utomo diacara launcing TIME 2011 yang diresmikan Dirjen Pemasaran Kemenbudpar Sapta Nirwandar di Graha CIMB Niaga, Jakarta, Selasa (13/9/2011).
Kata Gatot, Pemprov Lampung tengah menyusun RIPPDA dengan memfokuskan 6 obyek wisata unggulan Lampung yakni Menara Siger, Kawasan Krakatau, Teluk Kiluan, Tanjung Setia, Way Kambas, dan Kota Bandar Lampung.
Menara Siger berada diurutan pertama dalam 6 obyek wisata unggulan Lampung yang tengah digarap karena menara ini bukan semata sebagai landmark lampung melainakan juga nantinya akan menjadi pusat informasi pariwisata Lampung. “Di menara ini wisatawan nantinya kan mengatahu segala macam informasi kepariwisataan di Lampung,” jelas Gatot.
Menera Siger (berbentuk mahkota khas Lampung) ini, lanjut Gatot berdiri di salah satu bukit tertinggi di Bakauheni, Lampung Selatan. “Jadi pengunjung dapat menyaksikan panorama yang ada di bawahnya, terutama pemandangan laut dan Pelabuhan Bakauheni,” terangnya.
Untuk Krakatau yang dibenahi bukan Gunung Krakataunya melainkan kawasan Lampung Selatan terutama Kalianda dan Pulau Sibesi yang menjadi satu kesatuan kunjungan dengan Krakatau.
Pembenahan di Teluk Kiluan terutama perbaikan akses jalan menuju Teluk Kiluan dan perbaikan fasilitas penginapan. “Saat ini sudah ada dua cottges yang dikelola pemerinta dan beberpa lagi milik masyarakat di pulau,” jelasnya.
Perbaikanan saran jalan juga dilakukan disepanjang jalan ke obyek wisata Tanjung Setia dari Bandar Lampung ke Lampung Barat. “Beberapa ruas jalan yang berlubang-sekarang sudah diaambal meskipun belum mulus,” aku Gatot.
Pembenahan di Way Kambas, difokuskan pada sekolah gajah untuk membuat paket-paket yang lebih menarik. “Jadi nantinya bukan hanya lihat gajah bisa main bola saja,” ungkapnya.
Sedangkan di Bandar Lampung, diutamakan pembenahan pada infrastruktur kotanya. Menurut Gatot, di Kota Bandar Lampung banyak yang bisa dikunjungi wisatawan seperti museum dan ke sentra kerajinan khas Lampung, hiburan malam serta berwisata kuliner.
Target TIME 2011
Sapta Nirwandar mengatakan salah satu alasan mengapa TIME 2011 diadakan di Lampung karena provinsi yang disebut-sebut sebagai Jawa Utara karena berdekatan dengan Pulau Jawa ini memiliki sejumlah potensi wisata berkelas internasional seperti Sekolah Gajah, Krakatau, dan lokasi surfing di Teluk Setia, Krui, Lampung Barat.
“Belum lama ini saya bertemu rombongan turiss asing yang mengunjungi Indonesia hanya untuk melihat satwa khasnya, salah satunya ke Way Kambas untuk melihat Gajah Lampung,” jelasnya.
Alasan lain, karena selama 16 kali penyelenggaraan TIME, Sumatera belum pernah menjadi tuan rumah. Dan baru kali inti TIME ke-17 digelar di Lampung.
Ketua streeting Committee TIME 2011 Meity Robot menambahkan tujuan menggelar TIME 2011 di Hotel Novotel Lampung di Bandar Lampung bukan semata mempertemukan sellers dan buyers dari sejumlah tur operator internasional melainkan sekaligus mempromosikan Lampung ke pasar internasional serta mempercepat pembangunan infrastruktur serta fasilitas-fasilitas pariwisatanya.
Saat ini, lanjut Meity sudah ada 77 buyers yang mendaftar akan ikut TIME 2011. “Target kita 100 buyers dengan nilai transaksi naik sekitar 15 sampai 20 % dari nilai transaksi TIME 2010 yang berjumlah 17,8juta dolar AS,” ungkapnya.
Dari 77 buyers yang sudah mendaftar, ada beberapa buyers baru yang sebelumnya belum pernah ikut TIME dan juga belum pernah ke Lampung seperti dari Ceko, Korea, Yunani, dan Meksiko.
TIME, lanjut Meity sudah terdaftar dalam kalender travel mart internasional tahunan bersama-sama dengan ITB Berlin, WTM London, Arabian Travel Mart (ATM), PATA travel mart, dan lainnya.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar