. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 28 September 2011

Putra-Putri Batik Alat Promosi Batik Indonesia ke Dunia Internasional



Dalam rangka memeriahkan World Batik Summit (WBS) yang tengah berlangsung di Jakarta dan sekaligus menyambut Hari Batik Nasional 2 Oktober, Kemenbudpar menggelar pemilihan Putra Putri Batik Indonesia yang pertama. Para pemenangnya menjadi alat promosi batik Indonesia ke dunia internasional.

Menbudpar Jero Wacik mengatakan sejak UNESCO mengakui batik sebagai karya budaya asli Indonesia, pemerintah dan swata harus rajin melaksanaakan hal-hal yang bersifat menggairakan perbatikan nasional yang kreatif. Salah satunya dengan acara pemilihan putra-putri batik Indonesia khusus di kalangan anak muda.

Salah satu cara melestarikan batik adalah dengan mengajak anak muda dan remaja terjun dalam gerakan-gerakan mencintai batik dan memakainya. “Tujuan akhirnya tentu agar perajin batik makin banyak dan kesejahtraannya semakin baik,” jelasnya sebelum menyerahkan hadiah kepada para pemenang Putra-Putri Batik Indonesia 2011 di Balai Kartini Jakarta, Rabu malam (28/9/2011).

Jero Wacik membenarkan adanya pengakuan hasil peneliti dari UGM, Jogja yang mengatakan dalam periode satu tahun lalu, batik yang terjual di sektor pariwista sampai lebih dari Rp 1 triliun, terdiri dari pakaian batik, souvenir, dan interioir dalam hotel seperti bad cover dan gorden.

Dalam kesempatan itu, Jero Wacik menghimbau para pemimpin dan pejabat untuk sering mengenakan Batik di berbagai kesempatan sebagaimana presiden SBY yang mencintai dan memakainya. “Dengan sering memakai batik, itu bukti kita mencintai karya bangsa sendiri dan ikut mendorong kesejahteraan rakyat khususnya perajin batik,” ujarnya.

Miss World BatikKetua dewan juri Pemilihan Putra-Putri Batik Indonesia 2011 Sapta Nirwandar mengatakan jumlah peserta yang mendaftar mencapai 500 orang lebih. “Ini diluar ekspatasi kami yanag semula memperkirakan cuma 100 sampai 200 aorang,” akunya.

Setalah diseleksi terkumpul 60 orang, lalu menjadi 24 orang atau 12 pasang yang menjadi finalis. “Ini membuktikan antusias anak muda terhadap batik cukup tinggi,” terangnya.

Kalau ajang pertama ini sukses dan animonya tetap besar, kemungkinan besar akan dibuat pemilihan putra putri batik internasioanl semacam miss world batik. “Lewat ajang ini, kita jadikan putra-putri batik sebagai alat utama untuk mempromosikan batik dan mengkomunikasikan batik Indonesia ke dunia internasional,” papar Sapta yang juga Dirjen Pemasaran Pariwisata Kemenbudpar.

Bila ajang ini berkelanjutan, diharapkan nantinya batik semakin mempertegas identitas bangsa Indonesia. “Seperti kalau baju sari dari India, lalu kimono itu produk Jepang, maka dengan batik, dunia akan langsung menandakan itu karya orang Indonesia,” jelasnya.

Muhammad Cipta Suhada dan Sheila Purnama Bulan menjadi pemenang pemilihan Putra-Putri Batik Indonesia 2011 yang diselanggarakan Ikatan Pecinta Batik dan didukung Kemenbudpar. Keduanya berhak atas hadiah uang tunai sebesar Rp 50 juta dan beasiswa kuliah S-2 di Universitas Pelita Harapan serta sejumlah bingkisan dari sponsor.

Malam pemilihan Putra-Putri Batik Indonesia 2011 diramaikan dengan hiburan musik Dwiki Darmawan dengan penyanyi Ita Purnamasari dan penyanyi muda Angelica Peters serta peragaan busana batik karya Raden Sirait yang dibawakan sejumlah model.

Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP