Kawasan Wisata Mandalika Ditaksir Investor Dalam dan Luar Negeri
Kawasan Wisata Mandalika, Lombok bagian Selatan, Nusa Tenggara Barat (NTB) dilirik sejumlah investor dalam dan luar negri. Investor lokal yang berminat antara lain Perusahaan Nasional PT Panasonic Gobel dan masih ada beberapa lagi termasuk investor dari mancanegara.
Demikian disampaikan Menbupar Jero Wacik usai rapat dengan sejumlah menteri di Jakarta, Rabu (14/9/2011) terkait Masterplan Percepatan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang dicanangkan Presiden SBY beberapa bulan lalu.
Sebelumnya Menteri Koordinator bidang Perekonomian Hatta Radjasa mengatakan pada 22 Juli lalu, pemerintah memutuskan untuk mempercepat pembangunan infrastruktur pendukung pariwisata di NTB. “Pertama, Bandara Internasional Lombok yang baru kan diresmikan bulan depan. Disusul peresmian kawasan pariwisata di Mandalika sebagai alternative baru selain Bali,’’ jelasnya.
Khusus Kawasan Wisata Mandalika, tambah Hatta, pemerintah menetapkan areal seluas 1.200 hektar di Lombok bagian Selatan sebagai kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Nasional. “Untuk membangun kawasan wisata tersebut dibutuhkan dana 2 triliun”, kata Hatta.
Hatta optimis, Kawasan Wisata Mandalika dapat memicu pertumbuhan wirausaha baru dan meningkatkan ekonomi masyarakat setempat. “Dengan percepatan pembangunan di NTB, termasuk pembangunan kawasan wisata Mandalika, NTB tidak boleh lagi menjadi daerah tertinggal,” harap Hatta.
Di samping mengembangkan pariwisata, lanjutnya, pemerintah akan meningkatkan pertanian di NTB dengan membangun waduk dan pengembangan kerajinan gerabah serta peternakan.
Jero Wacik menambahkan bahwa dana 2 triliun untuk pengembangan Kawasan Wisata Mandalika bukan berasal dari APBN. “Dana itu belum ada, sedang dicari. Salah satunya dari investor yang tertarik menanamkan modalnya di Mandlaika,” terangnya lagi.
Dan Jero Wacik yakin, kalau Bandara Internasional Lombok yang baru sudah jadi dan diresmikan, akan semakin banyak investor yang berinvestasi di bidang pariwisata terpadu itu.
Semula Kawasan Wisata Mandalika itu hendak digarap perusahaan Dubai, Emaar Properties LLC, namun batal karena terkena dampak krisis finansial global pada akhir 2008.
Naskah: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar