Target Visit South Sulawesi 2012, 100ribu Wisman dan 5juta Wisnus
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sulawesi Selatan (Disnbudpar Sulsel) memasang target kunjungan wisatawan selama Visit South Sulawesi 2012 sebesar 100 ribu wisatawan mancanegara (wisman) dan 5 juta wisatawan nusantara (wisnus). Untuk menggolkan target itu sejumlah upaya dilakukan antara lain membangun bandara baru di Makale.
“Visit South Sulawesi 2012 diharapkan dapat menjaring 80ribu sampai 100ribu wisman. Untuk wisnusnya 5 jutaan,” kata Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Kadisbudpar) Sulsel Syuaib Mallombassi di Jakarta beberapa waktu lalu.
Jumlah wisman ke Sulsel tahun 2010 berjumlah 42.000 orang. Sedangkan domestik 3,4 juta orang. “Target 2011 wisman 50 ribuan dan wisnus 3,8 juta orang,” jelasnya.
Wisman yang datang ke Sulsel, lanjutnya masih didominasi turis asal Eropa terutama Belanda dan Jerman. “Obyek favorit turis asing masih Toraja. Dari semua destinasi di Sulse, rating Toraja masih yang tertinggi,” terangnya.
Fakta pendukungnya, Toraja memiliki aneka budaya yang unik dan juga alam pegunungan yang eksotis. Selain itu belakangan ada acara Lovely December yang berpengaruh cukup besar menjaring wisman ke Toraja.
Dalam rangkaian menyambut Visit South Sulawesi 2012, lanjut Syuaib, seluruh kabupaten dan kota se-Sulsel menggelar event budaya dan lainnya.
“Ada 24 kabupaten dan kota di Sulsel yang masing-masing membuat event budaya. Jadi kalau wisman datang ke Sulsel bulan apapun pasti akan mendapat event budaya dan puncaknya Lovely December di Toraja 2012 selama satu bulan,” terangnya.
Kata dia, untuk Lovely December tahun ini, rencana ada pesta kembang api terbesar se-Asia di Toraja.
Persiapan lainnya, tambah Syuaib dengan membangun bandara baru di Makale. “Lapangan udaranya sedang dalam perataan tanah di Makale. Ini bandara baru soalnya bandara lama sudah tak bisa lagi diperluas karena lahannya pas-pasan,” jelasnya.
Kata dia, pembangunan bandara Makale baru dimulai tahun ini rencananya rampung paling cepat 2012. “Medannya cukup berat karena gunung diratakan untuk landasan,” akunya.
Ketika ditanya berapa besar anggaran pembangunan bandara baru ini, Syuaib mengaku tidak tahu pasti. “Ini dinas perhubungan yang tahu. Kita hanya dari aspek kepariwsataannya saja,” ungkapnya.
Syuaib sangat optimis kepariwisata Sulsel bakal maju pesat dengan adanya bandara di Makale ini. “Karena selama ini yang menjadi kendala infrastrukturnya. Kalau obyek wisata Sulsel sendiri sudah sangat kompetitif,” ujarnya.
Bila bandara di Makale sudah selesai. Penerbangan ke bandara ini nanti akan dilakukan secara bertahap. “Biasanya masa uji coba seminggu tiga kali. Kalau sudah ideal nanti setiap hari ada penerbangan langsung dari Makassar ke Makale,” terangnya.
Di samping itu, pembangunan jalan Makassar ke Toraja kini dipercepat. Biasanya dari Makasar ke Toraja ditempuh 8-9 jam lewat darat. Tapi kalau jalannya sudah bagus hanya 6 jam. “Kalau lewat udara hanya 1 jam,” katanya.
Soal Tawuran
Soal tawuran mahasiswa yang kerap terjadi di Makassar, menurut Syuaib itu biasa-biasa saja. “Itu cuma segelincir orang. Tapi di-blow up besar-besaran oleh media. Padahal tidak sebesar itu sebenarnya. Coba saja tanya orang-orang yang ke Makassar. Mereka pasti bilang merasa aman dan nyaman,” jelasnya.
Namun untuk mengantisipasi masalah itu, Disbudpar Sulsel sudah mengadakan koordinasi dengan sejumlah perguruan di Makassar dan juga pihak keamanan. “Semacam penanganan-penanganan yang harus dilakukan bila terjadi tawuran. Atau meng-handle agar tidak terjadi tawuran,” jelasnya.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar