15 Tips Aman Menggunakan Alat Transportasi Berwisata
Berkunjung ke obyek wisata yang jauh dan sulit dijangkau, jelas memerlukan alat transportasi, entah itu kendaraan darat, laut, udara atau kombinasi kedua bahkan ketiganya. Tapi bila jeli memilih alat transporatsinya, sejauh apapun itu bukanlah soal. Apa saja yang perlu diperhatikan?
Kemudahan mendapatkan alat transportasi tak bisa dipungkuri menjadi salah satu alasan orang mau berkunjung ke salah satu obyek wisata, sesulit atau sejauh apapun. Tapi itu belum cukup. Selain mudah didapat dengan kata lain tersedia cukup, masih ada hal lain yang jauh lebih penting diperhatikan, yakni faktor keamanan dan kenyamanan alat transportasi tersebut.
Kendati sudah tersedia banyak unit transportasinya berikut dengan fasilitas keamanan dan kenyamannya, masih ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan seperti faktor atittude pengemudi atau nahkodanya dan cuaca.
Berikut tips memilih dan menggunakan alat transportasi yang aman dan nyaman untuk berwisata versi travelplusindonesia;
1. Kumpulkan informasi alat transportasi apa saja yang bakal Anda gunakan menuju ke lokasi yang akan Anda tuju, termasuk waktu atau jadual pemberangkatannya dan biayanya.
2. Jika menggunakan transportasi darat seperti bus untuk ke luar kota, sebaiknya memilih bus dari perusahaan bus yang bereputasi baik dengan kondisi bus yang masih layak pakai.
3. Pilih bus dengan rute tercepat agar cepat sampai tujuan.
4. Kalau kunjungan dilakukan secara berkelompok atau rombongan sewa bus pariwisata yang bereputasi baik, andal, dan berpengalaman. Jangan cari bus pariwisata yang tak bermutu karena alasan murah. Contoh kejadian terbaliknya bus pariwisata yang membawa rombongan ke Obyek wisata Sawarna beberapa waktu lalu karena kondisi bus yang tak sehat. Bisa juga menyewa kendaraan roda empat lain ataupun mobil travel dengan sopir yang andal dan tahu jalan.
5. Kalau jarak tempuhnya jauh, perhatikan kondisi sopirnya. Kalau kelihatan mengantuk, sarankan untuk istirahat sejenak atau digantikan dengan sopir cadangan.
6. Perhatikan cara mengemudi sopir tersebut. Kalau ugal-ugalan, ngebut, dan asal, sebaiknya ditegur karena dapat berakibat patal.
7. Jika menggunakan transportasi air, misalnya menyeberang selat atau laut, gunakan kapal laut yang layak pakai disertai dengan pelampung keselamatan (life jacket). Tak ada ruginya mempesiapkan life jacket yang praktis sendiri sebagai antisipasi.
8. Sebaiknya men-carter kapal bila dilakukan secara rombongan. Kalau ikut dengan kapal umum, perhatikan daya muat kapal. Apakah mengindahkanya atau tidak. Kalau melihat ada kejanggalan itu, sebaiknya tegur nahkoda atau urungkan niat naik kapal tersebut. Ingat kejadian tenggelamnya kapal angkut umum di perairan Kota Baru, Kalsel beberapa waktu lalu yang menewaskan belasan penumpangnya, itu akibat kapasitas muat penumpang melebihi daya angkut kapal tersebut.
9. Kalau punya dana lebih, silakan men-carter kapal cepat (speedboat) atau kapal pesiar modern (yacht) yang tentu berfasilitas lebih nyaman dan dilengkapi perlengkapan keselamatan yang memadai. Namun harus tetap diperhatikan kondisi cuaca dan pengalaman nahkodanya.
10. Perhatikan kondisi cuaca dan gelombang laut saat itu. Kalau sedang tak bersahabat, jangan paksakan menyeberang dengan kapal sebagus apapun. Sebaiknya tunggu sampai cuaca membaik.
11. Jika menggunakan transportasi udara yakni pesawat, sebaiknya pilih maskapai penerbangan yang bereputasi baik dan memiliki pesawat yang layak terbang.
12. Bila menggunakan pesawat berbadan kecil atau berkapasitas kecil sebaiknya lihat kondisi kapal dan juga cuaca. Kalau pesawat sudah berstandar internasional, layak terbang, dan cuaca sedang baik, itu tak masalah.
13. Jika tak pilihan harus menggunakan alat transportasi khusus buatan masyarakat lokal di daerah terpencil, seperti getek atau rakit bambu, perahu tradisional, sampan, ojek sepeda motor, bentor atau becak bermotor, dan lainnya. Perhatikan kualitas kendaraan tersebut dan kondisi lokasi yang dilalui untuk meminimalisir kecelakaan.
14. Berdoalah memohon keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran perjalanan sebelum berangkat dengan menggunakan apapun alat transportasinya.
15. Sekalipun Anda berjiwa petualangan, pemberani, siap menghadapi tantangan seberat apapun saat melakukan perjalanan wisata ala backpaker atau petualang sejati dengan alat transportasi apapun seadanya atau sedapatnya, tak ada salahnya tetap mawas diri dengan memperhatikan point-point di atas. Semua itu untuk keselamatan Anda juga.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Kemudahan mendapatkan alat transportasi tak bisa dipungkuri menjadi salah satu alasan orang mau berkunjung ke salah satu obyek wisata, sesulit atau sejauh apapun. Tapi itu belum cukup. Selain mudah didapat dengan kata lain tersedia cukup, masih ada hal lain yang jauh lebih penting diperhatikan, yakni faktor keamanan dan kenyamanan alat transportasi tersebut.
Kendati sudah tersedia banyak unit transportasinya berikut dengan fasilitas keamanan dan kenyamannya, masih ada hal-hal lain yang perlu diperhatikan seperti faktor atittude pengemudi atau nahkodanya dan cuaca.
Berikut tips memilih dan menggunakan alat transportasi yang aman dan nyaman untuk berwisata versi travelplusindonesia;
1. Kumpulkan informasi alat transportasi apa saja yang bakal Anda gunakan menuju ke lokasi yang akan Anda tuju, termasuk waktu atau jadual pemberangkatannya dan biayanya.
2. Jika menggunakan transportasi darat seperti bus untuk ke luar kota, sebaiknya memilih bus dari perusahaan bus yang bereputasi baik dengan kondisi bus yang masih layak pakai.
3. Pilih bus dengan rute tercepat agar cepat sampai tujuan.
4. Kalau kunjungan dilakukan secara berkelompok atau rombongan sewa bus pariwisata yang bereputasi baik, andal, dan berpengalaman. Jangan cari bus pariwisata yang tak bermutu karena alasan murah. Contoh kejadian terbaliknya bus pariwisata yang membawa rombongan ke Obyek wisata Sawarna beberapa waktu lalu karena kondisi bus yang tak sehat. Bisa juga menyewa kendaraan roda empat lain ataupun mobil travel dengan sopir yang andal dan tahu jalan.
5. Kalau jarak tempuhnya jauh, perhatikan kondisi sopirnya. Kalau kelihatan mengantuk, sarankan untuk istirahat sejenak atau digantikan dengan sopir cadangan.
6. Perhatikan cara mengemudi sopir tersebut. Kalau ugal-ugalan, ngebut, dan asal, sebaiknya ditegur karena dapat berakibat patal.
7. Jika menggunakan transportasi air, misalnya menyeberang selat atau laut, gunakan kapal laut yang layak pakai disertai dengan pelampung keselamatan (life jacket). Tak ada ruginya mempesiapkan life jacket yang praktis sendiri sebagai antisipasi.
8. Sebaiknya men-carter kapal bila dilakukan secara rombongan. Kalau ikut dengan kapal umum, perhatikan daya muat kapal. Apakah mengindahkanya atau tidak. Kalau melihat ada kejanggalan itu, sebaiknya tegur nahkoda atau urungkan niat naik kapal tersebut. Ingat kejadian tenggelamnya kapal angkut umum di perairan Kota Baru, Kalsel beberapa waktu lalu yang menewaskan belasan penumpangnya, itu akibat kapasitas muat penumpang melebihi daya angkut kapal tersebut.
9. Kalau punya dana lebih, silakan men-carter kapal cepat (speedboat) atau kapal pesiar modern (yacht) yang tentu berfasilitas lebih nyaman dan dilengkapi perlengkapan keselamatan yang memadai. Namun harus tetap diperhatikan kondisi cuaca dan pengalaman nahkodanya.
10. Perhatikan kondisi cuaca dan gelombang laut saat itu. Kalau sedang tak bersahabat, jangan paksakan menyeberang dengan kapal sebagus apapun. Sebaiknya tunggu sampai cuaca membaik.
11. Jika menggunakan transportasi udara yakni pesawat, sebaiknya pilih maskapai penerbangan yang bereputasi baik dan memiliki pesawat yang layak terbang.
12. Bila menggunakan pesawat berbadan kecil atau berkapasitas kecil sebaiknya lihat kondisi kapal dan juga cuaca. Kalau pesawat sudah berstandar internasional, layak terbang, dan cuaca sedang baik, itu tak masalah.
13. Jika tak pilihan harus menggunakan alat transportasi khusus buatan masyarakat lokal di daerah terpencil, seperti getek atau rakit bambu, perahu tradisional, sampan, ojek sepeda motor, bentor atau becak bermotor, dan lainnya. Perhatikan kualitas kendaraan tersebut dan kondisi lokasi yang dilalui untuk meminimalisir kecelakaan.
14. Berdoalah memohon keselamatan, kenyamanan, dan kelancaran perjalanan sebelum berangkat dengan menggunakan apapun alat transportasinya.
15. Sekalipun Anda berjiwa petualangan, pemberani, siap menghadapi tantangan seberat apapun saat melakukan perjalanan wisata ala backpaker atau petualang sejati dengan alat transportasi apapun seadanya atau sedapatnya, tak ada salahnya tetap mawas diri dengan memperhatikan point-point di atas. Semua itu untuk keselamatan Anda juga.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar