10 Kiat Liburan Aman dengan Buah Hati
Usai berkutat mengurus anak menyelesaikan ujian atau test, kini saatnya Anda mengajak buah hati berlibur. Apa saja yang harus dipersiapkan dan dipehatikan agar liburan berjalan aman, nyaman, dan bernilai lebih?
Ada banyak hal yan mesti diperhatikan orangtua sebelum memutuskan berlibur bersama buah hati ke sebuah obyek wisata. Jadi bukan semata ketersediaan uang dan waktu, pun masih banyak hal lain yang kudu dicermati.
Masih ingat kejadian tewasnya Riska Putri Yulianti yang baru berusia 7 tahun 11 bulan akibat terjatuh dari wahana flying fox di Taman Matahari, Bogor, pada Minggu 5 Juni 2011 lalu. Bocah perempuan warga Kota Depok ini tewas karena mengalami luka parah pada bagian kepala.
Atau Arfin Cahya Bastian (9), bocah laki-laki kelas III sekolah dasar (SD) tewas akibat tenggelam di kolam renang Water Park Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, pada bulan yang sama. Pelajar salah satu SD swasta di kawasan Surabaya Timur ini, ditemukan dalam kondisi mengapung di permukaan air kolam renang. Diduga, ia terlepas dari pengawasan teman maupun gurunya.
Sebelumnya ada beberapa bocah yang terluka bahkan tewas saat berwisata di pusat perbelanjaan mewah atau mall.
Tewasnya bocah-bocah itu bisa menjadi pelajaran berharga bagi para orangtua dan pengelola tepat atau obyek wisata.
Untuk menghindari atau memperkecil kecelakaan saat berlibur bersama keluarga, ikuti 10 kiat aman berwisata bersama buah hati versi travelplusindonesia;
1. Pilih lokasi wisata sesuai umur, minat, dan kemampuan orangtua dalam baik secara finansial maupun pengawasan terhadap anak. Jangan memaksakan pergi ke lokasi yang jauh sementara anak tidak menyukainya atau orang tua tidak mampu mengawasinya secara maksimal.
2. Pilih obyek wisata yang edukatif dan kreatif, yang menambah pengetahuan atau wawasan baru bagi anak, misalnya memperkenalkan satwa dan tumbuhan ke kebun binatang, dan lainnya.
3. Kalau ingin memperkenalkan alam pedesaan atau pegunungan, bawa saja anak ke kampung halaman orang tua, ke gunung atau ke obyek wisata alam yang mempunyai paket wisata desa. Seperti menanam padi, melihat peternak sapi, dan lainnya yang sulit ditemukan di kota.
4. Kalau ingin melatih kecerdasan, keberanian, dan ketangkasan anak, ikuti saja outbond khusus anak. Pilih outbond atau sarana permainan yang sudah memenuhi standar keselamatan berlisensi internasional.
5. Kalau ingin mencoba flying fox di obyek liburan, pastikan wahana tersebut benar-benar aman berlisensi internasional, baik peralatan maupun skill instrukturnya. Sebelum meluncur, instruktur outbond memberikan penyuluhan tata cara menggunakan peralatan dan harus ada petugas yang mengawasi.
6. Kalau berlibur ke water park atau kolam renang, awasi anak dengan ketat jangan sampai lepas masuk ke kolam renang orang dewasa.
7. Agar anak tak hilang atau bermain di arena berbahaya, bawa pendamping untuk membantu Anda sebagai orangtua mengawasi pergerakan anak di tempat liburan, misalnya baby sister ataupun saudara.
8. Saat berlibur di pusat perbelanjaan, awasi anak saat menaiki eskalator agar tak terjepit kaki atau tangannya karena ketidaktahunan anak. Hindari tepi pembatas lantai bertingkat agar anak tidak terjatuh.
9. Biar anak tidak bosan, pilih obyek wisata yang berbeda-beda atau permainan yang bervariasi. Kalau tahun lalu misalnya sudah berlibur ke pantai, tahun ini coba ke pegunungan atau lainnya untuk memberi atmosfir dan pengetahuan berbeda.
10. Suruh anak mencatat dana menceritakan hasil liburan yang didapatnya, baik itu yang bersifat pengetahuan atau suasana baru maupun yang berkaitan dengan penambahan kemampuan fisiknya seperti menjadi lebih tangkas dan berani.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
Ada banyak hal yan mesti diperhatikan orangtua sebelum memutuskan berlibur bersama buah hati ke sebuah obyek wisata. Jadi bukan semata ketersediaan uang dan waktu, pun masih banyak hal lain yang kudu dicermati.
Masih ingat kejadian tewasnya Riska Putri Yulianti yang baru berusia 7 tahun 11 bulan akibat terjatuh dari wahana flying fox di Taman Matahari, Bogor, pada Minggu 5 Juni 2011 lalu. Bocah perempuan warga Kota Depok ini tewas karena mengalami luka parah pada bagian kepala.
Atau Arfin Cahya Bastian (9), bocah laki-laki kelas III sekolah dasar (SD) tewas akibat tenggelam di kolam renang Water Park Kenjeran, Surabaya, Jawa Timur, pada bulan yang sama. Pelajar salah satu SD swasta di kawasan Surabaya Timur ini, ditemukan dalam kondisi mengapung di permukaan air kolam renang. Diduga, ia terlepas dari pengawasan teman maupun gurunya.
Sebelumnya ada beberapa bocah yang terluka bahkan tewas saat berwisata di pusat perbelanjaan mewah atau mall.
Tewasnya bocah-bocah itu bisa menjadi pelajaran berharga bagi para orangtua dan pengelola tepat atau obyek wisata.
Untuk menghindari atau memperkecil kecelakaan saat berlibur bersama keluarga, ikuti 10 kiat aman berwisata bersama buah hati versi travelplusindonesia;
1. Pilih lokasi wisata sesuai umur, minat, dan kemampuan orangtua dalam baik secara finansial maupun pengawasan terhadap anak. Jangan memaksakan pergi ke lokasi yang jauh sementara anak tidak menyukainya atau orang tua tidak mampu mengawasinya secara maksimal.
2. Pilih obyek wisata yang edukatif dan kreatif, yang menambah pengetahuan atau wawasan baru bagi anak, misalnya memperkenalkan satwa dan tumbuhan ke kebun binatang, dan lainnya.
3. Kalau ingin memperkenalkan alam pedesaan atau pegunungan, bawa saja anak ke kampung halaman orang tua, ke gunung atau ke obyek wisata alam yang mempunyai paket wisata desa. Seperti menanam padi, melihat peternak sapi, dan lainnya yang sulit ditemukan di kota.
4. Kalau ingin melatih kecerdasan, keberanian, dan ketangkasan anak, ikuti saja outbond khusus anak. Pilih outbond atau sarana permainan yang sudah memenuhi standar keselamatan berlisensi internasional.
5. Kalau ingin mencoba flying fox di obyek liburan, pastikan wahana tersebut benar-benar aman berlisensi internasional, baik peralatan maupun skill instrukturnya. Sebelum meluncur, instruktur outbond memberikan penyuluhan tata cara menggunakan peralatan dan harus ada petugas yang mengawasi.
6. Kalau berlibur ke water park atau kolam renang, awasi anak dengan ketat jangan sampai lepas masuk ke kolam renang orang dewasa.
7. Agar anak tak hilang atau bermain di arena berbahaya, bawa pendamping untuk membantu Anda sebagai orangtua mengawasi pergerakan anak di tempat liburan, misalnya baby sister ataupun saudara.
8. Saat berlibur di pusat perbelanjaan, awasi anak saat menaiki eskalator agar tak terjepit kaki atau tangannya karena ketidaktahunan anak. Hindari tepi pembatas lantai bertingkat agar anak tidak terjatuh.
9. Biar anak tidak bosan, pilih obyek wisata yang berbeda-beda atau permainan yang bervariasi. Kalau tahun lalu misalnya sudah berlibur ke pantai, tahun ini coba ke pegunungan atau lainnya untuk memberi atmosfir dan pengetahuan berbeda.
10. Suruh anak mencatat dana menceritakan hasil liburan yang didapatnya, baik itu yang bersifat pengetahuan atau suasana baru maupun yang berkaitan dengan penambahan kemampuan fisiknya seperti menjadi lebih tangkas dan berani.
Naskah & Foto: Adji Kurniawan (adji_travelplus@yahoo.com)
0 komentar:
Posting Komentar