11 Kiat Jelajah Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang, Biar Nyaman dan Bermanfaat
Punya rencana menjelajahi Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang (Gunung Argopuro) di Jawa Timur tahun depan? Nah, biar penjelajahan Anda berlangsung nyaman dan bermanfaat, ada baiknya menerapkan 11 (sebelas) kiat versi TravelPlus Indonesia ini.
Kiat pertama, sebelum berangkat sebaiknya mengumpulkan bermacam informasi terkait Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang, termasuk peraturan yang berlaku serta informasi mengenai apakah kegiatan kunjungan wisata termasuk pendakian Gunung Argopuro dibuka atau justru tengah ditutup sementara karena terkait kondisi cuaca dan lainnya.
Informasi tersebut bisa Anda dapatkan dengan cara menghubungi pihak pengelolanya dalam hal ini Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Jawa Timur (BBKSDA Jatim). Bisa juga dari ragam akun media sosial dan laman situs atau media online yang menginformasikan pendakian Gunung Argopuro. Cara lain dengan menghubungi pemilik basecamp (BC) yang dituju, baik itu BC di Baderan (Kabupaten Situbondo) maupun di Bermi (Kabupaten Probolinggo) atau bisa juga mengontak porter setempat.
Kiat yang kedua mengindahkan peraturan yang berlaku antara lain melakukan pemesan, pembayaran, dan registrasi melalui website https://tiket.bbksdajatim.org, membawa surat keterangan sehat (tertanggal 3 hari sebelum kunjungan), tidak melakukan pendakian secara tektok serta minimal 2 orang dalam 1 kelompok (dilarang sendirian atau solo hiking), serta dilarang berenang dan MCK di Sungai Kalbu (Sabana Sikasur) dan Danau Taman Hidup.
Kalau Anda berusia di atas 18 tahun - 55 tahun serta dalam kondisi sehat (baik/bagus) secara fisik dan mental serta stamina sedang oke (prima) ditambah punya pengalaman mendaki sejumlah gunung, bisa memilih melakukan pendakian ke Puncak Gunung Argopuro secara melintas atau dengan kata lain menempuh jalur pendakian terpanjang se-Jawa. Pilihan ini menjadi dambaan banyak pendaki karena bergengsi alias berdaya tarik lebih. Boleh dibilang jalur pendakiannya memuaskan sekalipun melelahkan.
Caranya ada dua yakni melakukan pendakian dari Baderan - Bermi atau sebaliknya dari Bermi - Baderan dengan durasi masing-masing minimal 4 hari 3 malam atau bisa lebih.
Bagaimana jika merasa kurang sanggup baik secara fisik-mental maupun ketersediaan waktu? Tenang Anda bisa memilih cara pendakian yang kedua yakni melakukan pendakian ke Puncak Argopuro secara tidak melintas.
Pilihannya ada dua yakni dari Baderan ke Puncak Argopuro lalu turun kembali ke Baderan, durasinya minimal 3 hari 2 malam. Pilihan lain dari Bermi ke puncak Argopuro lalu turun ke Bermi juga dengan durasi yang sama.
Kalau masih merasa keberatan dan tak ingin muncak (ke Puncak Argopuro karena sudah pernah), pilih saja cara yang ketiga ini yang juga memiliki dua pilihan, yakni melakukan pendakian dari Bermi ke Danau Taman Hidup (nge-camp semalam) lalu turun ke Bermi atau dari Baderan ke Sabana Sikasur (nge-camp semalam) lalu turun ke Baderan.
Cara yang ketiga tersebut juga dapat dilakukan bila Anda sudah pernah melakukan pendakian secara melintas maupun tidak melintas namun ingin menjelajah SM DT Yang lagi, karena merasa belum puas dan ingin mengeksplore lebih jauh lokasi nge-camp di Sikasur ataupun Danau Taman Hidup.
Kiat keempat, membawa perlengkapan pendakian antara lain sepatu yang nyaman (kuat/tidak mudah jebol dan tidak licin alasnya) serta beberapa pasang kaos kaki serta sandal (biar enak kalau buat mondar-mandir di lokasi nge-camp).
Jangan lupa perlengkapan tidur (tenda anti rembes, matras, sleeping bag, bantal tiup, pakaian tidur yang kering, balaklava, dan kaos kaki serta sarung tangan). Berikutnya pakaian untuk treking usahakan memakai celana panjang yang mudah kering dan kaos lengan panjang yang mudah menyerap keringat serta pelindung kepala (pet/topi rimba), dan sarung tangan.
Jangan ketinggalan bawa jas hujan/ponco, jaket/sweater, dan rain coat serta salinan atau pakaian ganti untuk pulang.
Kiat kelima, membawa logistik yang praktis, bernutrisi, dan ramah lingkungan untuk makan dan minum selama pendakian serta emergency food (makan dan minum cadangan) untuk jaga-jaga bila terjadi kondisi darurat.
Selanjutnya atau kiat keenam, menggunakan jasa ojek gunung untuk menghemat tenaga dan waktu. Kalau dari Baderan bisa naik ojek tersebut dari BC sampai portal (setelah Pos Mata Air l) dengan ongkos Rp 180 ribu per orang. Begitupun saat turunnya jika tidak melintas.
Kalau melintas atau turun ke Bermi, bisa naik ojek dari Pos 3 ke BC pak Arifin di Bermi. Ongkosnya Rp150 ribu per orang.
Kiat ketujuh, memakai jasa porter lokal terlebih kalau pendakian dilakukan secara melintas, Baderan - Bermi atau sebaliknya. Menurut Cak Bahrul, salah seorang porter sekaligus pemandu (guide), tarif per porter Rp 1,4 juta sedangkan pemandu Rp 1,6 juta untuk pendakian melintas Baderan - Bermi durasi 4 hari 3 malam.
Berikutnya atau kiat kedelapan, sesuaikan dengan atmosfer/suasana pendakian yang ingin dirasakan. Misalnya kalau ingin mendapatkan suasana pendakian yang agak syahdu, berkabut, dan sejuk alias tidak terlalu panas, sebaiknya pilih waktu pendakian di awal musim hujan atau saat pancaroba yakni masa peralihan dari musim panas ke musim hujan antara bulan September -.November.
Sebaliknya bila ingin mendapatkan atmosfer yang cerah, pilihannya mendaki saat musim kemarau (Mei - Agustus).
Kiat kesembilan, supaya pendakian punya manfaat lebih, isi dengan berbagai aktivitas positif antara lain mengabadikan (memotret/merekam) flona (flora dan fauna) menarik dan atau peninggalan sejarah yang ditemui di sepanjang jalur pendakian, setiap pos, dan camp area atau di kawasan puncak-puncaknya.
Perlu dicatat, pendokumentasian cukup dengan menggunakan kamera HP. Tidak diperkenankan menerbangkan drone (harus izin khusus melalui Humas Kementerian Kehutanan RI).
Ramah Lingkungan
Selanjutnya atau kiat kesepuluh, menerapkan pendakian ramah lingkungan. Minimal membawa turun sampah logistik sendiri terutama yang kemasan plastik sampai BC dengan menggunakan trash bag, tidak melakukan aksi vandalisme, tidak mencemari sumber air, tidak berburu satwa apapun, tidak memetik bunga apapun, dan tidak melakukan kegiatan yang dapat menimbulkan kebakaran.
Kiat terakhir atau kesebelas jangan lupa memborong aneka merchandise Argopuro di BC Baderan ataupun Bermi antara lain kaos, topi, aneka gantungan kunci, stiker, dan emblem untuk diri sendiri ataupun sebagai buah tangan buat keluarga, kerabat ataupun sahabat.
Dengan membeli bermacam merchandise tersebut atau belanja makan/minum, kerajinan tangan, dan lainnya di warung warga setempat, secara otomatis kehadiran Anda sebagai pendaki sudah bermanfaat ikut pula membantu menambah pendapatan/penghasilan mereka.
Naskah & foto: Adji TravelPlus (IG @adjitropis, TikTok @faktawisata.id & YouTube @kelana180)
Captions:
1. Plang kawasan Suaka Margasatwa (SM) Dataran Tinggi (DT) Yang di Jawa Timur yang mana di dalamnya terdapat Gunung Argopuro berketinggian 3.088 Mdpl.
2. Puncak Argopuro menjadi tujuan utama banyak pendaki menjelajahi SM DT Yang.
3. Portal, batas pendaki menggunakan jas ojek Gunung Argopuro dari basecamp (BC) Baderan, Kabupaten Situbondo.
4. Danau Taman Hidup salah satu camp area favorit pendaki yang melakukan pendakian Gunung Argopuro secara melintas Baderan - Bermi maupun tidak melintas dari Bermi kembali turun ke Bermi.
5. Topi pet Argopuro, salah satu merchandise yang dijual di BC Cak Arifin di Bermi, Kabupaten Probolinggo.






0 komentar:
Posting Komentar