Trek Webbing Gunung Aseupan Pacu Andrenalin
Berdasarkan amatan saya secara langsung usai mendaki Gunung Aseupan via Desa Sikulan, Kecamatan Jiput baru baru ini, sekurangnya ada lima keistimewaan trek webbing yang ada di sana.
Keistimewaan pertama, meskipun ketinggian gunungnya masuk dalam daftar seribuan, tepatnya 1.174 Mdpl (3.852 kaki) tapi jumlah trek webbingnya cukup banyak dan mungkin paling banyak dibanding trek webbing yang ada di beberapa gunung di Jawa.
Jumlah trek webbing di Gunung Aseupan saat ini ada sekitar sepuluh dan sepertinya masih perlu dipasang tali webbing lagi di beberapa titik yang terjal/curam dan bertanah licin. Tujuannya untuk memudahkan pendaki nanjak maupun turun supaya tidak terpeleset dan terjatuh, terlebih bila melakukan pendakian di musim hujan seperti sekarang ini.
Beberapa titik yang perlu diberi webbing antara lain dua titik setelah melewati Pos Tiga serta dua titik sebelum Pos Dua.
Beberapa trek webbing di Gunung Aseupan, sekilas ada yang mirip dengan trek webbing yang ada di Gunung Salak.
Keistimewaan yang kedua, sebagaimana saya sebut di judul dan lead tulisan ini yakni memacu adrenalin. Dari belasan trek webbing tersebut, ada sekurangnya dua trek webbing yang mampu memacu adrenalin yakni trek webbing di area bekas longsor dan trek webbing terakhir menjelang puncak.
Trek webbing dekat longsoran, selain panjang juga di awalnya sudah menunggu jurang. Sedangkan trek webbing menjelang puncak tingkat kemiringan tebingnya cukup terjal hampir tegak lurus dan dibawahnya juga jurang.
Sewaktu saya summit attack Gunung Aseupan bareng Hazul, pendaki belia asal Cilegon dari Pos Tiga, dia menilai jalur pendakian Gunung Aseupan masih kalah berat/sulit dibanding Gunung Karang (masih di Pandeglang) yang pernah di-dakinya. Namun setelah dia melewati deretan trek webbing tersebut, terlebih dua trek webbing tersulit di Aseupan itu, penilaiannya seketika berubah.
"Saya ralat pak, kayaknya lebih berat japen Aseupan karena ada trek webbingnya, dibanding japen Gunung Karang," ungkapnya.
Keistimewaan trek webbing Gunung Aseupan berikutnya atau yang ketiga, bisa dijadikan sebagai ajang pemanasan buat para pendaki yang ingin menggapai gunung di luar Banten yang lebih tinggi dan sekaligus mempunyai trek webbing yang lebih ekstrem seperti Gunung Salak via Cidahu dan Ajisaka (Jabar), Slamet via Permadi Guci (Jateng), dan Gunung Raung via Kalibaru (Jatim).
Trek webbing di Gunung Aseupan tersebut bisa dimanfaatkan untuk melatih kekuatan fisik dan keberanian mental. Bila mampu melewatinya dengan lancar, paling tidak sudah punya bekal pengalaman untuk mendaki gunung-gunung ber-trek webbing sebagaimana tersebut di atas.
Keistimewaan keempat, keberadaan trek webbing di Aseupan juga bisa menjadi ladang pahala. Kok bisa?
Nah, supaya bisa sekaligus mendulang pahala saat menanjak menggunakan tali webbing memulainya dengan membaca "Basmalah" (Bismillahirrahmanirrahim) dan berzikir dengan mengucap "Allahu Akbar". Begitu pun sewaktu turun, membaca Basmalah lalu berzikir "Subhanallah", diteruskan dengan berucap "Alhamdulilah" bila sudah selesai melewatinya.
Keistimewaan terakhir atau kelima, trek webbing gunung yang berada sekitar 18 Km sebelah barat dari pusat kota Pandeglang ini bisa dijadikan sebagai pengingat diri (self reminder) dan juga buat para pendaki dimanapun untuk tidak menganggap enteng apalagi meremehkan pendakian gunung dibawah 2.000 Mdpl, termasuk Gunung Aseupan ini.
Buat saya pribadi, keberadaan trek webbing itu justru membuat Gunung Aseupan punya daya tarik lebih dan pendakiannya terasa jadi lebih komplit. Kenapa? Karena gunung yang punya beberapa jalur pendakian ini juga berpemandangan indah antara lain pesona sunset dari Pos Tiga dan sunrise dari puncaknya (terutama saat musim panas) serta memiliki trek susur sungai (river trekking) yang berair jernih di beberapa titik setelah melewati Pos Satu hingga menjelang Pos Dua.
Buat pembaca setia TravelPlus Indonesia dimanapun dan juga para pendaki Indonesia maupun mancanegara yang ingin melihat seperti apa trek webbing Gunung Aseupan, bisa juga menyimak konten video racikan saya di Reels IG @adjitropis. Semoga bermanfaat 🙏.
Naskah: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, Tiktok @FaktaWisata.id
Captions:
1. Hazul, pendaki belia asal Cilegon tengah melewati salah satu trek webbing tersulit di Gunung Aseupan. (foto: adji)
2. Sejumlah pendaki mencoba trek webbing Gunung Aseupan (foto: adji & dok. kaluna adventure)
3. Susah payah lewati trek webbing Gunung Aseupan & menikmati sepenggal pemandangan di jalur summit attack-nya. (foto: dok. kaluna adventure, adji & hazul)
4. Hazul beraksi di beberapa titik trek webbing Gunung Aseupan. (foto: adji)
5. Jerih payah itu tak sia-sia, akhirnya sampai di puncak Gunung Aseupan. (foto: dok. kaluna adventure & adji)
6. Sepenggal video saat Hazul melewati salah satu trek webbing Gunung Aseupan. (video: adji)
0 komentar:
Posting Komentar