. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 14 Januari 2025

Toge Goreng Jadi Penutup Survei Glamping dan Inap di Villa


Usai survei salah satu lokasi glamping (glamour camping), kami lanjut menginap di villa, lalu ditutup dengan kulineran toge goreng khas Bogor. Ah, akhir pekan kami pun nyaris sempurna.

Kenapa kami pilih kuliner toge goreng dan dimana tempatnya? Mungkin itu pertanyaan yang ada di benak Anda setelah membaca judul dan lead tulisan ini.

Sebelum saya jawab, terlebih dahulu saya ingin jelaskan sekilas lokasi glamping yang kami survei. Namanya Annapurna Campsite yang berada di Cisarua, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. Berlokasi dekat dengan Taman Safari Indonesia.


Di camping ground berpemandangan gunung (siang) dan city light (malam) tersebut tersedia beberapa jenis tenda glamping dan dilengkapi pula dengan beberapa fasilitas pendukung antara lain area api unggun, pendopo buat santai, kamar mandi, musala, kantin, kids activities, dan area parkir mobil.

Pengunjung juga bisa keluar camping ground, melakukan lintas alam ke air terjun Curug Cibogo. Menurut staf pengelolanya, waktu tempuhnya sekitar 20 menit berjalan kaki.

Adapun villa yang kami jadikan tempat untuk mendiskusikan hasil survei sekaligus menginap, bernama Villa Ombai di Kec. Cijeruk, Kab. Bogor.


Villa yang menawarkan pemandangan berlatar depan Gunung Gepang alias Gede dan Pangrango serta berlatar belakang Gunung Salak ini merupakan milik Pak Win, salah satu senior dari organisasi mahasiswa pencinta alam (Ompa) TAPAL- IISIP Jakarta.

Di pagi hari, di villa itu, kami juga sempat melihat pemandangan langka, dua ekor burung  elang terbang rendah. Alhamdulillah, luar biasa sekaligus mengejutkan.

Selepas pamit pulang dengan pemilik villa dan senior TAPAL lainnya, kami (Santa, Ubay, dan saya) serta Irma, Ithink, dan Wina meluncur ke tempat pedagang toge goreng. Namanya Toge Goreng Pak Abung yang beralamat di , Jl. Raya Cihideung, Palasari, masih di Kec. Cijeruk, Kab. Bogor.


Lima Faktor Pemicu
Jelang zuhur kami tiba di kedai Toge Goreng Pak Abung yang kabarnya sudah berdiri sejak tahun 2004. Sejumlah orang sudah ramai di sana. Ada yang tengah bersantap, tak sedikit pula yang sedang mengantri. Kebanyakan pengunjungnya membawa kendaraan motor dan atau mobil pribadi.

Kenapa Toge Goreng Pak Abung banyak peminatnya? Berdasarkan amatan sekilas saya, sepertinya ada 5 faktor pemicunya yakni rasa, cara memasaknya, cara penyajiannya, harganya, dan lokasinya.

Pertama, rasa. Toge goreng yang berbahan utama toge yang sebenarnya direbus (bukan digoreng) di wadah nampan, lalu ditambah dengan mie kuning, dan potongan ketupat, kemudian disiram dengan bumbu saus tauco ini terbilang maknyus, terutama citra rasa dari bumbu saus tauco -nya yang berbeda dengan bumbu toge goreng keliling.


Kedua, cara memasaknya. Masih mempertahankan cara masak yang tradisional, yakni menggunakan kayu bakar bukan kompor minyak tanah ataupun kompor gas. Menariknya lagi, seluruh proses memasaknya dapat dilihat langsung oleh pembeli.

Ketiga, cara penyajiannya. Memakai daun patat - yang bentuknya mirip dengan daun kunyit, untuk membungkus ketupatnya maupun toge gorengnya dengan belahan bambu untuk mengikat daunnya sehingga punya daya tarik tersendiri. Menariknya lagi, teman bersantapnya dengan telor bebek asin.


Keempat, harganya. Boleh dibilang masih terjangkau kalangan menengah ke bawah. Harga sepiring toge goreng Abung Rp12.000 kalau ditambah sebutir telor bebek asin Rp6000 jadi totalnya cuma Rp18.000 sudah termasuk satu gelas teh tawar hangat.

Faktor pemicu terakhir atau kelima, lokasinya. Kedai Toge Goreng Pak Abung meskipun kecil dan sederhana berupa balai-balai bambu dan beratap asbes namun letaknya sangat strategis di tepi jalan raya.  Ditambah dengan papan putih bertuliskan Toge Goreng Pak Abung yang terpasang di atas atap kedainya dan satu plang bertuliskan yang sama, yang berdiri di bagian depan kedainya.


Di seberangnya juga ada masjid, jadi pengunjung yang datang siang, usai bersantap bisa menunaikan salat zuhur di masjid tersebut.

Kelebihan lainnya, di dekat kedainya juga banyak penjual aneka kuliner khas Bogor lain seperti soto mie, soto kuah kuning serta bermacam pedagang buah seperti durian dan pisang.

Melihat lima faktor pemicu tersebut itu, wajar rasanya kalau Toge Goreng Pak Abung sampai sekarang diminati banyak orang, bukan cuma warga sekitar pun wisatawan yang tengah melintas.

Naskah & foto: Adji TravelPlus, IG @adjitropis, Tiktok @FaktaWisata.id

Captions:
1. Personil Memori Ujung Kulon (MUK) '92 kulineran Toge Goreng Pak Abung usai survei glamping dan inap di villa.
2. Lokasi glamping yang di-survei untuk kegiatan Ompa TAPAL.
3. Villa Ombai tempat tim survei berdiskusi dan menginap.
4. Seporsi Toge Goreng Pak Abung sebelum diaduk-aduk.
5. Memasaknya menggunakan kayu bakar dan membungkusnya dengan daun patat.
6. Teman makannya dengan telor bebek asin.
7. Kedai Toge Goreng Pak Abung sederhana tapi strategis.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP