Tujuh Aktivitas Wisata ini, Bikin Liburan Jelang Akhir Tahun Anda di Aceh Lebih Berfaedah
Berwisata ke Aceh, baik di ibukotanya Banda Aceh maupun di sejumlah kabupatennya memang bisa dilakukan kapan saja. Tapi kalau Anda ke negeri berpredikat Tanah Rencong ini jelang tutup tahun, pasti bakal mendapatkan atmosfer yang berbeda.
Kenapa? Jawabannya karena setiap menjelang tutup tahun di Aceh rutin digelar acara peringatan tsunami, tepatnya setiap tanggal 26 Desember.
Tanggal tersebut dipilih sesuai dengan kejadian gempa disusul tsunami hebat yang menghantam Aceh, terutama pesisir Baratnya pada 18 tahun silam, tepatnya 26 Desember 2004.
Lalu aktivitas wisata apa saja yang bisa bikin liburan jelang akhir tahun di Aceh jadi lebih berfaedah?
Berdasarkan pengalaman dan pengamatan TravelPlus Indonesia, sekurangnya ada 7 aktivitas wisata terkait.
Aktivitas wisata pertama yang wajib Anda lakukan adalah mengikuti peringatan 18 Tahun Tsunami Aceh.
Di laman disbudpar.acehprov.go.id, dijelaskan kalau Pemerintah Aceh melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) menetapkan lokasi peringatan 18 Tahun Tsunami Aceh akan dipusatkan di Kuburan Massal Siron, Kecamatan Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar.
Kepala Disbudpar Aceh Almuniza Kamal menjelaskan Kuburan Massal Siron dipilih sebagai pusat lokasi peringatan 18 Tahun Tsunami Aceh yang mengusung tema “Bangkit Lebih Kuat, Bangun Budaya Sadar Bencana” ini karena dulu menjadi salah satu tempat saksi betapa dahsyatnya tsunami 2004 silam.
Di sana, lanjutnya ada 40 ribu lebih para syuhada yang dimakamkan. Nanti pengunjung yang datang, tidak hanya mengikuti kegiatan seremonial semata tapi bisa sekalian berziarah.
Dalam peringatan kali ini akan ada beberapa acara di antaranya tafakur, zikir, selawat, santunan anak yatim, ziarah, tausiah, dan doa bersama.
Ketua Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA), Tgk H Muhammad Yusuf A Wahab akan didapuk mengisi tausiah dan doa bersama. Sedangkan zikir dan selawat akan dipandu oleh Pimpinan Pesantren Darul Mujahiddin Lhokseumawe, Tgk Muslim At Thahiri.
Kedua, setelah mengikuti rangkaian acara peringatan 18 Tahun Tsunami Aceh sebagaimana tersebut di atas, Anda bisa melakukan aktivitas menjelajahi objek-objek wisata tsunami yang ada di Banda Aceh antara lain ke Masjid Raya Baiturrahman, Kapal Pembangkit Tenaga Listrik Diesel (PLTD) Apung I di Gampong Punge Blang Cut, kuburan massal korban tsunami Ulee Lheue di Kecamatan Meuraxa, lanjut ke Masjid Baiturrahim Ulee Lheue, Museum Tsunami di sebelah Makam Belanda (Kherkhof) dekat simpang jam, melihat Kapal Di Atas Rumah di Desa Lampulo, dan mampir ke Masjid Rahmatullah di Lhampuuk yang tetap berdiri kokoh walau dihantam gempa dan tsunami.
Di masjid-masjid tersebut selain menunaikan shalat wajib dan sunah, Anda juga bisa khusuk berzikir, berselawat, dan tentunya berdoa memohon diberi keselamatan, kebermanfaatan, dan keberkahan selama berwisata di Aceh.
Di Museum Aceh, Anda bisa menggali informasi terkait gempa dan tsunami Aceh agar semakin melek.
Aktivitas wisata ketiga, menikmati aneka masakan khas Aceh.
Selain Mie Aceh yang sudah menasional, ada bermacam kuliner khas Aceh yang wajib Anda santap seperti ayam masak Aceh, ayam tangkap, gule pliek, kuah sie kameng, keumamah, nasi gurih, kuah beulangong, sie reuboh, dendeng, sop sumsum Langsa, dan sate matang.
Pilihan lokasinya antara lain kalau ayam masak Aceh di Rumah Makan Bang Gam, Kayee lee, Aceh Besar. Ingin Ayam Tangkap, antara lain di Cut Dek di daerah Lampineung, Banda Aceh.
Mau sop sumsum Langsa, pilihannya Rumah Makan Sop Sumsum Langsa di Jalan Pangeran Nyak Makam no 53, Lampinueng, Banda Aceh.
Ingin mie Aceh antara lain di Restoran Mie Razali yang berada di tepi jalan raya Panglima Polim, Banda Aceh. Kalau mie kocok legendaris di Blangpidie antara lain Warung Muslim yg berada di Jl. At-Taqwa No.14 yang sudah beroperasi sejak 1968.
Mau aneka masakan khas Aceh lainnya, bisa kunjungi Warung Nasi Kambing Lem Bakrie di Jl. Prof. Ali Hasyimi, Lamteh, Kec. Ulee Kareng, Kota Banda Aceh. Di sana juga menyediakan es cincau kates dan es timun serut khas Aceh.
Keempat, menikmati kopi dan suasana kedai kopi khas Aceh.
Berwisata ke Aceh, kalau belum ngupi di kedainya rasanya kurang lengkap.
Di Kota Banda Aceh, terdapat puluhan kedai kopi mulai dari kelas kaki lima sampai kelas restoran, antara lain kalau ingin menyeruput kopi khop atau kopi terbalik Anda bisa sambangi Kedai Kopi Tubruk & Arabica Jl. AMD No.36, Batoh, Lueng Bata, Banda Aceh.
Pilihan lainnya Solong Coffee yang berdiri sejak tahun 1974, salah satun kedai yang ramai peminatnya dari dulu hingga kini di daerah yang di sebut Ulee Kareng. Kendati muncul kedai kopi baru dengan tampilan yang lebih modern, gaya, dan trendy, tetap saja kedai kopi ini tak pernah sepi pengunjungnya.
Salah satu kedai kopi bergaya modern yang digandrungi warga Banda Aceh dan sekitarnya adalah Dhapu Kupi. Kelebihan kedai kopi modern ini dirancang dengan konsep terbuka. Pengunjungnya dapat menikmati suasana Jalan Simpang Surabaya dari lantai dua selama 24 jam.
Masih ada sejumlah kedai kopi lain yang juga selalu ramai peminatnya seperti kedai Ayah-Solong dan Warkop Chek Yukee di Jalan Pinggir Kali, Banda Aceh.
Begitu pun di kota-kita kabupaten di seluruh Aceh, antara lain Sareng Kupi di Simpang Lambaro, Aceh Besar. Melihat realita itu, wajar rasanya bila Aceh disebut Provinsi Sejuta Kedai Kopi.
Selain kopi khop, jenis kopi lain yang patut Anda nikmati selagi di Aceh adalah kopi hitam (black coffee), sanger alias sama2 ngerti, dan kopi/teh tarik.
Aktivitas wisata kelima, berwisata susur pantai di sepanjang pesisir Barat Aceh, dari Lampuuk sampai ke Meulaboh untuk mengamati parasnya setelah 18 tahun diterjang tsunami.
Agar lebih nyaman, Anda bisa menyewa mobil atau dengan sepeda motor dengan ditemani rekan seperjalanan atau pemandu wisata.
Selama mengunjungi pantai satu ke pantai berikutnya, mampirlah ke masjid atau mushola untuk menunaikan shalat sunah masjid, sholat sunah rowatib, dan tentunya shalat wajib 5 waktu.
Keenam, belanja souvenir dan oleh-oleh khas Aceh untuk buah tangan.
Produk kerajinan Khas Aceh yang wajib masuk daftar belanja Anda antara lain Sarung Pintu Aceh, Kerawang Gayo, Kerawang Aceh, kopi, kue Aceh, kopiah Aceh, baju kaos Aceh, dan pernak-pernik etnik seperti bross Pintu Aceh dan cincin batu giok.
Anda bisa mendapatkan semua itu di Pusat Promosi Oleh-oleh Aceh di Jalan Diponegoro Pasar Atjeh Kota Banda Aceh. Lokasinya sekitar 50 meter dari belakang bagian Selatan Mesjid Raya Baiturrahman Banda Aceh.
Lokasi lainnya ada di Jalan Sri Ratu Safiatuddin, Peunayong, Banda Aceh. Di jalan tersebut berderet toko oleh-oleh antara lain Pusaka Soevenir, Kupi Brownies Aceh, Graha Soevenir, Galeri Pocut Soevenir, dan Putroe Aceh Soevenir.
Selain aneka suvenir, beberapa toko di dana ada juga yang menjual bermacam makanan dan minuman khas Aceh.
Kue khas Aceh yang paling banyak diborong wisatawan antara lain kue timphan, bhoi, kekarah, kue sumprit, kue dahlia, bolu, bakpia Sabang, dodol Aceh, kue adee Meureudu, dan kue meuseukat.
Di Banda Aceh sendiri juga ada sentra-sentra produksi kue khas Aceh yang bisa Anda sambangi, antara lain di kawasan Lampisang.
Terakhir atau aktivitas wisata ketujuh, mengabadikan semua aktivitas tersebut untuk dijadikan ragam konten (foto, video, dll) lalu Anda unggah di akun medsos Anda. Dengan cara itu, selain Anda memiliki dokumentasi digital, pun sudah turut mempromosikan beberapa ragam daya tarik yang ada di Aceh.
Melakukan 7 aktivitas wisata di atas, dijamin liburan Anda di Bumi Iskandar Muda ini jelang akhir tahun, tepatnya saat Peringatan 18 Tahun Tsunami Aceh, akan jauh lebih berkesan dan berfaedah.
Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & @travelplusindonesia
0 komentar:
Posting Komentar