. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 01 Desember 2022

Hasil Konvensi Nasional RSKKNI Bidang Rafting Akhirnya Ditandatangani


Berita acara hasil Konvensi Nasional Rancangan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (RSKKNI) Bidang Rafting yang diselenggarakan Kemenparekraf lewat Direktorat Standardisasi Kompetensi, Deputi Bidang Sumber Daya dan Kelembagaan secara hybrid, akhirnya ditandatangani usai melewati serangkaian tahapan yang diwarnai 'drama' panjang.

Penandatangan dilakukan antara lain oleh Direktur Standardisasi Kompetensi Kemenparekraf Titik Lestari dan Ketua Perumus Konvensi Nasional RSKKNI Bidang Rafting Amalia Yunita di Jakarta, Kamis (1/12/ 2022) sore yang dilanjutkan dengan acara serah terah terima, foto bersama, dan penutupan.

Titik Lestari dalam kata pengantar dan laporan kegiatan yang disampaikan sebelum membuka Konvensi Nasional RSKKNI bidang Rafting (di Hotel Novotel Mangga Dua Square) dan Paramotor (di Hotel Santika Premiere Hayam Wuruk) menjelaskan penyusunan 10 standar RSKKNI ini termasuk bidang rafting dan paramotor melewati serangkaian tahapan dengan 'drama' yang panjang.


Mulai dari Focuss Group Discussion (FGD) pertama, sudah terjadi drama saling memperjuangkan masukan/input dari para peserta yang semuanya bertujuan untuk kemajuan sumber daya manusia (SDM) pariwisata Indonesia.

"Setelah FGD l dilanjutkan dengan Uji Petik di 3 destinasi Lombok, Jogja, dan Toba. Lalu kita bawa ke Jakarta kembali untuk memasuki FGD kedua," terangnya.

Tahap berikutnya sebelum menuju Pra Konvensi dilakukan verifikasi internal. "Disinilah peran Kemenparekraf untuk memberikan inside sesuai dengan ketentuan," ungkapnya.

Selanjutnya Pra Konvensi disambung dengan verifikasi internal. "Dan disinilah peran Kemenaker," tambahnya.


Konvensi nasional untuk bidang rafting dan paramotor yang digelar pada hari ini merupakan langkah akhir untuk menyampaikan hasil konvensi Nasional kepada Kemenaker.

"Kepada Kemenaker yang hadir di acara ini secara offline ataupun online, kami menitipkan agar apa yang sudah kami hasilkan yakni 10 standar termasuk rafting dan paramotor ini mudah-mudahan dalam waktu yang tidak lama untuk bisa disahkan Kemenaker sehingga drama itu tidak berkepanjangan lagi," ucap Titik Lestari.

Pihaknya, lanjut Titik, tidak mengukur dari ketebalan dokumen hasil konvensi nasional ini tetapi hanya sangat berharap apa yang sudah dihasilkan ini dapat diimplementasikan dalam rangka meningkatkan kualitas SDM pariwisata Indonesia yang unggul dan berdaya saing.

"Mari dengan semangat yang sama, kita dari Sabang sampai Merauke harus menjadi pemain di dalam negara kita sendiri dengan menggunakan standar nasional yang sudah dihasilkan ini," pungkasnya.


Petra Wiyakti Bidrogini perwakilan dari World Bank yang hadir dalam acara pembukaan Konvensi Nasional RSKKNI ini mengapresiasi setinggi-tingginya kepada semua pihak terkait yang terlibat karena dalam waktu yang sangat singkat sudah mencapai titik konvensi Nasional meskipun diwarnai banyak drama dalam prosesnya.

"Mudah-mudahan proses tersebut menjadikan kita semua bisa belajar bersama untuk memperbaiki sistem pengembangan RSKKNI, skema okupasi maupun KKNI yang ada," ujarnya.

Pihaknya juga berharap pengembangan RSKKNI ini bisa memberikan masukan ke institusi pendidikan dan pelatihan (Diklat) pariwisata.

"Semoga RSKKNI ini bisa terus dikembangkan dan diintegrasikan karena  sifatnya regional, serta segera mendapatkan pengesahan dari Kemenaker," harapnya.


Amatan TravelPlus Indonesia yang hadir dan meliput Konvensi Nasional RSKKNI Bidang Rafting, sebelum penandatangan berita acara hasil konvensi tersebut, tim perumus bersama para peserta melakukan Sidang Pleno I Sidang Kelompok.

Dilanjutkan dengan pembahasan unit-unit kompetensi, perumusan hasil sidang kelompok, Sidang Pleno II, Rapat pleno II, laporan, dan pembahasan hasil sidang kelompok.

Amalia Yunita saat menjelaskan materi konvensi bidang rafting mengatakan dokumen hasil konvensi ini sebenarnya merupakan salah satu langkah mitigasi untuk membentuk SDM bidang rafting yang lebih baik atau berkualitas.


"Berkualitas disini bukan hanya berstandar nasional tapi kalau bisa juga mampu bersaing minimal dengan negara-negara tetangga," terangnya.

Untuk mencetak SDM bidang rafting yang berkualitas tersebut, lanjutnya diperlukan standar nasional yang dalam penyusunannya hari ini memasuki tahap konvensi nasional sebelum diserahkan ke Kemenaker untuk disahkan.

Selain pemerintah dalam hal ini Kemenparekraf dan tim perumus serta key experts, acara Konvensi Nasional RSKKNI Bidang Rafting ini dihadiri 57 perwakilan dari asosiasi/komunitas, industri/pelaku usaha bidang rafting/river tubing/SUP, akademisi, dan perwakilan dari media.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & @travelplusindonesia



0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP