Delapan Fakta Keistimewaan Cianjur dari Pesona Alam, Budaya sampai Orang Ternama
Banyak fakta terkait keistimewaan Cianjur, 8 diantaranya menyangkut pesona atau daya tarik alam, bahari, budaya, ekonomi kreatif (ekraf), sejarah, dan kota, sampai orang ternama yang sudah turut andil melambungkan namanya hingga me-nasional bahkan mendunia.
Fakta pertama, pesona alam andalan kabupaten terluas kedua di Provinsi Jawa Barat dengan luas wilayah 3.840,16 km2 ini antara lain Gunung Gede dan Pangrango atau biasa disingkat Gepang.
Gunung Gede merupakan gunung api aktif berketinggian 2.958 meter di atas permukaan laut (Mdpl), sedangkan Pangrango 3.019 Mdpl.
Dua gunung berbeda ketinggian ini, letaknya sangat berdekatan. Kedua puncaknya dihubungkan oleh punggung gunung serupa sadel pada ketinggian sekitar 2.400 Mdpl, yang biasa dikenal sebagai daerah Kandang Badak.
Dua jalur pendakian (japen) resmi Gepang yg berada di Kabupaten Cianjur yaitu via Cibodas dan Gunung Putri. Pendaki yang nanjak ke Gede, biasanya dengan cara melintas. Nanjak via Gunung Putri, turun Cibodas.
Keistimewaan dua gunung ini berada dalam kawasan konservasi berstatus Taman Nasional yang biasa disingkat TNGGP (Taman Nasional Gunung Gede Pangrango).
TNGGP termasuk dalam kawasan konservasi tertua di Indonesia karena sudah diresmikan sejak tahun 1980. Sebelumnya, kawasan konservasi ini berstatus Cagar Biosfir yang ditetapkan oleh UNESCO pada tahun 1977.
Banyak spot indah dan menarik di Gepang antara lain Telaga Biru, Curug Cibereum, Sumber Air Panas, Aa Surken alias Alun-alun Suryakencana, dan puncak Gede serta Lembah Mandalawangi. Akses menuju kedua japennya pun mudah sekali dijangkau baik dari Bandung, Sukabumi maupun Jabodetabek.
Dua faktor itulah yang membuat Gepang, terutama Gede menjadi salah satu gunung favorit pendaki Tanah Air terutama dari Jabodetabek, Sukabumi, Bandung dan sekitarnya.
Fakta kedua, Cianjur juga punya daya tarik bahari berupa sejumlah pantai seperti Pantai Jayanti, Apra, dan Pantai Karang Potong.
Pantai Jayanti yang berada di Cidamar ciri khasnya memiliki Tempat Pelelangan Ikan (TPI), kios pengecer ikan, dan warung yang menyediakan ikan bakar.
Pantai Apra di Sindangbarang memiliki nilai sejarah. Kabarnya dinamakan begitu karena dulu merupakan lokasi pemberontakan Angkatan Perang Rakyat Semesta (APRA) pada awal kemerdekaan Indonesia.
Pantai Karang Potong punya objek wisata populer bernama Karang Potong Ocean View yang menawarkan puluhan spot foto estetik antara lain bangunan ala Santorini Yunani, balon udara, ayunan, jaring-jaring, dan rumah kaca.
Selain ketiga pantai itu, masih ada
Pantai Sereg di Saganten, Pantai Ciwidig, Pantai Batu Kukumbung, Pantai Cipanglay di Cidaun, dan Pantai Lugina di Agrabinta.
Fakta ketiga, pesona budaya andalan Cianjur antara lain kesenian kuda kosong, rengkong, dan kesenian reak.
Kuda Kosong merupakan salah satu kesenian asli Kabupaten Cianjur yang biasanya diadakan pada acara-acara spesial seperti acara peringatan hari jadi kabupaten tanggal 12 Juli, peringatan kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus atau pada acara helaran budaya Cianjur.
Kuda yang diikutsertakan akan dipakaikan kain berwarna hijau lalu diarak keliling kota. Di beberapa titik, kuda yang tak berpenumpang tersebut memberi hormat ke warga/wisatawan yang menonton.
Reak merupakan kesenian tradisional masyarakat Cianjur, terutama di Kampung Pasir Kuda, Desa Rahong, Kecamatan Cilaku
yang memadukan reog, angklung, kendang pencak, dan topeng.
Ciri khas kesenian yang pemainnya minimal berjumlah 20 orang ini adalah “susurakan” atau “eak-eakan” alias bersorak-sorai.
Satu lagi kesenian rengkong yang dikenal oleh masyarakat Warungkondang, khususnya masyarakat Kampung Sukaratu, Desa Cisarandi, sejak akhir abad ke-19.
Asal-usul kesenian ini bermula dari pemindahan padi huma (ladang) yang diikat dengan injuk kawung (tali ijuk) ke saung (lumbung padi) dengan menggunakan "awi gombong" atau pikulan.
Saat dibawa, terjadi gesekan antara tali ijuk dan batang pikulan hingga menimbulkan bunyi seperti suara burung rangkong, dari situlah lalu dikembangkan menjadi kesenian yang diberi nama "rengkong".
Batik Cianjuran
Fakta keempat, Cianjur pun memiliki beragam produk ekraf, salah satunya batik Cianjuran. Motif khasnya antara lain beasan atau motif beras, ayam pelung, bebatuan gunung padang, lampu gentur, dan motif kecapi suling.
Batik Cianjuran saat ini sudah merambah pasar nasional bahkan internasional, lewat berbagai acara pameran yang diikuti di dalam negeri ataupun dipakai oleh para tokoh saat mengikuti kegiatan di mancanegara.
Fakta kelima, Cianjur memiliki beberapa komoditas pertanian andalan, salah satunya beras Pandan Wangi.
Keistimewaannya, padi yang menghasilkan beras Pandan Wangi, di Cianjur hanya bisa tumbuh di beberapa daerah saja, antara lain di Kecamatan Warung Kondang dan Kecamatan Cugenang.
Kabarnya, selain di Indonesia (Cianjur), padi beras Pandan Wangi, cuma dapat tumbuh di Siberia.
Fakta keenam, pesona sejarah Cianjur antara lain Terowongan Lampegan yang membelah perbukitan di kawasan Desa Cimenteng, Kecamatan Campaka.
Menariknya terowongan sepanjang 686 meter yang menjadi jalur penghubung kereta api antara Sukabumi-Cianjur ini merupakan terowongan kereta tertua di Indonesia.
Terowongan yang berdiri sejak 1882 ini dibangun Belanda untuk menunjang perekonomian pemerintah Hindia Belanda di Jawa Barat.
Fakta ketujuh, pesona wisata kota (city tour) di Cianjur, ibukota kabupaten Cianjur antara lain Taman Prawatasari, Cianjur City Park, dan Alun-alun Cianjur berikut masjidnya.
Taman Prawatasari yang berada di Jalan Surya Kencana Nomor 1, Sawah Gede atau sekitar 2 Km dari Stasiun Cianjur, dilengkapi antara lain kolam renang anak, fasilitas olahraga, dan taman bermain.
Cianjur City Park yang beralamat di Jalan KH Abdullah Bin Nuh Nomor 109, Sawah Gede dilengkapi kolam renang anak dan dewasa, kolam arus dan perosotan, wahana flying fox, sepeda gantung, dan trampolin.
Alun-alun Cianjur di daerah Pamoyanan sekitar 3 Km dari Stasiun Cianjur merupakan Ruang terbuka hijau yang memiliki area rumput sintetis hijau dan Masjid Agung Cianjur.
Masjid yang memiliki tiga menara di atas bangunan utama yang berbentuk kerucut khas rumah joglo atau dalam bahasa Sunda disebut nyungcut. Bentuk ini pula yang menjadikan masjid ini kerap dijuluki Balai Nyungcut sejak didirikan pada tahun 1810.
Fakta terakhir atau kedelapan, Cianjur juga punya sederet tokoh tersohor dari kalangan sejarawan, budayawan, politikus, dan artis. Salah satu artis yang turut mengangkat nama Cianjur adalah Lesti Kejora.
Pedangdut muda bernama lengkap Lestiani yang memiliki sederet lagu hits antara lain Kejora, Zapin Melayu, Kulepas Dengan Ikhlas, Tirani, dan Sekali Seumur Hidup ini sudah menorehkan puluhan prestasi dan penghargaan.
Sederet penghargaan yang pernah diperolehnya antara lain juara pertama Dangdut Academy (D'Academy) Indonesia tahun 2014, SCTV Music Awards 2016 Penyanyi Dangdut Wanita Paling Ngetop, Indonesian Dangdut Awards 2016 Penyanyi Dangdut Solo Wanita Terpopuler dan Lagu Dangdut Terpopuler (Zapin Melayu), Anugerah Syiar Ramadhan 2020 Host Muda Inspiratif, Anugerah Dangdut Indonesia 2020 (Tirani) Lagu Dangdut Terbaik, Anugerah Musik Indonesia 2020 Artis Solo Pria/Wanita Dangdut Terbaik, dan 3 piala kategori Penyanyi Dangdut Solo Wanita Terpopuler; Kategori Lagu Dangdut Terpopuler; dan Kategori Video Klip Dangdut Terpopuler Indonesian Dangdut Awards 2022, bukan hanya melambungkan namanya juga nama daerah asalnya, Cianjur.
Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & @travelplusindonesia
Foto: adji, kembara tropis & dok @lestykejora
0 komentar:
Posting Komentar