. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 13 Mei 2022

Bandung Jadi Kota Angklung, Ini Rahasia Upaya Pelestarian dan Pengembangannya


Kota Bandung bakal menyandang predikat baru sebagai Kota Angklung pada 21 Mei 2022. Untuk bisa meraih gelar itu, jelas tak semudah membalik tangan. 

Banyak faktor baik itu pendukung maupun kendala/hambatan termasuk upaya yang telah dan akan terus dilakukan, termasuk dalam hal pelestarian dan pengembangannya. 

Terkait upaya pelestarian dan pengembangan seni angklung, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari membocorkan rahasianya kepada TravelPlus Indonesia, Jumat (13/5/2022).

Kata Kenny Pemerintah Kota Bandung melalui Disbudpar Kota Bandung melakukan berbagai aktivitas yang selalu berpatokan pada OPK Kebudayaan, yakni melakukan pengkajian, pelindungan, pengembangan, pemanfaatan, dan kemitraan terhadap seniman dan komunitas angklung, yang selanjutnya dilakukan pendokumentasian dan penyebarluasan informasi.

Dalam rangka melestarikan seni angklung di Kota Bandung, pihaknya selain  melaksanakan pembinaan dengan memfasilitasi kegiatan pergelaran seni angklung, juga telah mengusulkan agar Kota Bandung menjadi Kota angklung. "Sebelumnya telah dilakukan penyusunan Kajian Ilmiah, Road Map jangka pendek, menengah, dan panjang," ungkapnya.

Untuk pengembangannya, pihaknya telah melakukan pembinaan dengan memfasilitasi untuk berbagai macam kegiatan Angklung di Kota Bandung, seperti Angklung Days, Opera Angklung Lomba Musik Angklung, bahkan kota Bandung juga beberapa kali mengirimkan delegasi misi kebudayaan ke luar negeri khusus untuk seniman angklung.

Kenny menambahkan jumlah pasti seniman angklung yang ada di Kota Bandung sampai saat ini belum terdata otentik, karena setiap tahun terus bertambah.

"Satu yang pasti ditiap sekolah minimal kelompok angklung (ekstra kurikuler) itu punya, mulai dari PAUD, SD, SMP, SMA, Perguruan Tinggi bahkan komunitas di masyarakatpun ada," bebernya.

Perkembangan angklung di Kota Bandung boleh dibilang sangat berkembang.

Buktinya banyak kegiatan yang dilakukan para pegiat Angklung di Kota Bandung, baik lomba maupun event yang berhasil menarik perhatian publik.

Berdasarkan data dari setiap lomba, baik yang diprakarsai oleh KABUMI UPI maupun KPA ITB, sekolah yang memiliki Angklung dan Ekstrakulikuler Angklung di wilayah Jawa Barat, DKI, dan Banten, masih di dominasi oleh sekolah dari Kota Bandung.

Fakta lainnya, dari tahun ke tahun selalu ada inovasi. "Inovasi dilakukan dalam bentuk organologi, kekaryaan, maupun konsep pertunjukan," terangnya.

Dalam perkembangan angklung periode ke-3 tahun 1990 – 2021 (Angklung Kreasi), lanjutnya, banyak sekali para homocreator asal Bandung yang berinovasi dengan alat musik angklung sebelumnya.

"Contohnya Handiman dengan konsisten mengembangkan angklung Padaengnya, Yayan Udjo dengan alat angklung Toel-nya, Eko Mursito dengan alat angklung Robotnya, dan Daeng Udjo dengan alat angklung gantungnya," jelasnya lagi.

Pada periode ketiga inilah banyak sekali kreasi dan inovasi yang dilakukan oleh para seniman angklung di Kota Bandung.

Ada yang berinovasi dibidang organologi alat musik angklung, seperti terbentuknya angklung Toel (kang Yayan), angklung Bot (Pa Eko), angklung Midi/Digitalisasi angklung (Kang Yadi, kang Willy).

Ada pula seniman yang berinovasi dalam kekaryaan musik angklung seperti Band angklung Babenjo, dan Komposer angklung Yadi Mulyadi yang menciptakan karya-karya angklung original khusus angklung.

"Di era angklung kreasi ini juga muncul nama Manshur Angklung yang berinovasi angklung dengan musik DJ sehinga angklung dapat diterima oleh para kaum milenial," bebernya.


Kenny juga menjelaskan selain faktor dukungan juga ada beberapa kendala yang dihadapi untuk mewujudkan Kota Bandung sebagai Kota Angklung, salah satunya pandemi Covid-19.

Akibat pandemi banyak sekali agenda yang melibatkan masyarakat dalam acara deklarasi ini menjadi tertunda, yang awalnya akan dilaksanakan pada tahun 2021 sekarang dilaksanakan pada tahun 2022.

Dampak lainnya, juga berimbas terhadap penganggaran yang jauh lebih kecil dibanding dengan anggaran sebelum masa pandemi.

Setelah Kota Bandung resmi berpredikat Kota Angklung, bukan berarti semua hal itu selesai.

Kata Kenny justru ada hal paling utama yang harus dilakukan yaitu  mempertahankan keberlanjutan (sustainability culture)-nya agar tumbuh kembang dan geliat angklung semakin hidup setelah menyandang gelar tersebut.

"Untuk itu perlu dukungan dari berbagai pihak sinergitas antara pemerintah dan masyarakat angklung khususnya, masyarakat luas pada umumnya," pungkasnya.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia

Foto: dok. @adjitropis & @kennydewikaniasari

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP