. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 29 April 2022

Masya Allah Diujung Ramadan, Raflesia Arnoldi Mekar Sempurna


Raflesia Arnoldi mekar di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) sepertinya sudah biasa, karena memang tempatnya dan lumayan sering. Tapi kalau mekarnya menjelang akhir Ramadan, rasanya ada daya tarik yang beda.

Kabar awal Raflesia Arnoldi bakal mekar di TNBBS diujung Ramadan 2022, TravelPlus Indonesia peroleh dari Kepala Resort Sukaraja atas, Jubaidi.

Lewat pesan WA, dia mengirimkan satu foto bergambar sebuah knop (bakal bunga/bonggol dari Rafflesia) berwarna kemerahan pada tanggal 26 April 2022.


"Insya Allah 3 hari lagi mekar sempurna," terangnya.

Beberapa hari kemudian, tepatnya Jumat (29/5/2022) dia mengirimkan foto knop itu sudah mekar.

"Raflesia Arnoldi mekar sempurna hari ini tanggak 29 April 2022 di kawasan TNBBS Resort Sukaraja atas SPTN wilayah 1 Sukaraja BPTN wilayah 1 yang berada di Kecamatan Semaka, Kabupaten Tanggamus, Lampung," kata Juabaidi dalam pesannya.

Bunga itu akan mekar selama 5 hari saja. "Setelah itu layu dan membusuk," ungkapnya.

Dia juga menjelaskan kalau lokasi Raflesia itu mekar terletak kurang lebih 100 m dari ruas jalan Sanggi Bengkunat.

Melihat lokasinya yang tidak begitu jauh dari ruas jalan raya tersebut, warga ataupun pemudik yang mungkin tengah melintas jalan tersebut bisa berkesempatan melihat bunga itu sebelum layu.


"Kalau setelah lebaran, sepertinya Raflesia itu sudah layu," jelasnya lagi.

Rumah Alami
TNBBS terletak di 2 provinsi yakni 77% kawasan berada di Lampung, sisanya 23% di Bengkulu. Bukit Barisan Selatan ditetapkan sebagai  kawasan TN sejak tahun 1982.  Lalu TNBBS bersama Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL) dan Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) dinobatkan sebagai Tropical  Rainforest  Heritage  of  Sumatera (TRHS) atau Situs Warisan Dunia Hutan Hujan Tropis Sumatera oleh UNESCO pada 2004.

Sebelumnya Plt Kepala Balai Besar TNBBS, Ismanto kepada TravelPlus Indonesia menerangkan kalau TNBBS merupakan salah satu 'rumah' alami Raflesia Arnoldi.

Menurut Ismanto penyebaran Rafflesia  tercatat di bagian Selatan TNBBS wilayah Tampang-Belimbing hingga bagian Utara TNBBS meskipun tidak ditemukan di Resort Balik Bukit maupun Resort Balai Kencana.

Dalam rangka mendukung pengembangan wisata di zona pemanfaatan Resort Sukaraja Atas, pada tahun 2013 dibuat plot sampel permanen (PSP) Bunga Padma raksasa tersebut di daerah Rhino Camp dan sekitarnya.

Keberadaan puspa langka ini, lanjutnya, tersebar di beberapa titik sehingga PSP Bunga Padma dibuat dalam luasan 5 x 6 meter, 3 x 3 meter, dan 3 x 5 meter.

Rafflesia tercatat kerap mekar di kawasan tersebut, antara lain pada 4 Desember 2019, bunga yang tergolong tumbuhan parasit dari marga Rafflesiaceae ini mekar secara fenomenal. Saat itu 3 bunga langsung mekar secara bersamaan.

Fenomena mekarnya bunga yang memiliki dua jenis kelamin atau disebut bunga berumah dua ini juga pernah terjadi di tahun 2009. Ketika itu mekarnya bukan di lantai hutan tetapi pada tetrastigma yang melilit batang pohon.

Selama awal tahun 2020 hingga bulan November 2020, sambung Ismanto, sebanyak 10 Rafflesia arnoldi tercatat mekar sempurna di daerah Sukaraja Atas.

Sebagai informasi, bunga bernama ilmiah Rafflesia arnoldii ini merupakan flora endemik di Pulau Sumatera, terutama bagian Selatan (Lampung, Bengkulu, Jambi, dan Sumatera Selatan). 

Selain Rafflesia arnoldii, jenis Bunga Padma lain yang ada di Sumatera adalah Rafflesia gadutensis, Rafflesia hasselti, dan Rafflesia bengkuluensis.

Penamaan Rafflesia arnoldii sendiri merupakan gabungan dari nama Thomas Stamford Raffles sebagai pemimpin ekspedisi dan Dr. Joseph Arnold sebagai penemu bunga tersebut.

Bunga kebanggaan Indonesia ini pertama kali ditemukan dalam ekspedisi pada tahun 1818 di hutan tropis Bengkulu, dekat Sungai Manna, Lubuk Tapi, Kabupaten Bengkulu Selatan. Setelah itu Bengkulu mendapat predikat sebagai Bumi Rafflesia atau The Land of Rafflesia.

Bunga berwarna merah bata dengan 5 daun mahkota yang mengelilingi bagian yang terlihat seperti mulut gentong ini hanya berumur sekitar seminggu (5-7 hari) dan setelah itu layu dan mati.

Selain di TNBBS, daerah konservasi utamanya juga ada di TNKS, Cagar Alam Batang Palupuh Sumatera Barat, dan tentu saja di Bengkulu.


Daya Tarik Wisata
TravelPlus sendiri menilai nilai berita Rafflesia lebih tinggi dibanding jenis bunga lainnya. Buktinya TravelPlus kerap membuat berita tentang Raflesia, termasuk yang mekar di TNBBS lalu link dan foto-fotonya disebarluaskan di ragam medsos (IG, FB, Twitter, WAG dll). Jejak digitalnya berupa beberapa tulisan terkait Raflesia, tercantum dalam tulisan ini.

Sekurangnya ada 6 faktor penguat yang membuat nilai berita Rafflesia lebih tinggi dibanding jenis bunga lainnya, terutama di Indonesia.

Keenam faktor penguatnya itu adalah  sejarahnya, statusnya, bentuknya, keunikannya, kelangkaannya, serta efek positifnya bagi sektor pariwisata."


Faktor terakhirnya, terkait dengan pariwisata dibuktikan dengan dijadikannya 
Rafflesia sebagai maskot atau lambang Provinsi Bengkulu dan sebagai predikat provinsi beribukota Bengkulu ini yakni Bumi Rafflesia serta sebagai ikon wisata dan budaya termasuk sebagai nama buah tangan/oleh-oleh khas Bengkulu, antara lain batik Bengkulu bermotif Raflesia dan kopi bubuk bermerek Raflesia.

Bukti lainnya, setiap kabar tentang mekarnya Raflesia di TNBBS selain  menambah daya tarik wisata bagi kawasannya, pun membuat nama TNBBS semakin melangit.

Naskah: Adji TravelPlus & tim @travelplusindonesia

Foto: dok. Jubaidi/TNBBS @bbtn_bukitbarisanselatan & @adjitropis

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP