Libur Lebaran di Aceh, Sebelas Aktivitas Wisata Ini Bisa Jadi Pilihan
Aceh, salah satu provinsi yang tepat untuk Anda jadikan sebagai daerah tujuan wisata pilihan libur lebaran tahun ini. Kenapa? Selain bernuansa religi Islami yang kental, provinsi yang terletak di ujung Utara pulau Sumatra ini memiliki beragam destinasi dengan bermacam aktivitas wisatanya.
Berdasarkan pengamatan dan pengalaman TravelPlus Indonesia beberapa kali berkunjung ke provinsi paling Barat di Indonesia ini, sekurangnya ada 11 (sebelas) aktivitas wisata yang menarik Anda lakukan selama libur lebaran 2022.
Aktivitas wisata yang pertama, mengunjungi objek-objek terkait tsunami.
Seperti kita ketahui sejumlah kabupaten dan kota di Aceh termasuk Banda Aceh pernah diguncang gempa tektonik berkekuatan 9,2 SR dan kemudian dihantam tsunami dahsyat, 26 Desember 2004 silam.
Akibat bencana hebat itu bermunculan sederet objek terkait antara lain Museum Tsunami di sebelah Makam Belanda (Kherkhof) tepatnya di Jalan Iskandar Muda, Kapal Pembangkit Tenaga Listrik Diesel (PLTD) Apung I di Gampong Punge Blang Cut, Kuburan Massal korban Musibah Tsunami Ulee Lheu di Kecamatan Meuraxa, objek Kapal Di Atas Rumah di Kelurahan Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Banda Aceh dan ke Tugu Peringatan Tsunami di Lapangan Blang Padang, Banda Aceh serta Prasasti Taman Internasional “Aceh Thanks The World” yang berbentuk gelombang tsunami bercat putih.
Di Museum Tsunami, Anda bisa melihat antara lain peragaan proses terjadinya tsunami dan dokumentasi tsunami Aceh, berkunjung ke perpustakaan, ruang alat peraga, dan ruang empat dimensi, serta melihat beragam sarana pengetahuan gempa dan tsunami berbasis iptek.
Tak cuma itu, Anda dapat merasakan secara langsung suasana mencekam sebelum tsunami datang serta melihat nama-nama korban tsunami yang terukir di dinding.
Pilihan lain ke Kota Sigli, Kabupaten Pidie, Aceh yang berjarak sekitar 112 Km di sebelah Timur Banda Aceh.
Di sana terdapat monumen dan museum tsunami yang didirikan usai Aceh termasuk Kota Sigli diguncang gempa disusul tsunami tersebut. Monumen dan Museum Tsunami itu berada dekat dengan Alun-Alun Kota Sigli dan berseberangan dengan Pendopo Bupati.
Meskipun tidak sebesar dan semegah Museum Tsunami di Banda Aceh, namun museum ini memiliki kekhasan tersendiri dengan adanya monumen berupa sebuah bola dunia berwarna emas. Selain itu ada ayat-ayat suci Al-Quran berwarna kuning keemasan yang terukir indah di dinding berwarna marmer hitam.
Aktivitas yang masih terkait tsunami adalah mengunjungi masjid-masjid kebal tsunami, antara lain Masjid Baiturrahim yang berada di pinggir Pantai Ulee Lheue, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh.
Pilihan berikutnya Masjid Rahmatullah atau Masjid Lampuuk di Desa Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar.
Walau diterjang tsunami, masjid yang berada sekitar 500 meter dari bibir Pantai Lampuuk ini tetap berdiri kokoh, sementara bangunan di kiri kanannya hancur tak tersisa termasuk deretan pohon cemara dan kelapa yang tercabut dari akarnya hingga tumbang dan terseret ratusan meter.
Satu lagi tentu saja Masjid Baiturrahman di pusat Banda Aceh. Masjid ini berhasil menyelamatkan sejumlah orang dari amukan gelombang air laut kala itu.
Kendati bermunculan objek wisata baru pasca-tsunami, masjid raya ini tetap menjadi ikon pariwisata Banda Aceh bahkan Provinsi Aceh. Hingga ada anggapan, kalau belum ke masjid ini saat ke Aceh untuk urusan bisnis, rapat, konvensi, pameran, maupun berwisata belumlah sempurna. Yang membanggakan lagi, masjid ini masuk dalam 10 besar masjid-masjid terindah di dunia.
Masih ada sejumlah masjid kebal tsunami yang ada di beberapa tempat seperti
Masjid Raya Teuku Cik Maharaja di Peukan Bada, Masjid dekat obyek wisata spritual Kuburan Syiah Kuala, Masjid di Ujung Karang, Melauboh, dan masjid-masjid ajaib lainnya.
Aktivitas wisata yang bisa Anda lakukan selain mengabadikan pesona masjid-masjid tersebut, pun sekalian menjalankan kewajiban sebagai muslim seperti shalat wajib dan sunah, tadarusan, salawat badar atau berzikir dan berdoa.
Bila ingin mengabadikan gambar di dalam masjid, sebaiknya jangan sampai mengganggu jamaah yang sedang beribadah. Jagalah sikap. Jangan gaduh, tertawa atau bercanda berlebihan, dan tentunya berpakaian yang sopan.
Aktivitas kedua, menikmati ragam pesona pantai dan mengabadikan wajah pesisir Barat Aceh yang termasuk lokasi terparah terhempas tsunami kala itu.
Di Pantai Lampuuk yang berada di Kabupaten Aceh Besar, sekitar 17 Km ke arah Selatan dipinggiran Kota Banda Aceh ini, Anda bisa menikmati hamparan pasir putih, mengabadikan matahari merebahkan seluruh badannya ke pembaringan terindah di ufuk Barat, dan bersantai sambil makan dan minum di kedai-kedai warung di bawah kerindangan deretan cemara pantai.
Kawasan pantai Barat Aceh lainnya mencakup pantai yang ada di Kabupaten Aceh Besar, Kabupaten Aceh Jaya, dan Kabupaten Aceh Barat.
Salah satu pantai yang wajahnya berubah pasca-tsunami adalah Pantai Saney.
Selama menyusuri kawasan pesisir Barat, Anda dapat mengabadikan sisa-sisa kedasyatan tsunami itu meliputi vegetasi pantai, mangrove, tambak, badan air, perkebunan, dan tentu saja rumah-rumah penduduk yang berada di dekat pantai, termasuk jalan dan jembatan lama sepanjang pesisir itu.
Aktivitas ketiga, menjelajah Sabang, Pulau Weh. Aktivitasnya antar lain berwisata pantai di Pantai Iboih, Anoi Itam, dan Pantai Kasih.
Iboih berada di tepi Barat Pulau Weh Anda bisa keliling perairannya dengan perahu wisata ataupun speed boat menuju Pulau Rubiah, santai di tepian pantainya atau menikmati aneka hidangan di kafe atau warung. Aktivitas yang bisa Anda lakukan snorkeling dan diving.
Di seputaran Pantai Iboih dan Pulau Rubiah terdapat beberapa dive spots andalan Pulau Weh yang menarik untuk Anda selami antara lain The Canyon, Bate Tokong, dan Seulako Barat.
Di Pantai Anoi Itam yang berada di Gampong Anoi Itam, Kota Sabang, Anda bisa bersantai atau mengabadikan pantainya yang berpasir hitam.
Pilihan lain mengunjungi Tugu atau Monumen Kilometer Nol RI Sabang, mendaki Gunung Jaboi yang berketinggian 617 meter di atas permukaan laut (Mdpl). Di kawasan gunung ini terdapat sumber air panas dan belerang. Jangan lupa berwisata kuliner antara lain Sate Gurita dan Bakpia Kacang Ijo khas Sabang.
Aktivitas keempat, mendaki gunung. Di Aceh Anda beberapa gunung yang bisa Anda daki hingga atapnya, antara lain Gunung Bur Ni Telong, Puet Sague, Jaboi, Seulawah Agam, dan Gunung Leuser.
Gunung Bur Ni Telong (2.624 Mdpl) hanya berjarak 5 Km dari Redelong, ibu kota Kabupaten Bener Meriah dan Bandar Udara Rembele. Gunung ini menjadi favorit para pendaki di Takengon dan sekitarnya.
Gunung Geureudong (2.885 Mdpl) berada di Desa Wih Porak Lancang, Kabupaten Bener Meriah, sekitar 48 Km dari Kota Takengon. Di Desa Wih Porak Lancang banyak tanaman kopi dan buah-buahan. Di desa hijau ini terapat sejumlah sumber mata air panas.
Gunung Puet Sague (2.780 Mdpl) terletak di Kecamatan Geumpang, Kabupaten Pidie. Jaraknya sekitar 220 Km dari Banda Aceh yang dapat ditempuh melalui jalur darat lebih kurang 6 jam.
Gunung ini diapit oleh Gunung Tutung (2435 Mdpl) di sisi Barat Daya dan Gunung Tanpa Nama di sisi Timur. Ketiganya terpisah melalui over pass. Gunung ini dikelilingi hutan hujan tropis yang masih sangat lebat di pedalaman Aceh.
Pos Pengamatannya berada di Kecamatan Mane (bersebelahan dengan Kecamatan Geumpang) yang berjarak kurang lebih 21 Km dari Puncak Peut Sagoe. Di Kecamatan Geumpang dan Kecamatan Mane terdapat objek Krueng (sungai) Geumpang yang berjeram-jeram. Anda bisa rafting di sini.
Gunung Seulawah Agam (1.726 Mdpl) Puncaknya dapat digapai dari Kampung Suka Makmur, Desa Suka Damai, Kecamatan Saree, Kabupaten Aceh Besar.
Nama lain gunung ini Seulawain Agam, Solawa Agam, Solawaik Agam, Selawadjanten, dan Goldberg. Sedangkan nama kawahnya Kawah Heutsz dan Tanah Simpago. Kondisi puncaknya tak nampak pemandangan terbuka mirip puncak Gunung Salak di Jawa Barat.
Gunung Lauser (3.404 Mdpl) merupakan gunung tertinggi di Bumi Iskandar Muda ini. Gunung yang dulu pernah popular di kalangan pendaki asing ini letaknya di sebelah tenggara Aceh, dekat perbatasan dengan Sumatera Utara. Tepatnya di dalam Taman Nasional Gunung Leuser (TNGL).
Sekurangnya kini ada 2 jalur pendakian menuju Puncak Leuser. Pertama, dari Aceh Tenggara, tepatnya dari Dusun Penosan, Desa Kedah. Jalur ini merupakan rute normal yang sering dipakai pendaki. Jalur satu lagi dari Aceh Selatan, tepatnya dari Desa Pasie Lembang, Kecamatan Kluet Selatan. Jalur ini jarang dipakai karena cukup jauh dan medannya lebih berat.
Aktivitas kelima, menyeberang ke pulau-pulau berwisata bahari. Pilihannya antara lain ke Pulau Simeulue dan Kepulauan Banyak di Kabupaten Aceh Singkil.
Salah satu pulau yang menarik dikunjungi di Kepulauan Banyak antara lain Pulau Baguk yang pernah menjadi tempat memperingati gempa dan tsunami Aceh. Pulau itu menjadi lokasi kuburan masal korban tsunami kala itu.
Aktivitas keenam, menikmati keindahan dataran tinggi Gayo. Objeknya antara lain Danau Lut Tawar di Kabupaten Aceh Tengah yang berluas sekitar 5.472 ha dengan panjang 17 km dan lebar 5,5 km, tepatnya berada di sebelah timur Kota Takengon.
Aktivitas yang bisa Anda lakukan antara lain mengabadikan keindahan alam Danau Lut Tawar, nelayan yang menangkap depik atau ikan asli penghuni danau ini serta mengamati budidaya bermacam ikan pendatang seperti bawal dan mujair.
Pilihan lain mengabadikan pembibitan pohon kopi Gayo, pengeringan biji kopi, dan pemetikan buah kopi di Bandar Lampahan yang berlatar belakang pemandangan Gunung Burni Telong.
Selain itu, melihat Pacu Kude Gayo yaitu sebuah tradisi perlombaan menunggang kuda tradisional tanpa menggunakan pelana.
Aktivitas ketujuh, melihat Komplek Kerajaan Samudera Pasai di Aceh Utara. Aktivitasnya antara lain mengabadikan Komplek Kerajaan Samudera Pasai merupakan kerajaan Islam pertama di Indonesia yang didirikan sekitar tahun 1267 M.
Pilihan lain berkunjung ke Makam Sultan Malikussaleh berada di Desa Beuringen Kecamatan Samudera, Geudong, Kabupaten Aceh Utara sekitar 18 Km dari Lhokseumawe.
Aktivitas kedelapan, menikmati desa wisata (Dewi). Pilihannya antara lain Desa Wisata Nusa di Jalan Banda Aceh Meulaboh Km 9,5, Kecamatan Lhoknga, Kabupaten Aceh Besar. Keistimewaan dewi yang berjarak sekitar 30 kilometer dari pusat Kota Banda Aceh ini meraih juara satu kategori homestay Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) 2021.
Wisatawan yang berkunjung ke Dewi Nusa yang memiliki bank sampah, tempat anak-anak menabung sampah, Anda bisa melihat/mengikuti proses pembuatan produk kreatif dari sampah, juga bisa berwisata alam antara lain bermain di sungai berair jernih, bersampan, memancing ikan, dan treking di bukit dalam kampung Nusa serta berkemah di camping site-nya yang cantik.
Pilihan lain berwisata budaya seperti menyaksikan suguhan tarian tradisional Aceh seperti tari rato jaroe, saman, dan rapai geleng, bermain permainan tradisional, belajar membuat kue khas Aceh seperti timphan dan keukarah, dan menginap di homestay atau rumah warga sehingga bisa berinteraksi positif sekaligus melihat atau mengikuti kegiatan keseharian warganya.
Selain itu juga bisa berwisata kuliner, icip-icip aneka makanan, minuman, dan panganan khas Aceh dalam hidangan spesial yang disebut idang meubanja yang di dalamnya antara lain ada sawi laot, udeung tumeh, cicah kareng, kuah keurenyai, buleukat, dan aso kaya timphan. Sedangkan minumannya ada air putih, teh, dan tentunya kopi hitam.
Aktivitas kesembilan, treking di hutan bakau atau mangrove. Lokasinya antara lain Mangrove Forest Park Langsa seluas 8.000 hektare di Kota Langsa.
Aktivitasnya antara lain melihat dan mengabadikan 30 spesies mangrove dan melihat pemandangan Selat Malaka dari atas tower atau menaranya.
Aktivitas kesepuluh, memanjakan perut dengan aneka kuliner khas Aceh seperti Mie Aceh, Nasi Goreng Aceh, Ayam Tangkap, Kuah Beulangong, Sie Reuboh, Dendeng, Sop Sumsum Langsa, Rujak Aceh, Sate Matang dan lainnya serta tak ketinggalan minum kopi Aceh (kopi hitam, sanger, kupi khop) dan ngemil panganan khasnya (kue thimpan, keukarah, dll) di kedai-kedai kopi yang menjamur di sejumlah tempat.
Aktivitas terakhir atau kesebelas, memborong aneka panganan dan kerajinan khas Aceh buat buah tangan antara lain aneka tas dengan corak batik, kasab, tas rajut, baju, kopi, dendeng, rencong, dan aneka keripik serta Kerawang Gayo atau kain sulaman khas Gayo yang diolah menjadi bermacam cenderamata menarik seperti bahan pakaian, baju, peci, tas, dompet, gelang, selendang, bermacam kue kering, dan lainnya.
Lokasinya antara lain Pusat Belanja Oleh-Oleh Galery Wisata Banda Aceh Jl. Rama Setia, Deah Baro, Kec. Meuraxa, Kota Banda Aceh, Aceh; Pusaka Souvenir Gallery Jl. Sri Ratu Syafiatuddin No.78, Peunayong, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh; Souvenir Putroe Aceh Ahmad Dahlan Jl. KH Ahmad Dahlan No.67, Merduati, Kec. Kuta Raja, Kota Banda Aceh; Atjeh Collection Jl. Pangeran Diponegoro No.76, Kp. Baru, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh; Tradisi Aceh di Peunayong, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh; Angurah Souvenir Banda Aceh Jl. Sri Ratu Syafiatuddin, Peunayong, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh; dan Pasar Aceh di Kp. Baru, Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh.
Untuk mengetahui waktu buka masing-masing objek yang ingin Anda kunjungi, ada baiknya cek infonya di dinas pariwisata setempat atau ke akun IG-nya masing-masing.
Selama berwisata terapkan prokes, antara memakai masker, sudah divaksin, menghindari kerumunan, dan mengindahkan kapasitas pengunjungnya.
Selamat liburan lebaran 2022 di Tanah Rencong Aceh, semoga berkesan lalu ingin datang dan datang lagi bersama bestie sefrekuensi.
Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis
& tim @travelplusindonesia
0 komentar:
Posting Komentar