Rayakan Hari Bumi, Yuk Teguhkan Hati Jadi Traveler yang Eco Friendly
Kemarin 22 April, dunia memperingati Hari Bumi atau Earth Day. Hari spesial tersebut juga bisa kita manfaatkan sebagai salah satu momentum meneguhkan hati untuk mulai menjadi traveler yang eco friendly atau pelancong/wisatawan yang ramah lingkungan.
Salah satu ciri pelancong yang bermental peduli lingkungan berwisata kota dan jenis wisata lainnya adalah dia memilih penginapan, entah itu hotel dan lainnya yang ramah lingkungan atau berkomitmen kuat menjaga lingkungan.
Pelancong tersebut tak lupa mematikan listrik jika tidak perlu, tidak mengunakan air selama menginap secara berlebihan, mengurangi penggunaan kertas untuk menunjang pekerjaannya, dan sebelumnya memesan kamar hotel tersebut secara online.
Selain itu dia lebih memilih berjalan kaki atau bersepeda ke tempat-tempat terdekat yang akan dikunjungi selama dia berbisnis dan berwisata di dalam kota serta lebih mengutamakan menggunakan transportasi umum untuk mencapai penginapan ataupun objek wisata yang dituju.
Saat berwisata belanja, green traveler itu membawa kantong ramah lingkungan yang cukup besar untuk memuat semua barang belanjaannya. Dan dia tidak mau setiap item barangnya dibungkus dengan plastik. Ini tindakan tepat untuk mengurangi sampah plastik.
Lalu bagaimana ciri-ciri pelancong yang memilih berpetualang di alam seperti ke gunung, laut, pantai, hutan, dan gua?
Ciri pelancong yang ramah lingkungan saat mendaki gunung antara lain membawa perbekalan (logistik) yang ramah lingkungan dalam jumlah yang pas atau tidak terlalu berlebihan, membawa botol minum isi ulang, diet kantong plastik, membuang sampah pada tempatnya, dan membawa kembali bekas sampah dari logistik yang dibawanya dalam pendakian gunung terutama yang berbahan plastik dan bahan tak ramah lingkungan lainnya sekalipun itu cuma bungkus permen.
Ciri lainnya tidak menebang pohon sembarangan untuk membuat api unggun dan lahan camp atau mendirikan tenda. Tak lupa mematikan api unggun yang dibuatnya.
Tak kalah penting, tidak mencemari sumber mata air yang berada di gunung atau hutan. Tidak membuang sisa makanan ke sumber mata air, tidak mencuci peralatan masak dan makan di sumber air, dan tidak mandi di aliran sumber mata air, melainkan agak jauh agar aliran bekas mandi tidak mengotori aliran sumber mata air tersebut.
Tidak membunuh atau membawa pulang hewan langka yang menghuni hutan dan gunung setempat.
Kalau di laut, pelancong satu ini tidak membuang sampah plastik atau apapun dari logistik yang dibawa. Ini pun berlaku saat dia berada di pantai, gua, dan kota ketika city tour ke sejumlah daya tarik wisata di kota.
Juga tidak melakukan tindakan vandalisme atau mencoret-coret atau menggores batu, dinding gua, batang pohon, tembok, dan lainnya. Serta senantiasa menjaga keberadaan, keasrian ekosistem yang ada.
Bila menggunakan/membeli paket tour/trip orang/pihak lain, dia lebih memilih travel agent, indie travel atau tour/trip operator yang pro konservasi.
Yuk, mulai detik ini bulatkan niat teguhkan hati untuk menjadi eco friendly traveler. Bismillahirrahmanirrahim, pasti bisa.
Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia
Foto: @adjitropis & sobat kembara
0 komentar:
Posting Komentar