. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Selasa, 01 Maret 2022

Nanjak Gunung Bawa 8 Bekal Ini, Insya Allah Selamat dan Bermanfaat


Nanjak (mendaki) gunung di Tanah Air tercinta ini sudah cukup lama digandrungi banyak orang. Semakin kesini informasi terkait pendakian pun semakin banyak dan kian mudah diakses, apalagi di era medsos seperti saat ini. Tapi anehnya, kenapa masih saja ada berita duka dan atau kabar miring?

Kabar duka yang TravelPlus Indonesia maksud seperti pendaki tersesat, terkena hipotermia bahkan tak sedikit yang meninggal dunia. Sedangkan berita miring atau kabar tentang hal-hal buruk terkait pendakian, antara lain masih banyak pendaki yang seenaknya menjadikan gunung tempat sampah logistik dan perilaku.

Sampah logistik yang TravelPlus maksud adalah segala macam sisa makanan dan minuman, terutama wadah ataupun bungkus berbahan plastik maupun materi lain yang tidak ramah lingkungan, yang dibuang di gunung selama melakukan pendakian. 

Contohnya botol plastik air mineral, bungkusan aneka mie instan, kantong plastik atau kresek, dan lainnya.

Sementara sampah perilaku adalah segala macam kebiasaan ataupun tingkah laku keseharian di rumah/tempat nongkrong yang dibawa ke gunung ataupun ke area kemah di kaki/lereng gunung dan kawasan lain. 

Misalnya bercanda berlebihan, tertawa keras-keras, ngomong jorok, nyanyi teriak-teriak, bawa dan pasang music box nyaring-nyaring, bikin gaduh, berpakaian kurang sopan, berbuat tidak senonoh/mesum, memakai miras/narkoba, dan lainnya.

Contoh berita duka yang ramai tersiar di ragam media dan WAG pada hari Senin (28/2/2022) adalah meninggalnya seorang yang melakukan pendakian Gunung Lawu, tepatnya di area Pos 4 via Jalur Cemoro Kandang, Karanganyar, Jawa Tengah karena (diduga) mengalami hypothermia.

Adapun contoh kabar miring, antara lain masih banyaknya ditemukan sampah di beberapa gunung, terlebih gunung-gunung favorit para pendaki. Artinya, itu menandakan masih banyak pendaki gunung ataupun pengunjung lainnya yang tak ramah lingkungan lantaran membuang sampai logistiknya di gunung maupun melakukan aksi corat-coret, dan masih banyak lagi kabar miring lainnya yang tersiar di ragam media.

Supaya tidak membuahkan berita duka ataupun kabar miring serta agar selamat dan bermanfaat setiap kali mendaki gunung, sekurangnya ada 8 bekal yang sebaiknya dipersiapkan pegiatnya, baik itu bekal sebelum nanjak maupun bekal yang dibawa lalu diindahkan selama melakukan pendakian gunung. 

Pertama, bekal fisik dan mental (perlu persiapan dengan berolahraga lari, jogging, jalan menanjak/menurun, renang, dll) 

Kedua, bekal perlengkapan/pendakian (sepatu, ransel, sweater, jaket, rain coat/ponco, SB, matras, tenda dome, peralatan masak, dll).

Ketiga, bekal pengetahuan/skill (seperti teknik hidup di alam bebas (survival), navrat, ormed, tali-temali, mengenal rambu-rambu alam, tahu kiat mencegah hipotermia, tahu bagaimana cara menghindari serbuan pacet, paham teknik berjalan di trek tanah/berbatu/terjal/curam/licin, tahu cara BAB yang tepat, tahu bagaimana menjaga keberadaan/kebersihan sumber air di gunung, dll).

Keempat, bekal dana (untuk ongkos transportasi PP, tiket/retribusi, paket trip pendakian yang diikuti, logistik, jajan/kulineran, beli merchandise/oleh-oleh, dll).

Kelima, bekal informasi mengenai kondisi terkini gunung yang akan daki (termasuk informasi moda transportasi menuju basecamp, jalur pendakian, durasi pendakian, sumber air, lokasi nge-camp, jumlah pos yang akan dilalui, kondisi trek pendakian, kapan waktu terbaik mendaki, dll).

Keenam, bekal peralatan/perlengkapan untuk hobi/minat tertentu. (Misalnya kalau memotret flora/fauna tentu harus bawa kamera/HP, power bank yang sudah terisi, dll apalagi kalau wild life photography, kalau ingin mengabadikan lenskep dari udara tentu harus bawa drone dll, kalau senang bird watching tentu bawa teropong, dll).

Ketujuh, bekal baksos/berdonasi/beramal (misalkan ingin berbagi peralatan sekolah di SD, memberikan peralatan shalat di surau/masjid di kaki gunung atau bahkan di beberapa gunung yang sudah punya surau di salah satu pos pendakiannya supaya dapat digunakan oleh pendaki, aksi bersih surau tersebut, dll).

Semua bekal tersebut tentunya harus dipersiapkan sebelum melakukan pendakian.

Terakhir atau kedelapan, bekal peduli alias ramah lingkungan atau pro konservasi, misalnya mengurangi membawa logistik kemasan/bungkus plastik (langkah ini bisa dilakukan sebelum nanjak dengan memilih dan memilah jenis logistik yang tepat dan sesuai durasi pendakian), atau membawa turun sampah logistik sendiri dan tidak membawa serta sampah perilaku selama pendakian, tidak vandalisme, dll (cara-cara ini diindahkan selama melakukan pendakian).


Sesuai Tujuan
Apa cuma 8 bekal itu? Tentu masih ada bekal lain, yang disesuaikan dengan tujuan masing-masing individu tersebut mendaki gunung.

Sebab tujuan setiap orang melakukan pendakian gunung itu bermacam. Ada yang harus mencapai puncak apapun yang terjadi, wajib lihat sunrise dari puncak, ada yang nyantai cuma ingin foto-foto di spot-spot alam yang menarik/indah (tidak ngotot harus sampai puncak), dan tak sedikit yang hanya ingin melihat/menikmati keindahan alam/kesejukan udaranya.

Tak sedikit juga yang bertujuan ziarah/semedi, mengingat memang ada beberapa gunung di Tanah Air yang dijadikan tempat untuk tujuan tersebut, terkait dengan keyakinan masing-masing.

Ada pula yang ingin sekaligus melakukan pengamatan/pendokumentasian, pembuatan film/video klip, penelitian, pendataan untuk bahan karya jurnalistik/tulisan/buku, dan lainnya.

Di era medsos, semakin banyak pula orang yang datang ke gunung sekaligus untuk bikin konten. Bahkan tak sedikit pelakunya yang nekat, sampai berakibat fatal nyawanya melayang hanya demi konten.

Apapun tujuannya, itu kembali tergantung individunya masing-masing, yang terpenting pendakian gunung yang dilakukan berakhir dengan selamat, tidak membuahkan berita duka/kabar miring. Artinya pegiatnya kembali ke rumah masing-masing dalam kondisi sehat.

Kalau mau lebih bagus lagi, tentunya bukan sekadar selamat pun pendakian gunung yang dilakukannya itu punya nilai manfaat, entah itu buat warga setempat ataupun demi keasrian serta kelestarian alam gunung tersebut, dan lainnya.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP