. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 14 Maret 2022

Di Nias Tak Cuma Lihat Hombo Batu dan Surfing, Ini Pilihan Aktivitas Wisata Lainnya


Surfing (berselancar) dan menyaksikan atraksi hombo batu atau lompat batu, tak bisa ditampik masih menjadi aktivitas wisata yang paling diminati wisatawan saat berkunjung ke Nias sampai saat ini. Kedua giat itu pula yang membuat nama kepulauan di Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ini terkenal di dalam negeri nasional dan mancanegara.

Lokasi untuk melihat lompat batu ada di Desa Bawomataluo. Para anak muda setempat dengan gagah berani, beraksi melompati susunan bangunan batu setinggi 2 meter dengan ketebalan 40 Cm atau lebih. 

Atraksi mereka itu bikin wisatawan berdecak kagum dan tak lupa mengabadikannya.

Di desa tersohor tersebut wisatawan juga bisa melihat aneka budaya serta rumah tradisional orang Nias. Sedangkan tempat berselancar yang biasa ramai didatangi para surfer nasional dan internasional sebelum pandemi antara lain Pantai Sorake, perairan di Pulau Asu, Pulau Bawah, dan Pantai Lagundri.

Pantai Sorake di Nias bahkan disebut-sebut sebagai tempat selancar terbaik kedua setelah pantai di Hawaii, Amerika. Pantai ini sudah sejak lama menjadi surga bagi peselancar dunia, terutama dari Brazil, Australia, Amerika, Jepang, dan lainnya.

Keistimewaan pantai yang berada di Desa Botohilitano, Kecamatan Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan (Nisel) ini memiliki gelombang ombak yang tinggi dan ombaknya bisa bergulung dengan utuh sampai ke bibir pantai karena berbatasan dengan Samudra Hindia.

Tinggi ombaknya sekitar 8-10 meter dan biasanya gelombang ini hanya terjadi pada bulan-bulan Juni dan Juli.

Kelebihan lainnya, Sorake memiliki 11 kali gelombang sebelum pecah dengan ketinggian gelombang antara 3 meter sampai dengan 5 meter. Ombaknya punya 5 tingkatan sehingga peselancar dapat beratraksi "menari-nari" dengan berbagai gaya di setiap tingkatan.

Peselancar juga bisa menaiki ombak hingga mencapai jarak sejauh 200 meter karena memiliki karakter ombak yang panjang, yang jarang ditemui di sejumlah surfing spot lain.

Wajah Pantai Sorake cukup unik karena tidak ada pasir yang melandai. Pantainya berupa batu-batu karang yang menghampar bergam bentuk dan ukuran. Pinggiran batu-batu karang terluarnya langsung berhadapan dengan laut dalam yang berkedalaman 2 sampai 3 meter.

Dengan kondisi seperti itu, peselancar yang ingin berselancar tidak perlu bersusah payah berenang sampai jauh ke tengah. Cukup berjalan kaki di pinggir pantai yang dipenuhi batu karang, lalu berenang sejauh 2 atau 3 meter ke dalam laut dan selanjutnya tinggal menunggu gulungan ombak untuk meluncur.

Keistimewaan lainnya Pantai Sorake sudah difasilitasi penginapan dan warung atau kafe yang menyediakan aneka makanan dan minuman.


Homestay
, sekelas penginapan melati dan cottages juga bertebaran di pantai ini. Ada yang tidak begitu jauh dari pantai, tak sedikit yang berada dekat dengan pemukiman penduduk. Ada juga cottage yang mengambil model rumah tradisional Nisel.

Sebelum pandemi, pada hari libur terutama hari Sabtu dan Minggu, Pantai Sorake ramai dikunjungi masyarakat sekitar untuk sekadar refreshing menikmati keindahan laut dengan langit biru berhias gumpalan awan putih di atasnya atau berenang di pinggir laut.

Dulu di Pantai Sorake juga sering diadakan kompetisi selancar, baik berskala lokal, nasional maupun internasional. 

Nias Open, salah satu kejuaraan selancar yang diikuti oleh berbagai peselancar dari berbagai negara di pantai ini. Kejuaraan selancar ini biasanya diadakan pada bulan Juni sampai Juli yaitu pada saat ombak sedang besar-besarnya.

Lain lagi dengan perairan Pulau Asu yang memiliki pantai indah untuk bersantai, ombak yang menantang untuk surfing, hingga panorama alam bawah laut yang cantik untuk diving (menyelam), hingga membuatnya dijuluki “The Paradise on Earth”.

Sementara Pulau Bawah keistimewaannya jauh dari permukiman penduduk. Pantainya indah dan ombaknya besar sehingga menjadi lokasi selancar dengan tingkat kesulitan lebih tinggi karena banyak batu karangnya. Kelebihan lainnya, di tengah pulau ini terdapat Danau Kecil berair tawar.

Pulau Bawah dan Asu yang berada di Kecamatan Sirombu yang merupakan bagian dari Kepulauan Hinako, Nias juga menjadi lokasi favorit para surfer dunia.

Keduanya memiliki perbedaan musim ombak yang menyolok. Ketika angin Utara bertiup dari Januari sampai Mei, Pulau Bawah sangat baik berselancar di sana. Sebaliknya bila angin Selatan bertiup, Mei sampai Oktober Pulau Asu-lah sasarannya.

Pantai Lagundri yang berada di sekitaran Teluk Lagundri, Kecamatan Teluk Dalam dan bertetanggaan dengan Pantai Sorake, juga menjadi pantai favorit wisatawan terlebih para surfer.

Hamparan pantainya berpasir putih dihiasi deretan ribuan pohon kelapa yang tumbuh melambai persis di pesisirnya.

Selain nonton hombo batu dan surfing, aktivitas wisata lainnya adalah berwisata bahari yang bernuansa santai di sejumlah pantai lainnya di Nias, seperti Pantai Lahewa, Tureloto, Wunga Laguna, Toyolaya, Gawu Soyo, Sirombu, Lahusa, Sipika, Hinako, Sibranon, Tanamasa, Tanabala, Nusa Lima dulu namanya Pantai Foa, Olora, Muara, dan Pantai Pulau Telo.

Pantai Lahewa yang terletak 60 Km di ujung paling Utara Nias dengan pantainya sepanjang sekitar 8 Km, juga manjadi pantai idaman wisatawan. Di bawah lautnya, terdapat taman laut dengan beragam ikan hias dan terumbu karang yang cantik.

Pantai Tureloto yang menghadap langsung ke Samudera Hindia memiliki kadar garam yang tinggi pada perairan di sekitar pantai sehingga dijuluki pula “Laut Mati”-nya Indonesia.

Pantai Gawu Soyo mempunyai hamparan pasirnya yang berwarna tak biasa, yakni merah muda seperti Pink Beach di Pulau Komodo.

Selain itu, berwisata budaya dan sejarah di  Desa Wisata Orahili yang merupakan wilayah megalitikum tertua di Indonesia.

Kabarnya, Desa Orahili telah berdiri sejak 1.000 – 1.500 tahun sebelum masehi yang bisa dilihat dari dengan banyaknya peninggalan megalitik antara lain berbagai jenis dan bentuk patung manusia, serta batu yang ditata berdiri tegak, batu datar dan masih banyak lagi.

Pilihan lainnya ke Museum Pusaka Suku Nias untuk melihat koleksi bermacam benda budaya, seni, dan lainnya yang mengandung nilai sejarah bagi masyarakat Nias.

Di Nias, wisatawan juga bisa berwisata alam ke Air Terjun Humogo.


Wisata Belanja & Kuliner
Sebelum pulang, bisa pula mampir di Kota Gunung Sitoli untuk berwisata belanja oleh-oleh, antara lain kripik gamumu dan batik khas Nias serta menikmati hidangan aneka seafood terutama lobster bakarnya.

Kripik gamumu berbahan utama talas yang dibersihkan/dicuci lalu dikupas dan diiris-iris terus dijemur, baru kemudian digoreng, dan setelah itu ditaburi rasa sesuai selera. Pilihan rasanya ada original, pedas, coklat, barbeque, dan balado.

Batik khas Nias berupa kain ataupun selendang dengan beragam motif unik. Warnanya dominan cerah seperti merah dan kuning.

Nias terletak sekitar 85 mil dari Sibolga, daratan Sumut. Paling praktis dan cepat menjangkaunya dengan pesawat antara lain Wings Air selama 50 menit - 1 jam dari Bandara Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang (juga di daratan Sumut) ke Bandara Binaka Gunung Sitoli, Nias.

Pilihan lain via moda transportasi laut, naik kapal feri dari Pelabuhan Sibolga ke Pelabuhan Angin Gunungsitoli selama sekitar 11 jam.


Nama Nias tersiar di ragam media hari ini. Bukan kabar ragam pesonanya melainkan tentang gempa bumi berkekuatan magnitudo 6,9 yang berpusat di Nisel, Senin (14/3/2022), pada pukul 04.09 WIB.

Berdasarkan informasi BMKG, titik gempa berada di koordinat 0,71 LS, 98,50 BT, tepatnya di laut pada jarak 6 Km arah Selatan Hibala, Nisel pada Kedalaman 25 Km. Untungnya tidak berpotensi tsunami.

Supaya daya tarik Nias tidak terkubur oleh pemberitaan bencana tersebut, TravelPlus Indonesia membuat tulisan ini dengan mengangkat ragam aktivitas wisata yang bisa dilakukan wisatawan di Nias sebagai alternatif.

Lewat tulisan ini pula TravelPlus sekaligus mengucapkan turut berdukacita, semoga gempa tersebut tidak menelan banyak kerugian. Semoga pula warga dan wisatawan bisa segera beraktivitas kembali dengan nyaman.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia

Captions:
1. Beberapa pantai di Nias menjadi idola para surfer dunia.
2. Homestay di salah satu pantai di Nias yang dulu ramai diminati para peselancar dalam negeri dan mancanegara.
3. Batik khas Nias salah satu oleh-oleh dari Nias.
3. Transportasi laut dan udara ke Nias.

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP