Usia Kota Solo Hari Ini 277 Tahun, Yuk Intip 9 Jenis Daya Tarik Utamanya
Kota Solo berusia 277 tahun tepat hari ini, Kamis (17/2/2022). Kalau Anda belum pernah ke Solo dan berencana berwisata kota (city tour) ke kota berjuluk Spirit of Java yang lahir pada 17 Februari 1745 ini, sekurangnya ada 9 jenis daya tarik utamanya yang wajib masuk daftar kunjungan.
Apa saja 9 jenis daya tarik utama kota yang berbatasan dengan Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Boyolali di sebelah Utara, Kabupaten Karanganyar dan Kabupaten Sukoharjo di Timur dan Barat, dan Kabupaten Sukoharjo di sebelah Selatan ini?
Pertama, jelas Keraton Surakarta yang disebut juga Keraton Kasunanan atau Keraton Solo Hadiningrat.
Keraton yang dibangun tahun 1745 oleh Raja Paku Buwono 11 tersebut memiliki menara Panggung Sanggabuwana di halaman istana yang sering disebut sebagai tempat bertemu Raja dengan Kanjeng Ratu Kidul, penguasa Laut Selatan.
Di dalam keraton terdapat galeri seni dan museum dengan pusaka-pusaka kerajaan, tempat kereta dan kusirnya, senjata kuno dan keris serta benda-benda antik lainnya.
Kedua, Kampung Batik Laweyan dan Kampung Batik Kauman. Di dua kampung yang menghasilkan batik tulis dan cap berkualitas tinggi ini, Anda bisa melihat proses membuat batik bahkan belajar membatik serta memborong aneka jenis batiknya.
Kampung Batik Laweyan sudah menjadi ikon batik Solo sejak abad ke-19. Ada ratusan motif batik di Laweya yang sudah dipatenkan. Ciri khasnya, warna-warnanya lebih terang dan tak terikat kuat dengan motif keraton.
Kampung Batik Kauman dibangun saat Raja Keraton Surakarta Paku Buwono III membangun Masjid Agung Keraton. Lokasinya di sisi sebelah barat alun-alun Keraton Solo. Di kampung ini banyak bangunan bergaya Jawa-Belanda, rumah joglo, dan limasan.
Motif-motif batiknya lebih merepresentasikan motif batik yang dikenakan di Keraton Kasunanan.
Ketiga, Pasar Klewer yang berada tak jauh dari Keraton Solo dan Masjid Jami Surakarta. Di salah satu pasar batik terbesar di Indonesia ini selain batik juga dijual aneka produk lain seperti tas, sepatu, kain, pakaian anak-anak, dan lainnya. Batik yang dijajakan juga bukan hanya batik Solo tapi juga Banyumas, Pekalongan, Madura, dan batik Jogja.
Keempat, Museum Radya Pustaka merupakan museum tertua di Indonesia yang didirikan pada masa pemerintahan Paku Buwono IX tepatnya tanggal 28 Oktober 1890 oleh kanjeng Raden Adipati Sosrodiningrat IV.
Raden Adipati Sosrodidingrat IV adalah patih Pakubuwono IX dan Paku Buwono X. Pada saat itu museum berada di dalam komplek dalem kepatihan.
Untuk lebih memudahkan diakses oleh lebih banyak orang pada tanggal 1 Januari 1913 musim ini dipindahkan ke lokasinya yang sekarang yaitu di Gedung Museum Radya Pustaka (kompleks Taman Sriwedari) jalan Slamet Riyadi.
Gedung tersebut dulunya adalah tempat tinggal Johannes Buseelar, seorang warga negara Belanda.
Pilihan lain ke Monumen Pers Nasional atau biasa disingkat Monpers. Lokasi museum khusus pers nasional Indonesia ini berada di depan bundaran pertemuan Jl. Gajah Mada dan Jl. Yosodipuro, tepatnya Jl. Gajah Mada No.59.
Kelima, Benteng Vastenberg merupakan Benteng megah di tengah Kota Bengawan ini.
Sisa-sisa artefak yang jadi bukti simbol perkotaan masih dapat ditemukan di sekitar benteng, di antaranya Gereja St Antonius, bekas gedung Javasche Bank, kantor pos, rumah Residen, jalan raya poros lurus Solo-Semarang, permukiman Eropa, dan Societet Harmoni.
Keenam, nonton pertunjukan Wayang Orang (WO) Gedung WO Sriwedari. Anda bisa melihat dan memotret para pemainnya ber-make up sendiri di back stage. Asalkan minta izin terlebih dahulu. Anda juga bisa berfoto bersama para pemainnya sebelum maupun setelah mereka pentas.
Ketujuh, Taman Balekambang. Taman ini merupakan taman warisan dari Mangkunegoro VII yang dibangun untuk kedua putrinya yang bernama Partini dan Partinah pada tahun 1921. Pada masa Mangkunegoro VIII taman ini dibuka untuk umum dan sejak itu taman ini menjadi salah satu pusat hiburan kesenian masyarakat Solo. Kelompok Srimulat pun mengawali karirnya dari Taman Balekambang ini.
Tahun 2007 taman ini mulai direvitalisasi dan setahun kemudian Taman Balekambang menjadi tempat pembukaan acara Internasional UN World Heritage Cities Conference and Expo (WHCC) dimana kota Surakarta menjadi tuan rumahnya.
Ikon taman ini adalah kolam air besar yang mana terdapat patung putri Mangkunegoro VII, Partini, di tengah-tengahnya. Sebuah bale di belakang kolam ini menginspirasi pemberian nama Balekambang karena tampak seolah-olah seperti bale yang kemambang (terapung).
Kedelapan, kulineran. Ragam kuliner khas Solo yang wajib Anda santap antara lain Tengkleng, Timlo, Soto Gading, Nasi Liwet, Selat, Pecel, dan Sate Kere. Kudapannya tentu saja Serabi. Sedangkan minumannya Es Gempol Pleret.
Kalau mau Tengkleng, coba saja ke kedai Bu Ediyem. Pilihan lainnya di Pasar Klewer, tepatnya di bawah gapura alun-alun. Tengkleng pasar klewer ini sudah ada sejak 1971 dan setiap hari nya tidak pernah sepi pengunjung.
Tengkleng yang berbahan utama kambing. ini mirip dengan Gulai Kambing. Bedanya, kuah Tengkleng tidak menggunakan santan. Isi Tengkleng ada buntut kambing, jerohan, tulang rusuk, kaki kambing, bahkan kepala kambing.
Kalau ingin Timlo Solo pergi saja ke Jalan Urip Sumoharjo 94, yang merupakan salah satu sentra kuliner solo tersohor. Timlo adalah kuliner berkuah, perpaduan antara sop dan soto.
Ingin santap Nasi Liwet, sambangi Nasi Liwet Wongso Lemu di Jalan Teuku Umar, Keprabon. Nasi Liwet satu ini termasuk yang legendaris karena sudah ada sejak 1950 silam. Seporsi Nasi Liwet Wogso Lemu berisi nasi gurih, areh, terlus rebus, suwiran ayam, dan sayur labu.
Kalau ingin Selat Solo, Anda bisa pergi ke Selat Solo Mbak Lies di Jalan Veteran, Gang Yudistira II No. 42, Cerengan yang cukup legendaris. Seporsi Selat ada irisan daging sapi, telur pindang, wortel, buncis, selada, tomar, kentang goreng dan bahan lainnya.
Pecel juga kuliner khas Solo yang harus dicoba walaupun di beberapa daerah/kota lain juga ada Pecel. Salah satu warung Pecel yang bisa Anda kunjungi adalah Warung Pecel Bu Kis, di belakang Pengadilan Negeri Solo.
Pilihan tempat lainnya, Waroeng Pecel Solo Omang Ndeso di Jl. Dr. Soepomo No. 55. Menu yang disajikan anatra lain berbagai jenis Masakan Khas Solo seperti Pecel Solo, Pecel Ndeso, Garang asem, Nasi Liwet dan masih banyak lagi.
Selanjutnya yang tak boleh Anda abaikan saat berwisata kuliner di Solo adalah Sate Kere Yu Rebi di belakang Stadion Sriwedari. Seporsi Sate Kere Yu Rebi berisi sate dari jeroaan sapi dan lontong dengan sambal kacang. Selain Sate Kere, juga ada Tempe Gembus yang terbuat dari ampas tahu.
Nah kudapannya, apa lagi kalau bukan Serabi Notosuman di Jalan Mr Muhamad Yamin. Jenis surabinya ada Serabi Kinca, Serabi Oncom, Serabi coklat, dan tentunya Serabi Original.
Minumannya, tentu saja Es Gempol Pleret Pak Suhar di Jalan Dr. Wahidin, di sebelah Masjid Tegalsari. Es gempol ini terbuat dari tepung beras, untuk pleretnya dari tepung beras lalu dicampur es batu, santan cair, dan gula jawa. Pilihan lainnya Wedang Asle yaitu minuman hangat dengan nasi ketan.
Sejumlah kuliner itu bisa Anda dapat di di koridor Gladag yang setiap malam diubah menjadi pusat jajanan terbesar di Kota Solo dengan nama Galabo alias Gladang Langen Bogan.
Kesembilan, wisata calendar of event. Pilihannya antara lain Solo Batik Carnival (SBC), Solo International Performing Art (SIPA), Kirab Pusaka 1 Suro, Sekaten,Grebeg Maulud, Grebeg Sudiro, Grebeg Pasa, dan Solo Great Sale (SGS).
SBC merupakan even tahunan yang digelar Pemkot Surakarta dengan menggunakan batik sebagai bahan utama pembuatan kostum. Para peserta karnaval menghenakan kostum karnaval sesuai tema yang ditentukan. Mereka berjakan di atas catwalk yang berada di jalan Slamet Riyadi. Karnaval ini sudah berlangsung sejak 2008, setipa bulan Juni.
SIPA adalah Festival seni pertunjukan tahunan berskala internasional. Sedangkan Kirab Pusaka 1 Suro diselenggarakan oleh Keraton Surakarta dan Puro Mangkunegaran pada malam hari menjelang tanggal 1 Suro. Acara ini ditujukan untuk merayakan tahun baru Jawa 1 Suro.
Sekaten diadakan setiap bulan Mulud untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW. Pada tanggal 12 Mulud diselenggarakan Grebeg Mulud. Kemudian diadakan pesta rakyat selama dua minggu. selama dua minggu ini pesta rakyat diadakan di Alun-alun utara. Pesta rakyat menyajikan pasar malam, arena permainan anak dan pertunjukan-pertunjukan seni dan akrobat. Pada hari terakhir Sekaten, diadakan kembali acara Grebeg di Alun-alun Utara. Upacara Sekaten diadakan pertama kali pada masa pemerintahan Kerajaan Demak.
Untuk mengetahui waktu dan tempat pelaksanaan masing-masing calendar event utama Kota Solo tersebut, Anda bisa mengeceknya terlebih dahulu di akun medsos ataupun website Dinas Pariwisata Kota Solo.
Lewat tulisan ini, TravelPlus Indonesia mengucapkan selamat Hari Ulang Tahun ke-277 Kota Solo semoga ragam daya tarik utama wisata kotanya semakin diminati wisnus dan wisman.
Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia
0 komentar:
Posting Komentar