Nonton MotoGP Inapnya di Homestay, Empat Keuntungan Ini Bakal Didapat
Ingin nonton MotoGP 2022 di Lombok, NTB tapi sudah kehabisan hotel/resort baik yang ada di Kota Mataram apalagi di sekitar Mandalika? Tenang..., pilih saja homestay, pasti bakal mendapatkan banyak keuntungan. Menginap di homestay, ibarat peribahasa "sekali merengkuh dayung, dua tiga pulau terlampaui".
Apa saja keuntungan menginap di homestay?
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Yusron Hadi dalam acara Bincang Bisnis ASITA (BBA) bertema "Mandalika MotoGP 2022 Kesiapan Sarana dan Pelayanan Wisata", yang digelar DPP ASITA bekerjasama dengan sejumlah pihak antara lain TravelPlus Indonesia sebagai media partner di Zoom Meeting, Selasa (8/2/2022), menjelaskan sekurangnya ada empat keuntungan memilih menginap di homestay untuk menonton MotoGP bulan depan.
Keuntungan pertama, harganya jelas lebih murah dibanding hotel berbintang. "Apalagi hotel berbintang yang berada di sekitar Mandalika dikabarkan sudah terisi atau sudah habis di-booking calon penonton MotoGP," terangnya.
Berikutnya atau keuntungan kedua, meskipun homestay namun fasilitas yang bakal didapat hampir setara dengan hotel bintang 2 bahkan 3.
"Kita sudah sering turun ke sejumlah homestay, fasilitas mereka juga tidak kalah dengan hotel bintang 2 bahkan 3 karena pake AC semua. Kita cek, fasilitasnya sangat bagus," ungkapnya.
Keuntungan ketiga, menginap di homestay calon penonton MotoGP bisa sekaligus berwisata. Kenapa bisa begitu? Ya karena lokasi homestay ada di sejumlah desa wisata yang masing-masing memiliki keunggulan atau daya tarik tersendiri baik itu dari sisi keindahan alamnya, kesejukan udaranya, dan ketenangan suasananya.
"Bukan cuma itu, banyak aktivitas wisata menarik yang bisa dilakukan. Lalu ada atraksi kesenian lokal yang bisa dilihat dan tersedia kerajinan tangan setempat yang bisa dibeli buat oleh-oleh, termasuk menikmati kuliner khasnya secara langsung, yang semua itu sulit didapat jika menginap di hotel," bebernya.
Terakhir atau keuntungan keempat, masih tersedia ribuan kamar homestay baik yang ada di main island atau daratan utama Pulau Lombok maupun yang ada di perairan seperti Tiga Gili yaitu Gili Meno, Air, dan Gili Trawangan. "Jadi lebih mudah mendapatkannya dibanding hotel, apalagi hotel berbintang," ujarnya.
Lokasi homestay yang ada di main island antara lain di Kabupaten Lombok Barat, Lombok Timur, dan Kabupaten Lombok Utara.
Contohnya homestay yang ada di Lombok Timur itu antara lain di Desa Wisata Tetebatu, Kecamatan Sikur dan Desa Wisata Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, persis di kaki Gunung Rinjani.
"Kalau homestay yang ada di Kabupaten Lombok Barat antara lain Desa Wisata Suranadi di Kecamatan Narmada, Desa Wisata Langko di Kecamatan Lingsar, dan Desa Wisata Sekotong Tengah di Kecamatan Sekotong. Sedangkan di Kabupaten Lombok Utara antara lain Desa Wisata Senaru di Kecamatan Bayan yang juga berada di kaki Gunung Rinjani," jelasnya.
Masrura Ramidjal selaku koordinator Litbang dan SDM DPP ASITA sekaligus moderator BBA mengatakan menginap di homestay bisa menjadi pilihan bagi calon penonton MotoGP 2022, sekaligus membantu meningkat perekonomian lokal.
Lalu dia mempertanyakan Yusron Hadi, apakah pihak Pemprov NTB memiliki sebuah aplikasi yang memberikan update information mengenai ketersediaan kamar hotel, homestay, dan jenis penginapan lain yang ada di daratan Lombok dan Tiga Gili?
Yusron mengatakan pihaknya saat ini tengah menyiapkan semua informasi tersebut termasuk camping ground supaya publik/wisatawan tahu dan memilih jenis akomodasi mana yang masih tersedia dan sesuai kantongnya.
"Itu yang sedang kami lakukan, mungkin dalam waktu beberapa hari ini akan kami paparkan melalui sosmed," terangnya.
Untuk sementara ini, lanjut Yusron, pihaknya masih mengandalkan sosmed seperti IG, FB, Twitter, dan website yang aktif, ditambah dukungan teman-teman wartawan yang memuat press release.
"Kalau aplikasi seperti yang dimiliki Jabar, Jatim, kami belum punya. Maunya kami juga buat tapi keadaan anggaran terbatas karena pandemi. Jadi strategi kami sekarang menggunakan medsos internal," ungkapnya.
Total Kamar
Di acara BBA yang dihadiri Ketua Umum DPP ASITA N. Rusmiati, juga menghadirkan narsum lain, yaitu Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) NTB Ni Ketut Wolini dan Ketua ASITA NTB Dewantoro Umbu Joka.
Menurut Wolini jumlah akomodasi di NTB tercatat ada 1.809, terdiri atas hotel bintang sebanyak 126, hotel melati 1.067, dan homestay sebanyak 616. "Jumlah homestay yang tercatat di PHRI NTB itu baru dari 2 kabupaten, belum dari kabupaten lain," terangnya.
Total jumlah kamar hotel yang ada di NTB baik itu hotel bintang maupun melati ada 20.000 kamar. "Kalau ditambah dengan kamar yang ada di homestay tersebut totalnya sekitar 22.600 kamar," ungkapnya.
Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia
0 komentar:
Posting Komentar