. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 26 Januari 2022

Terkenang Keistimewaan Galunggung, Usai Tasikmalaya Diguyur Hujan Es


Usai mendapat kabar wilayah Kota Tasikmalaya dilanda hujan deras dan angin kencang, bahkan hujan es di beberapa tempat pada Selasa (25/1/2022) sore, entah kenapa seketika saya terbayang keistimewaan pesona Gunung Galunggung.

Mungkin karena gunung berapi dengan ketinggian 2.167 Mdpl itu begitu identik dengan Tasikmalaya, walaupun berada di luar kota, tepatnya di Desa Linggajati, Kecamatan Sukaratu, Kebupaten Tasikmalaya atau sekitar 17 Km dari pusat kota Tasikmalaya.

Kendati mendaki bibir kawah gunung ini cukup menapaki 620 anak tangga, entah kenapa pula buat saya gunung ini punya keistimewaan tersendiri.

Mungkin lantaran pernah meletus hebat tahun 1982 tepatnya bulan Juni yang abu vulkaniknya sampai ke Jakarta dan hampir separuh badan gunung ini lenyap lalu menyisakan kawah yang kemudian menjadi danau seperti sekarang ini.

Setelah erupsi dasyat itu, Galunggung menjadi salah satu gunung yang diincar bukan hanya oleh para peneliti, pun para pendaki yang penasaran ingin melihat paras perubahan parasnya usai meletus hebat itu.

Saya sendiri beberapa kali ke gunung ini, terakhir menyambangi tahun 2016. Ya karena penasaran ingin melihat wajahnya.

Kali pertama ke gunung Galunggung, belum ada undakan seperti sekarang. Sewaktu mendakinya agak sulit karena medannya berpasir, lebih sering merosot. Lain halnya ketika turun, justru lebih cepat karena seperti main ski tapi bukan di medan bersalju melainkan pasir gunung.

Sewaktu sampai di bibir puncak kawahnya, saya sempat bertemu seseorang perempuan dewasa sendiri usai bersemedi. Saat saya tanya sedang apa disini apa? Balasnya simpel. "Setiap orang yang ke sini pasti punya tujuan,".

Pendakian saya ke Gunung Galunggung berikutnya, sudah tersedia fasilitas setapak berundak seperti sekarang. Keberadaan itu memberi kesan Galunggung sudah berubah menjadi kawasan wisata.

Ragam pesona lainnya, di Kawasan Wisata Galunggung selain tracking, camping, melihat pemandangan dari atap kawah, pengunjung juga bisa ke Wana Wisata Pemandian Alam Curug Panongan setinggi 7 meter.

Ada pula pemandian air panas yang dikelola Pemkab Tasikmalaya. Di dalamnya tersedia kolam berenang untuk anak-anak sedalam 70 cm, dan kolam untuk orang dewasa sedalam 1,5 meter serta bak rendam air panas yang konon airnya dapat menyembuhkan berbagai penyakit kulit.

Keistimewaan lainnya, di sana tumbuh pohon pisang yang buahnya berbeda dengan kebanyakan pisang pada umumnya dan dipercaya dapat mengembalikan ‘keloyoan’ pria.

Warga setempat menyebutnya Pisang Ranggap atau Cau Ranggap. Kulitnya yang tebal dengan warna mencolok kuning kemerahan serta ukurannya yang lebih besar dari pisang kebanyakan, membuat pisang ini langsung mencuri perhatian banyak orang ketika pertama melihatnya..

Dinamakan Cau Ranggap karena pisang ini mekar ke atas, seolah merdeka alias ranggap.

Pisang itu bisa berukuran panjang mencapai setengah meter dan diameter hingga 7,5 centimeter dengan bobot sekitar setengah kilogram. 

Masyarakat sekitar Gunung Galunggung mempercayai kalau Pisang Ranggap ini dapat menyembuhkan beberapa penyakit seperti rematik, ginjal, dan sakit pinggang. 

Sehabis makan Pisang Ranggap ini, air kencing menjadi kuning warnanya. Seperti habis minum obat dan vitamin.


Keistimewaan berikutnya, usai mendaki Galunggung, bisa berarung jeram (rafting) di Sungai Ciwulan yang berlokasi di Kecamatan Kawalu, Kota Tasikmalaya.

Selanjutnya ke sejumlah objek wisata di Kota dan Kabupaten Tasikmalaya, antara lain ke Rest Area Urug Kawalu, Situ Gede, Situs Lingga Yoni, Curug Dengdeng di Cikatomas, Curug Ciparay di Cidugaleun, Kebun Teh Tarajun di Banyuasih, Danau Lemona di Kawitan, Pantai Karang Tawulan di Desa Cimanuk, Curug Badak di Sukamukti, Bukit Kacapi di Tanjungkarang, Pantai Sindangkerta di Desa Sindangkerta, dan objek wisata alam Paris Kirisik di Desa Guranteng.

Enaknya lagi, sewaktu di Kota Tasikmalaya, bisa menyantap aneka kuliner khasnya antara lain Nasi Tutug Oncom atau yang dikenal dengan Nasi TO.

Nasi TO bahannya tentu saja Nasi Putih yang dicampur dengan sangrai oncom. Sangrai oncomnya terbuat dari oncom, bawang merah, bawang putih, garam, dan cabe merah. Lauknya bisa tahu/tempe/ayam/ikan goreng, dan lainnya.

Setelah tuntas menyambangi semua itu, dan sebelum pulang, asyiknya lagi bisa belanja kerajinan khasnya antara lain payung geulis, kelom geulis atau sandal kayu cantik, boneka kayu, dan aneka kerajinan Mendong.

Naskah: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP