. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 15 Januari 2022

Mau Jelajah Bangkalan Usai Diguncang Gempa? Ini Daftar Ragam Objek Wisatanya


Bencana alam bisa dibilang punya nilai berita lebih, termasuk gempa bumi. Buktinya sekalipun bermagnitudo dibawah 5 tetap saja jadi bahan berita utama sejumlah media. Contohnya gempa bumi bermagnitudo 4,1 di Bangkalan, hari ini Sabtu (15/1/2022) sore.

Akibat gempa yang berpusat di 23 KM Tenggara Bangkalan dan kabarnya  getarannya sampai Surabaya itu, nama Bangkalan pun mengangkasa raya.

Guna memberi alternatif informasi kepada publik dan warganet, TravelPlus Indonesia segera menyuguhkan tulisan ini. Ya tulisan tetang aneka pesona yang dimiliki Bangkalan.

Bangkalan, salah satu kabupaten di Madura, Provinsi Jawa Timur (Jatim) memiliki objek wisata yang cukup beragam mulai dari wisata alam dan bahari, religi, sejarah, dan tentu saja wisata kuliner yang pamornya semakin melejit sejak hadirnya Suramadu, yaitu jembatan yang menghubungkan daratan Jatim dengan Madura.

Bila suatu hari nanti Anda berniat berwisata ke Bangkalan dan memilih wisata alam, Anda bisa berkunjung ke Sumber Mata Air/Pemandian Bening yang berada di Kecamatan Modung. Pilihan lainnya Bukit Geger.

Kalau suka wisata bahari, ada sekurangnya 4 pantai yang bisa Anda sambangi yaitu Pantai Siring Kemuning di Desa Macajah- Tanjungbumi, Pantai Rongkang, Pantai Basmalah, dan Pantai Maneron.

Jika memilih berwisata religi, Anda bisa mengunjungi Makam Syaikhona Muhammad Kholil di Martajasah Bangkalan, Makam Bujuk Cendana di Kwanyar Bangkalan, Sunan Bangkalan/Raden Jakandar, Perahu Sarimuna Peninggalan Syaichona Muhammad Cholil, dan Pesarean Makam Zimat Sayyid Husein bin Assegaf.

Kalau Anda penyuka wisata sejarah, pilihannya ada makam raja-raja Bangkalan di Aermata Arosbaya, Benteng ERFPRINS, Benteng Tjakraningrat IV Tanjoeng Piring,
Patirtan Tjakraningrat IV Tanjoeng Piring,
Museum Cakraningrat, dan Mercusuar Bangkalan.

Mercusuar Bangkalan terletak di Desa Sembilangan, Kecamatan Socah, 6 Km dari pusat ibu kota Bangkalan. Oleh karenanya disebut juga Mercusuar Sembilangan. Mercusuar setinggi 78 m ini memiliki lampu yang masih menyala saat malam dan juga pada hari-hari bercuaca gelap. Oleh karenanya, penduduk sekitar menyebutnya Lampu.

Untuk mencapainya, dari jalan utama memasuki Desa Sembilangan, melintasi jalan tak mulus lagi karena beberapa bagiannya tergerus oleh air pasang laut. Tak lama berselang, bangunan menjulang berwarna putih kelabu itu pun terlihat. Sebelum tiba, hamparan tambak dan persawahan yang belum ditanami padi mewarnai perjalanan di kiri jalan saat kemarau. Sementara di kanannya adalah tepi laut.

Setibanya di luar tembok mercusuar itu, ada deretan pohon asam yang menghadirkan pemandangan indah. Sementara pepohonan lainnya, tinggal ranting-rantingnya saja karena dedaunannya sudah berguguran tersengat matahari pantai. Kondisi seperti itu justru menghadirkan atmosir yang berbeda.


Untuk mencapai puncak mercusuar, pengunjung harus menapaki undakan tangga besi berwarna hitam sebanyak 16 tangga. Kalau Anda punya penyakit ketinggian ataupun sakit jantung sebaiknya tak perlu naik sampai puncaknya. Kalau berani dan sanggup, ya boleh-boleh saja.

Dari puncaknya Anda akan dapati pemandangan laut beserta hilir mudik kapal kecil dan besar. Juga hamparan petak-petak sawah dan tambak serta beberapa rumah penduduk. Bahkan kalau cuaca sedang bagus, Jembatan Suramadu yang menghubungkan Surabaya dan Madura pun bisa terlihat.

Berwisata ke Bangkalan tidak sempurna kalah tidak menyantap aneka kulinernya.  Sekurangnya ada 5 lokasi kuliner yang wajib masuk daftar kunjungan Anda, yaitu Taman Rekreasi Kota (TRK) Bangkalan, Taman Paseban Bangkalan, Bebek Sinjay, Bebek Cetar Membahana, dan Ole-Olang Resto.

Madura pernah mendapat julukan Pulau Garam. Untuk membuktikannya, Anda bisa melihat hamparan tambak garam di Kecamatan Socah, Kabupaten Bangkalan. Lokasi lainnya di Kalianget, Kabupaten Sumenep.

Kalau ingin menyaksikan Karapan Sapi, Anda bisa datang pada musim kemarau sekitar Agustus dan September di Bangkalan yang digelar setiap tahun. 

Finalnya pada bulan Oktober di Kota Pamekasan untuk memperebutkan Piala Bergilir Presiden. 

Sapi khusus karapan didatangkan dari Pulau Sapudi, salah satu Pulau di ujung Timur Madura yang selama ini memang dikenal sebagai gudangnya sapi bibit unggul.


Sebelum pulang, Anda bisa belanja batik khas Madura di Tanjungbumi, Kecamatan Arosbaya, Bangkalan. 

Ciri khas batik tulis Madura adalah motifnya bebas. Tapi yang sering digunakan adalah motif burung. Batik tradisional biasanya berwarna tanah, sedangkan yang modern (casual) memakai warna-warna yang berani (cerah).

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP