. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Senin, 03 Januari 2022

Enam Faktor Ini Bisa Bikin Video Reels Anda Ditonton Ribuan Bahkan Jutaan Pemirsa


Selain karena public figure (artis/penyanyi, selebgram, tokoh masyarakat/ulama/pejabat tersohor, dll) dan atau berisi hal-hal yang sangat unik, masih ada sekurangnya enam faktor lagi yang bisa bikin video Reels Anda diminati atau ditonton ribuan bahkan jutaan warganet.

Amatan saya, Adji TravelPlus @adjitropis dan tim @travelplusindonesia, keenam faktor itu adalah, pertama karena videonya menarik (beda dengan kebanyakan video yang beredar, terutama dari sisi visual, termasuk editing (penyuntingan)-nya.

Artinya kita bisa buat konten video yang punya nilai manfaat positif buat banyak orang (masyarakat), bangsa, agama, bahkan negara ini. Misalnya video yang mempromosikan sektor pariwisata, budaya/seni, ekonomi kreatif, lingkungan dan kehutanan, kesehatan, olahraga serta religi, dan sektor lainnya dengan menarik dan punya kans untuk diminati warganet atau pemirsa/viewers/penonton di ragam media sosial (medsos).

Jadi bukan justru ikut-ikutan bikin konten berbau esek-esek/kriminal/bencana dasyat/kecelakaan yang menyentuh sisi kemanusiaan, dan tau hal-hal berbau horor/mistik yang kabarnya banyak peminatnya (padahal belum tentu juga).


Faktor kedua, karena objek manusia/benda atau alam yang ada di dalam video tersebut. Semakin objek manusianya terkenal kemungkinan semakin punya nilai jual.

Misalkan kalau objek manusia yang divideokan itu termasuk fublic figure atau orang ternama yang punya masa banyak, tentu peluang untung ditonton oleh banyak viewers atau penonton semakin besar.

Contohnya video "Bershalawat Jelang Awal Tahun" yang saya buat diujung 2021, lalu diunggah di Reels IG @adjitropis pada hari pertama 2022, Sabtu (1/1/2022), sampai kemarin Senin (3/1/2022) sudah dilihat lebih dari 3.000 lebih pemirsa, tepatnya 3.144 viewers, 70 like, dan 9 komentar.

Bisa jadi karena di dalamnya ada sepenggal gambar Ustad Das'ad Latif @dasadlatif1212 tengah berceramah dan Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno @sandiuno yang menyampaikan kata sambutan dalam acara "Doa Pergantian Tahun" yang digelar Kemenparekraf/Baparekraf @kemenparekraf.ri lewat Bimbingan Rohani Islam (Binrohis)-nya.

Maklum kedua orang itu termasuk fublic figure ternama dan tentunya punya masa tak sedikit. 


Kita tahu Ustad Das'ad Latif selain penceramah ternama asal Sulsel, juga dosen yang tentu punya penggemar banyak bukan hanya dari kalangan jamaah umat muslim se-Indonesia, pun para mahasiswa/i-nya. 

Begitupun Sandiaga Uno, selain punya masa pengikut di kalangan interen para Aparat Sipil Negara (ASN) di Kemenparekraf, pun para penggemarnya di kalangan emak-emak serta pelaku UKM, mengingat dia sangat aktif di ragam medsos (terutama IG, FB & YouTube) bahkan sebelum dia menjadi Menparekraf hingga mendapat julukan papa online.

Faktor ketiga, ada atmosfer yang beda/kontras. Contohnya masih di video yang sama, bisa jadi jumlah pemirsanya banyak karena warganet menyukai lantunan Shalawat Badar yang saya bawakan. Apalagi dipadukan dengan suasana kafe & resto dalam video tersebut. 

Mungkin selama ini imej bershalawat itu, visualnya adalah masjid, orang tengah shalat dan atau jamaah di dalam sebuah pengajian/majelis. Tapi di video ini menghadirkan kalangan muda-mudi tengah bersantai di sebuah kafe & resto.

Saya sendiri sengaja suguhkan itu sekaligus ingin menyampaikan bahwa bershalawat maupun berzikir itu bisa dimana saja (tak melulu di surau/masjid/majelis taklim), asalkan dalam keadaan bersih. 


Sebelumnya (di TikTok dan IGTV), saya juga beberapa kali membuat sejumlah konten video melantunkan shalawat dan atau berzikir di puncak gunung, di dalam kereta api, di atas perahu/kapal feri, dan lainnya.

Faktor keempat, kemungkinan karena link video itu disebarluaskan ke sejumlah WA, WAG ataupun Telegram Group sehingga semakin luas pemirsanya. Apalagi kalau ada warganet yang turut membagikan lagi link video tersebut di kalangan komunitasnya.

Buktinya penonton maupun warganet yang menyukai atau memberi tanda jempol (like) video "Bershalawat Jelang Awal Tahun", saya amati kebanyakan bukan mereka yang biasa melihat/menyukai video Reels saya, melainkan dari kalangan yang saya tidak kenal sama sekali. Bisa jadi mereka itu masa peminat/penggemar Ustadz Das'ad Latif dan Menparekraf Sandiaga diluar ASN Kemenparekraf.

Kelima, berdasarkan amatan dan pengalaman saya membuat konten video, bisa jadi karena audionya.

Audisi atau suara dalam video tersebut bisa karena lagu/musiknya menarik dan sesuai dengan visual, baik itu lagu milik penyanyi/band ternama maupun lagu karya sendiri.

Saya sendiri dalam membuat konten video mulai dari TikTok, YouTube, dan IGTV sebelum hadir Reels, sampai untuk Reels seperti sekarang ini lebih banyak menggunakan audio dari lagu gubahan/ciptaan sendiri serta menyanyikannya.

Artinya saya lebih mengutamakan kreativitas seni sendiri dan bangga mempublikasikannya tanpa takut warganet sukai atau tidak.

Tentu lirik lagunya juga saya pilih yang tepat dan yang memiliki makna positif untuk mengajak orang cinta Tanah Air, bangga dengan bangsa dan produk lokal, mengajak warganet berwisata di dalam negeri aja, mengajak ke arah kebaikan, dan lainnya selain soal drama cinta yang memang menjadi salah satu tema komersial.

Faktor terakhir atau keenam, bisa jadi warganet tertarik dengan captions atau keterangan video tersebut yang sarat akan informasi yang menjelaskan sekaligus memperkuat video tersebut.

Captions tersebut bisa berupa informasi mengenai sebuah acara/peristiwa yang terdiri atas unsur 5W + 1 H sebagaimana sebuah berita atau lirik lagu/shalawat/zikir/ayat-ayat cinta, kata-kata mutiara, puisi, dan lainnya, serta disertai dengan sederet tagar (#) yang relevan.


Itulah 6 faktor yang bisa membuat konten video Reels Anda dilihat oleh ribuan atau bahkan jutaan viewers sekalipun Anda bukan seorang publik figure

Di pekan perdana awal tahun baru 2022 ini, saya mengajak Anda semua dimanapun, untuk mempublikasikan ragam pesona alam, budaya, dan buatan bangsa Indonesia serta sektor-sektor terkait, juga lewat video Reels.

Oiya.., jangan lupa baca Basmallah dengan niat Lillahi Ta'ala, agar konten video yang dibuat dan disebarluaskan bermanfaat dan berkah hingga bisa juga menjadi ladang pahala buat "investasi" di kehidupan nanti.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP