. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Sabtu, 25 Desember 2021

Tiga Cara TravelPlus Maknai 17 Tahun Gempa dan Tsunami Aceh


Tsunami Aceh 26 Desember 2004, salah satu dari sekian banyak bencana besar di negeri ini yang mendapat perhatian khusus dari @travelplusindonesia.

Buktinya hampir setiap tahun, menjelang peringatan musibah maha dahsyat itu, saya Adji TravelPlus @adjitropis senantiasa punya cara tersendiri dalam memaknainya. 

Selepas dihantam gempa dan tsunami itu, sederet tulisan untuk mengajak orang berwisata ke Bumi Iskandar Muda ini terus saya buat.

Contohnya tulisan berjudul  “Keliling Tsunami Memorial City, Banda Aceh” yang tayang di TravelPlus Indonesia pada 1 Juni 2009, “Keliling Obyek Tsunami Usai Meeting” (27/12/2009), dan “Intip Masjid-Masjid Ajaib Kebal Tsunami” (27/12/2009), 

Berikutnya tulisan bertajuk “Menikmati Wajah Baru Pesisir Barat Aceh 8 Tahun Pasca-tsunami” (14/6/2013) dan “Mengemas Pantai-Pantai Aceh dalam Balutan Syariat Islam” yang tayang 4 Maret 2014.


Ada lagi tulisan berjudul “22 Pulau Baru Aceh, Potensial Dijadikan Ekowisata” yang tayang 25 Desember 2014, “Peringatan 12 Tahun Tsunami Momen Pas Berkunjung ke Tanah Rencong” (22/12/2016), dan masih banyak lagi tulisan menarik lainnya. (Bisa dilihat di kolase foto).

Tentu tujuan saya sebagai jurnalis, blogger, dan pegiat medsos spesial kepariwisataan, kebudayaan, dan lingkungan membuat tulisan-tulisan tersebut untuk membangkitkan dan menghidupkan ketiga sektor terkait tersebut.

Bukan sekadar menulis tulisan-tulisan kreatif terkait tiga sektor itu di Aceh pasca-tsunami untuk menggugah orang datang berwisata, pun dibarengi dengan bersemangat mempublikasikan link-link tulisannya ke sejumlah media sosial (medsos) seperti FB, Twitter, dan Instagram.

Kenapa? Karena saya sadar betul dan benar-benar yakin kalau lewat cara itulah, ketiga sektor di daerah yang tertimpa musibah bencana seperti Aceh akan cepat pulih, bangkit, dan menggeliat kembali.


Tahun ini, khusus peringatan 17 tahun tsunami dan gempa di Aceh, saya membuat tulisan tiga cara memaknai bencana tsunami Aceh, termasuk jika terjadi sebuah musibah bencana alam di daerah lain yang meninggalkan kerugian bukan hanya harta benda pun nyawa.

Hal pertama yang saya lakukan adalah turut memperingatinya dengan cara TravelPlus yaitu memberikan ragam informasi agar publik terlebih generasi terkini jadi melek atau sadar akan bencana gempa dan tsunami, kemudian mau mempelajari/memahaminya sehingga kelak bisa meminimalisir kerugian jika terjadi bencana serupa di daerahnya.

Buat daerah yang baru tertimpa musibah bencana, minimal saya berempati, mengucapkan turut berduka sekaligus mendoakan agar bencana tersebut tidak menimbulkan kerusakan parah ataupun korban nyawa.

Tak lupa mendoakan agar warga yang tertimpa bencana diberi kekuatan, ketabahan, dan kesabaran. Sekaligus pula mengingatkan bahwa setiap bencana pasti ada hikmahnya, lewat ragam medsos.

Kedua, tidak ikut-ikutan mengunggah/menyebarluaskan gambar-gambar seputar bencana yang bertaburan di medsos, sekalipun itu fakta.


Ketiga, saya tetap menginformasikan ragam daya tarik daerah yang tertimpa bencana dari sisi lain. Misalnya menceritakan bahwa aktivitas wisata di daerah tersebut masih bisa dilakukan, ke objek wisata mana saja, kegiatan apa yang bisa di lakukan, kuliner khasnya serta kerajinannya, dan lainnya.

Hal itupun saya lakukan sekalipun gempa dan Aceh sudah terjadi 17 tahun silam. Supaya publik di luar Aceh, terlebih generasi terkini jadi semakin tahu akan ragam pesona negeri Tanah Rencong ini, baik itu alam, budaya maupun buatannya.

Teks & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia



0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP