Menutup Pergantian Tahun dengan Do'a Bersama Menparekraf Sandiaga dan Ustad Das'ad Latif, Alhamdulillah

Alhamdulillah.., masih diberi keluangan waktu mengikuti acara Do'a Pergantian Tahun yang digelar Kemenparekraf/Baparekraf lewat Bimbingan Rohani Islam (Binrohis)-nya, sekalipun lewat Zoom Meeting, Jumat (31/12/2021) sore, selepas Asyar sampai selesai. 

Acara yang disiarkan juga secara live streaming youtube Kemenparekraf dari Rumah Dinas Menparekraf ini dihadiri Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno yang memberikan sambutan pembuka dan Dosen Universitas Hasanuddin Makassar sekaligus aktivis dakwah Ustad Das'ad Latif yang menyampaikan tausiah dengan tajam dan ditutup dengan doa.

Hadir pula secara offline istri Menparekraf Sandiaga Nur Asia alias Mpok Nur dan deputi atau para eselon I di Kemenparekraf.

Amatan saya yang diundang oleh Ketua Binrohis Kemenparekraf Hariyanto yang juga Direktur Infrastruktur Ekonomi Kreatif Kemenparekraf, menilai acara ini sekalipun sederhana namun bermanfaat besar.

Kalau dilihat dari sisi promosi, jelas Kemenparekraf jadi tidak kehilangan momen jelang pergantian tahun baru ini karena sudah bikin acara ini.

Sesederhana apapun acara itu, tetap saja akan mendapat perhatian (liputan, dll) dari media. Buktinya saya sudah lebih dulu membuat tulisan pra-event Do'a Pergantian Tahun di laman resmi TravelPlus Indonesia bahkan di ragam medsosnya. Ditambah lagi dengan tulisan ini.

Artinya, nama Kemenparekraf dengan Binrohis-nya termasuk Sandiaga Uno sebagai Menparekraf ikut terekspos.

Bagi saya, Do'a Pergantian Tahun ini bukan sekadar acara bernuansa wisata religi, pun bermanfaat sebagai asupan jiwa dari isi tausiah sang pencerah yang memicu saya pribadi untuk terus memperbaiki diri dan mempertebal iman.

Saya buat tulisan pra-acara ini, lalu menyebarluaskan dan menghadiri serta kembali membuat tulisan, tujuannya juga sekaligus untuk syiar Islam.

Paling tidak keahlian, profesi jurnalis/blogger dan pegiat medsos yang saya sandang, sudah saya gunakan untuk sesuatu yang punya manfaat.

Seperti sepenggal tausiah Das'ad Latif yang  bikin dada saya seketika berdetak lebih cepat dan mata ini berkaca-kaca. Begini bunyinya:

"Buat apa saja harta, ilmu, kecerdasan keahlian, jabatan, dan umur yang telah diberi Allah SWT kau gunakan? Apakah fisabilillah, untuk di jalan Allah SWT atau sebaliknya? Sebab semua kelak akan dipertanggungjawabkan".

Jangan Berhenti Mencintai Negeri

Dalam ceramahnya yang berapi-api dan diselingi humor yang bikin Menparekraf Sandiaga dan lainnya ikut tertawa, Ustad Das'ad Latif juga mengajak semua untuk tidak berhenti mencintai negeri ini, tempat dimana kita lahir, besar, berkeluarga, mengurus anak, dan seterusnya. 

Tak ada asalan untuk membenci negeri ini sekalipun masih banyak kekurangan di sana-sini dalam pengelolaannya.

Cara mencintainya dengan pertama bersyukur. "Mengucapkan Alhamdulillah secara fasih dan terdengar ditelinga sambil mengucap dada agar berbekas di hati. Begitupun saat berzikir, jangan cepat-cepat agar berbekas," pesannya .

Kedua, sujud syukur bisa dimanapun, misalnya di samping meja kerja, di teras, di jalan raya asal tidak ada kendaraan lewat. "Ucapkan Yaa Allah terimalah sujud hamba atas nikmat yang engkau berikan, seperti itu misalnya," tambahnya.

Ketiga, bertafakur atau evaluasi diri. Seperti sudah saya sebut di atas, isinya mengevaluasi digunakan untuk apa saja umur atau masa muda, harta atau rezeki, dan jabatan yang diberikan Allah SWT selama ini.

Dalam acara itu, Das'ad Latif juga sempat menyampaikan beberapa ayat-ayat suci Al-Qur'an serta mengajak para peserta acara bershalawat.

Sebelumnya Menparekraf Sandiaga dalam kata sambutannya mengatakan acara ini merupakan muhasabah sekaligus untuk introspeksi atas kinerja Kemenparekraf sepanjang 2021.

"Tahun 2022 sudah menanti. Mari kita bangkitkan perekenomian kita. Sekaligus banyak tantangan, harus optimis sebab dibalik kesulitan-kesulitan pasti ada kemudahan-kemudahan. Semoga perekonomian Indonesia bisa lebih tumbuh dan tangguh tahun depan," harap Sandiaga seraya memohon diberi kekuatan untuk terus mengembangkan perekonomian nasional terutama di sektor Parekraf sehingga kembali berjaya.

Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia)