Alun-Alun Jadi Destinasi Baru Kota Bogor, Ini Sederet Kelebihannya
Alun-alun ini punya banyak kelebihan sehingga menjadi destinasi baru bagi Kota Bogor usai diresmikan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil bersama Wali Kota Bogor, Bima Arya, Jumat (17/12/2021).
Amatan Adji TravelPlus @adjitropis dan tim @travelpusindonesia usai meliput acara peresmiannya, kelebihan pertama Alun-alun Kota Bogor yang menelan biaya pembangunan Rp15 miliar dari dana Pemprov Jabar ini, lokasinya sangat strategis, berada di dekat Stasiun Bogor yang berusia 140 tahun.
Tak cuma dekat, Alun-alun berlahan seluas 1,7 hektare ini pun terintegrasi dengan pintu Timur stasiun yang dibangun tahun 1881 tersebut.
Berada di alun-alun yang berlokasi di Jalan Kapten Muslihat, Kecamatan Bogor Tengah ini, terlebih ketika melihat bangunan tua Stasiun Bogor dari sisi Alun-alun ini seakan kita dibawa ke masa lalu atau dengan kata lain punya unsur atmosfer wisata sejarah yang kuat.
Kelebihan lain, Alun-alun ini juga akan tersambung langsung dengan Masjid Agung Kota Bogor yang saat masih dalam proses pembangunan. Dengan kata lain, unsur religi juga terasa bila berada di Alun-alun ini.
Kelebihan berikutnya, Alun-alun yang sebelumnya dikenal dengan nama Taman Topi ini berdesain modern mirip konsep ruang terbuka di negara Eropa dan terdiri atas empat zona yakni botani, olahraga, plaza, dan zona religi.
Sesuai namanya zona botani merupakan zona naskah tanaman hias yang baru ditanam dan pepohonan rindang yang sejak dulu sudah ada.
Zona olahraga antara lain trek atletik berwarna merah bata bergaris putih untuk jalan ataupun lari, beberapa fasilitas bermain di sisi arena atletik, dan toilet serta sejumlah lampu taman.
Kelebihan lainnya, saat sore selain berudara rada sejuk juga bisa melihat Gunung Salak dari kejauhan kalau cuaca cerah.
Satu lagi, Alun-alun ini juga dekat dengan kedai kopi atau kafe dan street food yang menjual kuliner khas Bogor antara lain Soto Mie dan Soto Kuning.
Kedai kopi/kafenya yang terdekat antara lain Sts Cafe, Kemenady Coffee and Coworking Space, Kuki Cafe, Kedai Kita, Saung Abah Ayam Bakar Bambu Bogor, Uncle Jo Coffee Shop, Waroeng Aceh Kemang, Maraca Books and Coffee, Love Garden Resto & Cafe Bogor, dan Baked & Brewed.
Selanjutnya, Alun-alun ini juga dilewati Bus Trans Pakuan koridor 5 yang melintasi Ciparigi, Warung Jambu, Ahmad Yani, Air Mancur, Fly Over Martadinata, Merdeka, Jembatan Merah dan Stasiun Bogor. Kemudian dari Stasiun Bogor kembali lagi menuju Ciparigi melalui Jalan Juanda, Sudirman, Pemuda, Warung Jambu, Sholeh Iskandar, Talang, dan Simpang Pomad.
Tak cuma itu, Alun-alun ini pun berada tak jauh dari beberapa jenis penginapan seperti Hotel Mirah Sartika, Sartika Guest House, RedDoors, Wisma Sartika, Hotel Salak The Heritage, dan Sahira Butik Hotel.
Melihat sederet kelebihan itu, tak heran sekalipun pembangunannya belum sepenuhnya rampung antara lain jalur pedestrian yang mengelilinginya dan jembatan layang, namun Alun-alun yang dijaga selama 24 jam oleh sejumlah park rangers ini langsung diserbu warga yang ingin melihat, ber-swafoto, dan berolah raga.
Menurut Kang Emil sapaan akrab Ridwan Kamil, Alun-alun ini terwujud karena Kota Bogor masuk sebagai satu dari 27 kota yang menerima dana hibah untuk pembangunan ikon kota.
Dia berharap Alun-alun ini dapat menaikkan kelas Kota Bogor sebagai kota aman dan nyaman yang dilengkapi dengan beragam fasilitas publik yang baik.
"Tolong dijaga, biasanya ada euforia dari warga, tolong diatur," pesan Kang Emil.
Pantauan TravelPlus, sampai malam Alun-Alun Kota Bogor semakin ramai dikunjungi warga dari Kota Bogor dan sekitarnya. Boleh dibilang bukan hanya sebagai ikon pun benar-benar menjadi magnet atau daya tarik destinasi baru bagi kota hujan ini.
Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis & tim @travelplusindonesia
0 komentar:
Posting Komentar