Sukses Gelar "WARNA DANAU" di Balige dan Jakarta, BPNB Aceh Siap Suguhkan Lagi di Padang dan Medan
Bertempat di salah satu ruang pertunjukan seni ternama dan berkelas di ibukota negara, Gedung Kesenian Jakarta (GKJ), pertunjukan kolaborasi ragam seni bertajuk "WARNA DANAU" sukses digelar Balai Pelestarian Nilai Budaya Provinsi Aceh, Rabu (17/11/2021) malam.
Direktur Jenderal Kebudayaan, Kemdikbudristek Hilmar Farid yang membuka seni pertunjukan tersebut berharap salah satu kegiatan pemajuan kebudayaan ini dapat dilanjutkan atau ada volume keduanya.
"Melalui Warna Danau ini diharapkan publik jadi lebih mengetahui kalau kecantikan Danau Toba bukan semata alamnya tapi juga ragam kebudayaan masyarakat sekitarnya," ujar Hilmar Farid.
Mantan Kepala BPNB Aceh yang kini menjabat sebagai Direktur Pelindungan Kebudayaan di Direktorat Kebudayaan (Ditjenbud), Kemdikbudristek Irini Dewi Wanti menjelaskan selama ini Danau Toba yang berstatus sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas terkenal namanya karena pesona keindahan alamnya.
Lewat salah satu program pemajuan kebudayaan bertajuk "WARNA DANAU” ini BPNB Aceh berupaya mengangkat, menggali sekaligus memperkenalkan ke publik tentang keindahan danau di Sumatra Utara ini dari sisi kebudayaan masyarakatnya yang sangat luar biasa.
"Ada sisi lain dari keindahan Danau Toba yang harus kita angkat dan eksplore yaitu sisi kebudayaannya. Dan ini disuguhkan salah satunya lewat seni pertunjukan Warna Danau ini," terang Irini saat menyampaikan sekapur sirih.
Dalam laporan kegiatan yang dibacakan Plt. Kepala BPNB Aceh Nurmatias, dijelaskan roadshow atraksi budaya Danau Toba ini merupakan salah satu kegiatan yang diselenggarakan BPNB Aceh dalam rangka pendukungan Destinasi Pariwisata Super Prioritas di Kawasan Danau Toba.
Kata Nurmatias pertunjukan ini menyuguhkan informasi tentang beberapa warisan budaya takbenda asal 4 puak di sekitar Danau Toba yang telah menjadi Warisan Budaya Nasional Indonesia.
Warna Danau merupakan hasil racikan apik Thompson HS sebagai penulis naskah dan sutradara, Ikhwan (show director), Octavianus Matondang (penata musik & koordinator pemain), Hilal asisten sutradara & stage manager), Sultan Saragih (asisten sutradara, pelakon & pemain pencak silat), Agung Prabowo (koreografer, penata rias & penari) , Perri Sagala sebagai koreografer, penari, penata rias dan kostum, Saddam Dasuha sebagai pelakon, penyanyi, pemain pencak silat, Ojak Manalu sebagai penata artistik dan lighting, serta Andy Lase sebagai pemusik dan property yang berkolaborasi dengan 20 pelaku seni dari sejumlah sanggar di kawasan Danau Toba.
Sebelum ditampilkan BPNB Aceh di Jakarta, Warna Danau terlebih dulu disuguhkan di Balige. "Setelah tampil di GKJ, Warna Danau akan kami hadirkan di Padang dan Medan," ungkap Nurmatias.
Kasubbag Tata Usaha BPNB Aceh Piet Rusdi menambahan setiap pementasan Warna Danau di 4 kota selalu menampilkan tarian yang berbeda sebagai pembuka acara.
"Kalau Warna Danau di GKJ tampilkan Tari Ratoh Jaroe sebagai penampil pembuka, nanti Warna Danau di Padang, Sumbar tepatnya di Ballroom Hotel Truntum tanggal 22 November 2021 akan kami suguhkan Tari Piriang Badantiang Di Rumah Gadang dari Institute Seni Indonesia Padang Panjang. Begitupun Warna Danau di Medan tanggal 16-17 Desember 2021 tepatnya di Ballroom Grand Mercure akan beda lagi," terang Piet.
Amatan TravelPlus Indonesia @adjitropis yang selama ini setia bersinergi meliput kegiatan BPNB Aceh sejak jadul menilai suguhan Tari Ratoh Jaroe sebagai pembuka acara "WARNA DANAU" di GKJ, bukan hanya menarik perhatian pun membuat seni pertunjukan Warna Danau terasa semakin berkilau.
Tarian kreasi khas Aceh yg mencerminkan keagamaan, kepahlawanan, kekompakan, kebersamaan sopan santun, dan pendidikan ini dibawakan sangat kompak dan energik oleh 20 pelajar SMA 9 Tanggerang Selatan. Tarian tersebut diciptakan dan digarap seniman asal Aceh Yusri Saleh yg akrab disapa Dekgam.
"Mereka latihan rutin seminggu 2 kali jumlah. Mereka diiringi pemusik Munjir, Evi dan saya sendiri. Alat musik yang dimainkan namanya Rapai," terang Dekgam yg berjuluk The King of Ratoh Jaroe ini.
TravelPlus Indonesia juga mencatat pertunjukan Warna Danau yang sukses digelar BPNB Aceh secara terbatas dan menerapkan protokol kesehatan (prokes) pencegahan penyebaran Covid-19 ini perlu juga diadakan di ruang publik umum seperti pusat perbelanjaan (mall), selain ruang khusus seni agar lebih menyentuh masyarakat luas.
Satu lagi, kegiatan budaya terlebih yang bertujuan sangat penting untuk pelestarian dan pemajuan kebudayaan sebaiknya harus lebih banyak lagi bersinergi/berkolaborasi atau melibatkan peran jurnalis media online/blogger dan pegiat medsos yang sudah berpengalaman dan sangat melek publikasikan/promosi agar gaungnya lebih melangit.
Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis
Foto paling bawah: Angga BPNB Aceh
0 komentar:
Posting Komentar