Mau Sukses Tonjolkan Parekraf dalam Sport Tourism Event di Daerah Anda? Ini Kiatnya
Sejumlah sport tourism event sudah dan sedang diselenggarakan di beberapa daerah, terutama yang berskala lokal dan nasional. Bahkan dalam waktu dekat, yang bertaraf internasional akan digelar. Tentu pihak penyelenggara berharap event yang diadakan berujung sukses.
Lalu bagaimana kiatnya agar event yang menggabungkan olahraga (sport) dan pariwisata (tourism) tersebut sukses, terlebih dari sisi pariwisata dan ekonomi kreatif (Parekraf)-nya?
Berdasarkan pengalaman TravelPlus Indonesia @adjitropis meliput langsung sejumlah sport tourism event di berbagai daerah di Tanah Air, salah satu kiatnya yang paling efektif adalah bersinergi dengan travel journalist/blogger berpengalaman.
Dengan kata lain melibatkan kerjasama yang asyik dengan sejumlah travel journalist/blogger yang sudan punya banyak pengalaman dalam meliput sport tourism event level lokal sampai global.
Mungkin ada yang bertanya mengapa travel journalist/blogger, bukan bidang lain? Ya karena ini sport tourism seperti sudah disinggung di atas adalah paduan olahraga dan pariwisata, dan jika ingin mengedepankan Perekraf-nya tentu yang harus dilibatkan adalah travel journalist/blogger, bukan pewarta bidang lain, supaya tepat sasaran dan nyambung.
Kenapa pula travel journalist/blogger berpengalaman? Ya karena mereka sudah punya jam terbang, kreatif/produktif atau yang bisa keduanya serta amat melek promosi dan terbukti loyal dan profesional dibidangnya selama ini.
Lalu bagaimana sebaiknya seorang travel journalist/blogger meliput sport tourism event?
Caranya simple, ya meliput ragam daya tarik wisata daerah penyelenggara sport tourism event tersebut, baik itu destinasi/objek wisata alam, buatan ataupun ragam produk ekonomi kreatif termasuk atraksi budaya lokalnya.
Contohnya kalau meliput sport tourism triathlon bertajuk Hutama Karya (HK) Endurance Challenge yang akan berlangsung di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), 15-17 Oktober 2021, tentu yang ditonjolkan dalam tulisan/tayangan adalah ragam daya tarik destinasi yang menjadi lokasi start, finish, dan spot-spot menarik yang dilalui atlit yang berlomba di ajang tersebut.
Ragam daya tariknya, bisa berupa pesona alam Gili Air dan Pantai Sire yang berada di Kabupaten Lombok Utara, serta kawasan Mandalika di Lombok Tengah, mengingat peserta HK Endurance Challenge akan berenang dari Gili Air (start) ke Pantai Sire yang berjarak sepanjang 2 Km. Lanjut bersepeda sejauh 100 Km menuju kawasan Mandalika.
Termasuk spot-spot menarik yang dilalui atlit dari Pantai Sire melalui jalur kawasan wisata Senggigi, lalu menuju kota Mataram, kemudian menyisir jalan nasional by pass Bandara Internasional Lombok (BIL) sampai ke arah kawasan Mandalika.
Wajah terkini kawasan Mandalika, juga harus lebih ter-cover, mengingat seperti dikabarkan Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) NTB Yusron Hadi, seluruh peserta HK Endurance Challenge akan berlari sejauh 20 Km mengitari kawasan tersebut, termasuk Sirkuit Mandalika yang berada tepat di Desa Kuta, Kabupaten Lombok Tengah.
Bukan cuma itu, liput pula keunikan landmark bangunannya, budaya lokal seperti atraksi gendang beleq dari atas perahu dan suguhan seni tari dan lainnya dalam acara jamuan gala dinner dan closing event, termasuk kuliner, dan kerajinan tangan khasnya.
Berikut akomodasi terkait event tersebut, antara lain Hotel Tugu yang akan menjadi venue menjamu makan malam dan technical meeting peserta HK Endurance Challenge pada 15 Oktober 2021.
Sertakan pendapat peserta HK Endurance Challenge, terkait daya tarik alam yang menjadi lokasi start dan finish serta spot-spot yang dilewati, termasuk suguhan seni budaya dan kulinernya, selepas mereka berlaga.
Bisa juga meliput aktivitas wisata yang dilakukan atlitnya sebelum atau setelah event berlangsung, termasuk pendapat dan aktivitas wisata penonton gelaran sport tourism tersebut, terlebih lagi kalau penontonnya ada yang dari kalangan publik figur seperti artis ternama dan lainnya.
Satu lagi, kreativitas dan produktivitas travel journalist/blogger berpengalaman dalam membuat tulisan/tayangan sport tourism event serta aktif menyebarluaskan link-nya di ragam medsos ditambah dengan menyertakan sejumlah tagar (#) terkait, itu amat dibutuhkan. Soalnya itu juga menjadi salah satu faktor penentu suksesnya sport tourism event tersebut dari sisi Parekraf-nya.
Dengan melakukan semua itu, TravelPlus yakin sisi Parekraf dalam sport tourism event yang diselenggarakan, akan lebih menonjol sehingga berujung semakin tersohor.
Sementara itu buat junior travel journalist/blogger atau pewarta wisata pemula atau yang baru mendapat tugas meliput sport tourism event dari redaktur ataupun korlip-nya, usahakan jangan hanya berpatokan pada press release, supaya hasil liputannya tidak seragam.
Untuk sisi olahraganya, misalnya siapa saja atlit yang berhasil menjadi juara, berapa waktu tempuh yang berhasil dicapai di setiap etape lomba, bagaimana caranya dia bisa berhasil menjadi pemenang dan lainnya, biarlah itu menjadi wilayah tugas journalist/blogger bidang olahraga yang menulis/menayangkannya.
Naskah & foto: Adji TravelPlus (Senior Travel Journalist/Blogger & Pegiat Medsos)
0 komentar:
Posting Komentar