Dikunjungi Menteri dari Republik Korea, Nama TWA Mangrove Angke Kapuk Kian Mengangkasa
Sebuah kawasan konservasi namanya bisa semakin mengangkasa (baca: kian terkenal) dikarenakan banyak faktor, di antaranya karena dikunjungi public figure, pejabat tinggi negara dan atau menjadi lokasi kegiatan berskala nasional maupun internasional kemudian terpublikasikan di ragam media (website, weblog termasuk media sosial atau medsos).
Salah satu kawasan konservasi di Jakarta yaitu Taman Wisata Alam (TWA) Mangrove Angke Kapuk adalah buktinya.
Kemarin, Jumat (15/10/2021), TWA yang berada di Kecamatan Penjaringan, Kota Jakarta Utara tersebut dikunjungi oleh Menteri Samudra dan Perikanan Republik Korea atau Korea Selatan (Korsel) beserta rombongan.
Kunjungan menteri dari negara berjuluk Negeri Ginseng tersebut didampingi oleh Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Deputi Bidang Koordinasi Pengelolaan Lingkungan dan Kehutanan Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves), dan Direktur Pengendalian Kerusakan Perairan Darat (PKPD) KLHK.
Agenda kunjungan menteri Korsel yang kemudian dipublikasikan lewat akun Instagram (IG) Direktorat Jendral PKPD @dit.pkpd, antara lain dalam rangka kerjasama program pengelolaan mangrove berkelanjutan Indonesia Republik Korea.
Dijelaskan pula selain melakukan penanaman mangrove, menteri Korsel itu juga meninjau kondisi TWA Mangrove Angke Kapuk dengan menggunakan speed boat.
Kunjungan pejabat dari Korsel itu, bukanlah kali pertama.
Beberapa bulan sebelumnya, tepatnya pada Jumat (28/5/2021), tim dari Korean Embassy yaitu Mr Lee Joonsan, Yonhap News: Ms Sung Hea Mi, dan Korean Indonesia Forest Center (KIFC): Mr Lee Sung-gil juga mengunjungi TWA Mangrove Angke Kapuk dalam rangka untuk mengetahui kawasan ekowisata di Jakarta ini.
Kunjungan yang dilakukan setelah mengikuti acara pelepasliaran satwa di pagi hari bersama KLHK tersebut, sehari kemudian juga dipublikasikan antara lain di @twa_mangrove.
Berdasarkan dua kunjungan itu, jelas membuat nama TWA Mangrove Angke Kapuk sebagai kawasan konservasi alam mangrove seluas 99,82 Ha yang dimanfaatkan untuk pariwisata dan rekreasi alam tersebut semakin terkenal, bahkan kesohorannya sudah sampai ke negeri produsen girl/boy band dan drakor atau drama Korea tersebut.
Ditambah lagi, dua hari sebelum kunjungan Menteri dari Korsel, tepatnya Rabu (13/10/2021), TWA Mangrove Angke juga menjadi lokasi peluncuran (launching) Peta Mangrove Nasional (PMN) tahun 2021 dan penanaman 600 pohon mangrove.
Peluncuran yang dilakukan oleh KLHK, Kemenko Marves, Badan Restorasi Gambut Mangrove (BGRM), dan Badan Informasi Geospasial (BIG) tersebut juga terpublikasikan di ragam media termasuk di IG @twa_mangrove.
Aksi penanaman mangrove tersebut juga dimuat di @ditjenpktl.klhk.
Di akun resmi IG Direktorat Jenderal Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan (PKTL), KLHK tersebut dijelaskan penanaman mangrove di TWA Mangrove Angke tersebut dalam rangka Carbon Offset bagi Delegasi Anggota DELRI yang akan menghadiri Sidang COP-26 UNFCCC di Glasgow UK.
"Penanaman ini merupakan langkah untuk mengkonversi carbon yang dikeluarkan delegasi dalam perjalanan menuju sidang COP-26 UNFCCC. Untuk kelas ekonomi dibutuhkan 46 mangrove/orang sedangkan untuk kelas bisnis dibutuhkan 78 mangrove/orang," jelas admin @ditjenpktl.klhk.
Berkat kegiatan peluncuran PMN 2021 dan penanaman 600 pohon mangrove tersebut, apalagi terpublikasikan di ragam media, sudah dipastikan nama TWA Mangrove Angke Kapuk semakin mengangkasa.
Naskah: Adji TravelPlus
Foto: @dit.pkpd, @twa_mangrove & @ditjenpktl.klhk
0 komentar:
Posting Komentar