Dibeli Presiden Jokowi Lalu Diunggah di Medsos, Daya Pikat Noken Papua Melonjak
Produk ekonomi kreatif (ekraf) dalam hal ini kerajinan tangan lokal, bisa melonjak daya pikatnya kalau ada orang ternama seperti presiden yang membelinya. Apalagi kalau kemudian diunggah di ragam media sosial (medsos) pribadinya.
Buktinya kemarin, salah satu produk ekraf khas Papua yaitu noken ramai dibicarakan publik dan warganet lantaran dibeli oleh orang nomor satu Indonesia saat ini, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).
Presiden Jokowi membeli noken dari seorang mama Papua bernama Paulina Adi sewaktu beliau ingin menuju hotel di ibu kota Papua, Jayapura.
Informasi tersebut diutarakan Presiden dalam akun medsos Twitter-nya @Jokowi, Jumat (1/10/2021).
"Ini noken, Bapak. Tas dari kulit kayu," kata Paulina Adi, mama Papua yang sedang menunggui dagangannya dan saya temui tadi dalam perjalanan menuju hotel di Jayapura," cuitnya.
Presiden juga tak lupa memberitahukan jumlah noken yang dibelinya dari mama Papua tersebut.
"Saya beli dua noken dan langsung mengalungkannya. Cocok, bukan?," lanjutnya.
Sampai tulisan ini TravelPlus Indonesia @adjitropis buat, cuitan tersebut sudah disukai 7.600 lebih warganet dengan beragam komentar.
Selain di Twitter, Presiden Jokowi juga membagikan fotonya saat membeli noken tersebut di akun Instagram (IG) pribadinya @jokowi, hari itu juga.
Di captions-nya, Presiden mengaku dalam perjalanan menuju hotel di Jayapura, pandangannya tertambat pada deretan tas rajutan warna-warni yang dijajakan di pinggir jalan, yaitu noken.
Unggahan tersebut sudah disukai 390 ribu lebih warganet dengan 4.000 lebih komentar.
Travelplus himpun dari amatan langsung dan juga berbagai sumber, Noken merupakan tas rajutan khas orang Papua.
Kerajinan tangan khas Papua ini terbuat dari serat alami antara lain kulit kayu genemo, ilam, anyamin, dan akar
pohon kelapa gunung. Ada juga yang menggunakan serat sintetis.
Noken ukuran besar biasanya dibawa di kepala untuk membawa barang kebutuhan sehari-hari, seperti sayuran, umbi-umbian, dan barang dagangan dari dan ke pasar. Noken kerap dipakai juga untuk menggendong anak, bahkan babi.
Noken berukuran besar dinamakan yatoo. Sedangkan yang berukuran sedang disebut gapagoo, digunakan untuk membawa barang-barang belanjaan dalam jumlah sedang.
Noken yang berukuran kecil disebut mitutee, biasanya digunakan sebagai tempat menyimpan dompet maupun HP dengan cara diselempangkan.
Pembuatan noken cukup rumit karena menggunakan cara manual dan tidak menggunakan mesin. Warnanya pun menggunakan pewarna alami.
Proses pembuatannya tergantung kecil besar ukuran, biasanya antara 1 - 3 bulan. Salah satu tempat untuk melihat pembuatan noken secara langsung di Papua antara lain di Desa Limau Asri, Kecamatan Iwaka Kabupaten Mimika.
Berkat keaslian dan keunikan dalam pembuatannya maupun cara menggunakannya dengan kepala, noken kemudian didaftarkan ke Unesco sebagai salah satu hasil karya tradisional dan warisan kebudayaan dunia.
Pada 4 Desember 2012, kerajinan tangan khas masyarakat Papua ini ditetapkan sebagai warisan kebudayaan tak benda Unesco.
Saat ini, noken masih menjadi salah satu produk ekraf andalan Papua.
Kalau berkunjung ke Papua tak membeli noken sebagai oleh-oleh, kalangan wisatawan beranggapan kunjungannya di Bumi Cendrawasih ini belum sempurna.
Nah, buat para atlit yang berlaga di PON XX Papua, juga official team dan awak media yang bertugas serta rombongan Presiden Jokowi serta menteri yang sedang berada di Papua, jangan lupa borong noken dan produk ekraf Papua lainnya sebelum kembali ke daerah masing-masing.
Teks: Adji TravelPlus
Foto: @jokowi & @adjitropis
0 komentar:
Posting Komentar