. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Jumat, 01 Oktober 2021

Batik Papua, Pembukaan PON XX, dan Geliat Ekraf


Dua Oktober tahun ini boleh dibilang lebih spesial. Selain diperingati sebagai Hari Batik Nasional, juga bertepatan dengan pembukaan perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 yang berlangsung di Papua.

PON kali ini juga tak kalah istimewanya. Pertama, karena ini kali pertama Papua menjadi tuan rumah dan kedua, diselenggarakan dalam kondisi tak biasa, masih dalam masa pandemi.

Di akun Instagram @ponxx2020papua dijelaskan Opening Ceremony PON XX Papua 2021 dimeriahkan oleh artis Papua dan Nasional.

Tertera ada Tulus, Ruth Sahanaya, Michael Jakarimilena, Nowela Elizabeth Auparay, Vien Mangku ft. Qhiba Mansawan, Joanita Chatari, Papua Original, dan Edo Kondologit.

Selain itu, ada Lea Simanjuntak, Trio Papua*(TBC), Albert Fakdawer, Oyandi Voice, dan Padus Gema Chandra Universitas Cenderawasih.

Sebelumnya, pada pra-acara akan ada penampilan D’Uzzy dan Kaonak Group Papua dengan pembawa acara Raffi Ahmad, Intan Saumadina, Piter Ginuny, dan Irsa Yoku.

Sekalipun acara yang disiarkan langsung dari Stadion Lukas Enembe, Sabtu 2 Oktober 2021 tersebut tidak dibuka untuk umum lantaran pelaksanaannya masih di tengah pandemi, namun publik dan warganet bisa menyaksikannya melalui siaran televisi maupun live streaming

Apakah suguhan acara Opening Ceremony PON XX Papua 2021 juga akan menyuguhkan keistimewaan Batik Papua karena bertepatan dengan Hari Batik Nasional? Entahlah.

Satu yang pasti, penyelenggaraan PON XX Papua tak bisa dipungkiri sudah turut mengangkat ragam daya tarik bukan hanya pariwisata Papua pun ekonomi kreatif (ekraf)-nya, termasuk batiknya.

Selama ini mungkin publik termasuk kalangan wisatawan hanya tahu produk kerajinan khas Papua itu koteka, noken, dan ukiran atau patung kayu, padahal Papua juga punya batik dengan motif yang unik dan beragam.

Motif Batik Papua antara lain motif Tifa atau alat musik pukul tradisional Papua, ukiran Biak, koteka, kapak, motif Asmat berupa simbol patung-patung kayu suku Asmat, tameng, cicak, kadal, buaya, ikan, honai atau rumah adat Papua, Kamoro yaitu simbol patung berdiri membawa tombak, motif Sentani, dan tentu saja motif Burung Kasuari dan Burung Cenderawasih.

Batik Burung Cendrawasih atau Batik Cendrawasih boleh dibilang motif Batik Papua paling ikonik, mengingat burung tersebut merupakan satwa endemik tanah Papua. Warna-warna batiknya didominasi dengan warna hijau, merah, kuning yang keemasan.

Dua motif terakhir juga menjadi motif khas tetangga terdekat Papua yaitu Batik Papua Barat.  

Amatan TravelPlus Indonesia @adjitropis, harga per lembar kain Batik Papua dalam sebuah pameran di Jakarta tergantung bahannya dan juga proses pembatikannya.

Batik Papua berbahan sutra jelas lebih mahal dibanding katun. Begitupun kalau batiknya itu batik tulis, harganya lebih mahal daripada batik cetak atau print.

Untuk batik berbahan katun harganya mulai dari puluhan ribu sampai ratusan ribu per kain. Sedangkan batik berbahan sutra mulai ratusan ribu sampai jutaan per lembarnya.


Geliat Ekraf
PON yang awalnya menjadi salah satu upaya pemerintah dalam mewujudkan persatuan dan kesatuan di bidang olahraga, ternyata juga memberikan dampak berganda (multiplier effect) bagi banyak sektor, salah satunya ekraf bagi daerah yang menjadi tuan rumah atau tempat pelaksanaannya. PON ke-20 (XX) di Papua, salah satu contohnya.  

Bayangkan ada ribuan atlit, pelatih, dan official team dari berbagai provinsi di Tanah Air yang kini berada di Papua. Belum lagi dari kalangan media, ditambah dengan rombongan Presiden RI Joko Widodo yang datang.

Usai berlaga, menonton atau disela-sela bertugas di PON XX, tidak mungkin mereka tak pergi ke toko pusat oleh-oleh khas Papua ataupun sentra kerajinan untuk memborong aneka produk ekraf Papua, termasuk Batik Papua.

Destinasi belanja oleh-oleh khas Papua yang kemungkinan bakal diserbu pembeli antara lain Pasar Hamadi yang berada sekitar 3 Km dari pusat kota Jayapura atau di sejumlah toko souvernir khas Papua dan toko aneka batik yang ada di Jayapura.

Lewat tulisan yang TravelPlus buat sehari jelang Hari Batik Nasional dan Opening Ceremony PON XX Papua 2021 ini, berharap semoga dapat turut mengangkat lebih tinggi lagi nama dan keberadaan Batik Papua dan produk ekraf Papua lainnya ke tingkat Nasional bahkan dunia.

Teks: Adji TravelPlus 
Foto: @adjitropis & 
@ponxx2020papua


0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP