Olahraga + Pariwisata = Destinasi Mendunia, Ini Contoh Suksesnya
Judul di atas maksudnya adalah ketika sektor olahraga (sport) dikawinkan dengan sektor pariwisata (tourism) menjadi sebuah sport tourism event yang digarap rutin dan profesional, hasilnya adalah destinasi yang menjadi lokasi penyelenggaraan kegiatan yang menggabungkan dua sektor tersebut akan sukses mendunia.
Sukses disini, bukan hanya melambungkan ragam daya tarik wisatanya lebih meluas serta menaikkan citra positif daerahnya, pun mampu menjaring wisatawan (lokal, nusantara, dan atau mancanegara).
Selain itu bisa meningkatkan penjualan produk ekonomi kreatif (antara lain kuliner, panganan, dan kerajinam tangan) setempat, menambah PAD, memacu pembangunan sarana dan prasarana (sarpras) bahkan infrastruktur serta menarik minat hingga mendatangkan investor.
Amatan TravelPlus Indonesia @adjitropis contoh sport tourism event di Tanah Air yang sudah ikut andil menduniakan destinasi wisata di sejumlah daerah, sebelum pandemi cukup banyak.
Di Sumatera misalnya International Diving Festival merupakan sport tourism event khusus menyelam yang sukses menduniakan destinasi wisata bahari di Sabang, Pulau Weh, Aceh.
Satu lagi Sabang International Regatta (SIR) yaitu lomba perahu-perahu layar internasional yang juga membuat nama Sabang, Pulau Weh juga kian mendunia.
Ada lagi Tour de Singkarak (TdS) atau ajang balap sepeda jarak jauh di Sumatera Barat (Sumbar) yang juga berhasil melangitkan sejumlah ragam daya tarik wisata, baik itu wisata alam, budaya (termasuk kuliner dan kerajinan tangan) maupun buatan yang ada di sejumlah kabupaten dan kota yang dilewati peserta sport tourism berkelas internasional tersebut.
Dua sport tourism lainnya masih di Sumbar yang juga sukses mengangkat destinasi setempat adalah Lomba Dayung Perahu Naga Internasional di Padang dan
Kompetisi Surfing Internasional di Mentawai.
Contoh lainnya, Festival Bekudo Bono yang turut menggaungkan destinasi wisata selancar di Sungai Kampar, Kecamatan Teluk Meranti, Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau.
Begitupun dengan Tour de Siak (sepeda) yang ikut mengangkat ragam pesona kabupaten Siak di Riau.
Dampak positif yang sama juga dihasilkan dari penyelenggaran Tour de Bintan (sepeda), Bintan Triathlon (renang, sepeda & lari), dan IronMan 70.3 Bintan (tri athlon).
Ketiga sport tourism event tersebut mampu menaikkan nama dan pamor Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) ke level dunia.
Ajang sport tourism selancar laut bertajuk Krui World Surfing League, juga sudah lama melambungkan nama Krui di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung ke tingkat internasional.
Sejumlah sport tourism event di Jawa pun demikian. Sebut saja Jakarta Marathon (lari marathon) di DKI Jakarta, Tour de Linggar Jati (sepeda) di Kuningan-Jawa Barat, Jogja International Heritage Walk (jalan kaki) di kawasan Candi Prambanan-D.I. Yogyakarta, Borobudur Marathon (lari marathon) di kawasan Candi Borobudur-Jawa Tengah, Paralayang Batu Terbuka atau Batu Open Paragliding di Kota Batu-Malang, dan Tour de Ijen (sepeda) di Banyuwangi-Jawa Timur.
Semua kegiatan yang memadukan olahraga dan pariwisata tersebut terbukti berhasil mendongkrak ragam daya tarik wisata daerah masing-masing.
Contoh sport tourism event sukses berikutnya ada di Bali yaitu Bali Spirit Festival yang makin menduniakan destinasi wisata olahraga yoga di Pulau Dewata ke penjuru dunia.
Di NTB sekurangnya ada 5 sport tourism event yang mampu menaikan ragam daya tarik wisata setempat yaitu L'etape Indonesia (sepeda), Tambora Challenge (ultra marathon di Pulau Sumba), Rinjani 100 (trail ultramarathon di Gunung Rinjani, Lobok), Ironman 70.3 (triathlon: lari, sepeda & renang), dan West Sumbawa Surf Festival (selancar laut di Sumbawa Barat).
Menariknya lagi ada 2 sport tourism event di NTB yang belum terlaksana namun sudah lebih dulu mendongkrak pamor sektor Parekraf-nya, khususnya di kawasan Mandalika, Lombok Tengah. Kedua ajang tersebut adalah World Superbike (WorldSBK) 2021 dan MotoGP 2022.
Beberapa sport tourism event di Sulawesi juga tak kalah hebatnya. Sebut saja Festival Sandeq Race (perahu tradisional) yang melangitkan daya pikat sejumlah pantai di Sulawesi Barat mulai dari Pantai Bahari di Polewali Mandar hingga Pantai Manakarra di Mamuju.
Selain itu ada Wakatobi Wave yang kian mengangkat pamor Wakatobi-Sulawesi Tenggara (Sultra) sebagai diving destination incaran penyelam mancanegara, dan juga Sail Wonderful Indonesia (ajang para pemilik kapal layar atau yacht berlayar di perairan Indonesia) yang turut melambungkan ragam pesona beberapa kabupaten di Pulau Buton, Sultra.
Kalimantan pun tak mau kalah. Beberapa sport tourism event-nya sukses melejitkan daya tarik daerahnya, salah satunya Lomba Dayung Internasional di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Masih banyak contoh sport tourism event yang sudah jelas-jelas sangat ampuh menjadi wadah promosi dan publikasi daya tarik wisata alam, budaya, dan buatannya seperti kegiatan menyelam internasional di sejumlah diving destination tersohor, lomba arung jeram di sejumlah rafting destination, lomba panjat tebing alam (rock climbing) maupun buatan (wall climbing), kegiatan pendakian gunung (mountaineering) bernilai plus di sejumlah gunung ternama, bermacam tanding olahraga air (water sports) baik di laut, danau maupun sungai, kejuaraan olahraga dirgantara (aero sports), ajang bermacam olahraga otomotif (automotive sports) dan lainnya.
Melihat kesuksesan aneka sport tourism event tersebut di atas, sudah semestinya setiap kota/kabupaten/provinsi di Tanah Air memiliki minimal satu sport tourism event andalan ber-level nasional, lebih bagus lagi kalau bisa bertaraf internasional yang rutin digelar dan benar-benar digarap profesional agar lekas mendunia.
Kenapa TravelPlus kali ini menyuguhkan tulisan tentang sport tourism? Karena besok, tanggal 9 September merupakan Hari Olahraga Nasional (Haornas).
Tulisan ini sebagai kado kecil sekaligus penyemangat buat pihak-pihak terkait, baik pemerintah maupun swasta agar semakin kreatif dalam mengawinkan olahraga dan pariwisata, mengingat kegiatan hasil perpaduan keduanya bakal semakin diminati ke depan sekalipun masih dalam bayang-bayang pandemi.
Selamat Haornas 2021...
Salam wisata olahraga yang ramah lingkungan (pro konservasi).
Naskah & foto: Adji TravelPlus @adjitropis (jurnalis/blogger senior & pegiat medsos)
0 komentar:
Posting Komentar