Gunung Sumbing Jalur Mangli Sudah Dibuka, 11 Larangan Ini Harus Diindahkan
Pendakian Gunung Sumbing Jalur Mangli sudah dibuka kembali. Informasi menggembirakan bagi kalangan pendaki itu diunggah akun Instagram resmi Basecamp Sumbing Via Mangli Kaliangkrik @sumbingviamangli, Senin (27/9/2021).
Menariknya dalam unggahan tersebut, juga dimuat infografis mengenai larangan yang harus diindahkan setiap pendaki.
Ke-11 larangan itu adalah pendaki dilarang membawa tissue basah, dilarang membawa miras atau minuman mengandung alkohol, dilarang membawa alat vandalisme spidol/cat dan sebagainya, dilarang membawa pengeras suara atau sound box, dan dilarang mendirikan tenda di jalur pendakian.
Berikutnya, pendaki dilarang membawa senjata tajam dengan panjang bilah melebihi 25 Cm kecuali pisau dapur, dilarang membuang air kecil/besar di sungai atau dekat sungai, dilarang keluar dari jalur pendakian (dengan mengamati plakat petunjuk arah yang sudah disediakan dengan teliti), dilarang menebang pohon atau merusak tanaman yang ada di kawasan Gunung Sumbing, dan dilarang membuang atau meninggalkan sampah di gunung (wajib dibawa turun).
Terakhir atau ke-11, pendaki dilarang naik tanpa izin dari pihak pengelola (atau akan dikenakan sanksi denda 10x lipat harga tiket).
Selain itu, ada infografis yang memuat persyaratan pendakian Gunung Sumbing Jalur Mangli.
Persyaratannya adalah pendaftaran langsung di Base Camp, kuota 25% atau lebih kurang 200 pendaki per hari, jam pelayanan registrasi buka jam 07.30 - 21.30 tutup, registrasi Rp 15 ribu, fasilitas Rp 10 ribu, parkir motor Rp 10 ribu dan mobil Rp 20 ribu, dan boleh sampai puncak tapi basecamp di Pos 3 (Pos 4 proses rehabilitasi).
Mengingat saat ini era pandemi, diinformasikan pula setiap pendaki wajib mengindahkan protokol kesehatan (prokes) selama di basecamp, wajib membawa kartu identitas asli (KTP/SIM/Kartu Pelajar), dan wajib membawa surat keterangan sehat dari puskesmas atau klinik daerah asal, bisa juga pakai sertifikat vaksin ke 2.
Jalur pendakian Gunung Sumbing via Desa Mangli, Kecamatan Kaliangkrik, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah merupakan salah satu jalur favorit pendaki yang ingin menggapai Puncak Sejati, puncaknya Gunung Sumbing yang berketinggian 3.371 meter di atas permukaan laut (Mdpl).
Dilansir juga dari @sumbingviamangli, berikut keterangan pos dan estimasi waktu pendakian Sumbing via Mangli sampai ke Puncak Sejati.
Pertama, Basecamp - Pos 1 (Kongsen) yang berjarak ±1.3 Km waktu tempuhnya 45 - 60 menit. Treknya melewati jalan beton sampai pertengahan ladang warga, di sambung jalan batu yang tertata rapi sampai pos 1, untuk menghemat waktu menghemat tenaga di sini juga menyediakan jasa ojek sampai pos 1.
Pos 1 - Pos Bayangan ±1.2 Km (±45 - 60 menit), melewati jalan akar berlumut dan tertutup hutan yang masih lebat. Jalurnya lumayan nanjak diimbau untuk tetap slow, dan berhati-hati karena pohon sekilas sama besarnya.
Pos Bayangan - Pos 2 (Siruwet) ±1 Km (±50 - 60 menit), sudah memulai trek tanah dengan hutan kiri kanan yang masih lebat, lumayan nanjak sedikit bonusnya. Di pos 2 terdapat mata air karena berdampingan dengan sungai.
Pos 2 - Tanjakan Debus ±1 Km (±50 - 60 menit), jalur lumayan nanjak dan masih tertutup hutan, diimbau jangan berhenti lama di Tanjakan Debus karena area rawan longsor.
Tanjakan Debus - Pos 3 (Sunrise Camp) ±300 M (±20 - 30 menit), dari sini sudah mulai keluar hutan, dengan trek yang sangat ngedebus. Di pos ini terdapat area camp yang luas dan terdapat mata air (jika musim hujan).
Pos 3 - Pos 4 (Pohon Tunggal) ±1.3 Km (±50 - 75 menit), dari sini sudah lumayan landai dan melewati 2 sungai (sungai musiman) sebelum sampai di pos 4. Di pos 4 terdapat juga area camp yang luas namun diimbau untuk berhati-hati karena tempat terbuka (rawan badai).
Pos 4 - Puncak Sejati yang berjarak lebih kurang 1 Km dengan waktu tempuh sekitar 50 - 75 menit. Treknya lumayan nanjak.
Estimasi waktu tempuh tersebut tergantung kondisi fisik dan kecepatan langkah masing-masing pendaki. Bisa lebih cepat atau sebaliknya.
Gunung Sumbing yang berada di antara Wonosobo, Temanggung, dan Magelang serta bertetangga dengan Gunung Sindoro, merupakan gunung yang memiliki banyak jalur pendakian.
Selain via Mangli yang berada di Tenggara Gunung Sumbing, Puncak Sejatinya juga dapat dijangkau lewat sejumlah jalur pendakian lain seperti lewat Garung di Desa Garung, Wonosobo yang merupakan jalur paling populer, Bowongso di Wonosobo yang berada dekat dengan jalur Garung, Batursari wilayah Temanggung, Sipetung di Temanggung yang masih satu komplek dengan jalur Garung dan Batursari, Cepit di Temanggung bagian Selatan lereng Gunung Sumbing, dan jalur Lamuk di sebelah kiri jalur Cepit Temanggung.
Pilihan lainnya jalur Banaran atau East Route di Temanggung sebelah Timur Gunung Sumbing, Butuh Kaliangkrik Magelang di Selatan Gunung Sumbing, Adipuro Kaliangkrik di sebelah kanan jalur Mangli, Gajah Mungkur di Barat Daya Gunung Sumbing atau sebelah kanan jalur Bowongso Wonosobo, dan jalur Banyumudal yang masuk ke Wonosobo berada di sebelah kanan jalur Gajah Mungkur atau sebelah kiri jalur Butuh.
Travel Tips
Buat pendaki yang ingin mendaki Gunung Sumbing via Mangli, berikut travel tips yang TravelPlus peroleh dari Toni, salah satu admin @sumbingviamangli.
Untuk akses ke Desa Mangli jika menggunakan kendaraan umum bisa naik bus dan turun di Terminal Tidar Magelang, lanjut ke Base Camp (BC) Mangli menggunakan grab/gojek/carter pickup atau carter angkot jika rombongan. Apabila menggunakan kendaraan pribadi juga bisa parkir di depan BC.
BC Mangli juga menyediakan jasa porter dan guide (pemandu). Biaya porter untuk durasi 2 hari - 1 malam Rp 500 ribu. Tugas porter membawa barang sampai tempat camp, menyiapkan alat camp, dan membantu masak. Untuk tenda, ojek pp, dan makan porter tamu yang menanggung.
Biaya guide 2 hari -1 malam Rp 700 ribu. Tugas guide mengurus registrasi dan memandu perjalanan dari BC sampai puncak dan sampai kembali ke BC lagi.
Guide juga bisa membantu menyiapkan alat camp dan membantu masak. Untuk simaksi, ojek pp, dan makan guide, tamu yang menanggung.
Untuk perjalanan, Toni menyarankan lebih aman dan nyaman 1 guide untuk 2 tamu, tapi juga bisa untuk 4 tamu jika hanya memang membutuhkan 1 guide.
Kata Toni, jika sudah punya sertifikat vaksin ke 2, pendaki tidak perlu menggunakan surat keterangan sehat.
Selain pendakian, ada juga daya tarik wisata lain yang menarik untuk dikunjungi usai mendaki Gunung Sumbing antara lain Mangli Sky View, Silancur Highland, dan Nepal van Java.
Mangli Sky View merupakan objek wisata alam dengan pemandangan view Gunung Sumbing, gardu pandang, view Gunung Merapi dan Merbabu serta view kota Magelang.
Silancur Highland, objek wisata alam yang menyuguhkan aneka tanaman bunga dan pemandangan yang sama persis dengan Mangli Sky View.
Nepal van Java, salah satu destinasi wisata unggulan di Kaliangkrik yaitu dusun dengan rumah penduduk yang tertata rapi dan berlatarkan Gunung Sumbing. Lokasinya berjarak tempuh ±7 Km dari Desa Mangli, bisa menggunakan mobil pribadi atau menyewa jasa ojek setempat.
Aryo admin @sumbingviamangli lainnya menambahkan, juga bisa berwisata ke Linggarjati Joglo dan Trianggulasi Small Garden.
Linggarjati Joglo di Alas Krincing Mangli, Kaliangkrik, objek wisata penginapan glamping berdesain seperti tenda dan gazebo joglo yang menghiasi halamannya dengan pemandangan Gunung Sumbing dan persawahan hijau milik warga.
Trianggulasi Small Garden, sebuah taman wisata masih di Kaliangkrik yang menawarkan wisata seperti Silancur Highland, namun pesonanya masih alami.
TravelPlus Indonesia @adjitropis mengapresiasi admin @sumbingviamangli yang sudah menginformasikan 11 larangan dan persyaratan pendakian sebagaimana tersebut di atas, namun harus terus digaungkan atau disebarluaskan supaya publik khususnya para pendaki menjadi tahu dan paham apa yang tidak boleh dilakukan atau tidak boleh dibawa saat mendaki Gunung Sumbing via Mangli.
Informasi bermuatan pro konservasi seperti itu, menurut TravelPlus perlu dicontoh pengelola jalur pendakian lain baik di Sumbing maupun gunung lain, agar keberadaan alam lingkungan gunung tersebut terutama jalur pendakiannya, terjaga kebersihan, keasrian, dan keindahannya serta juga demi keamanan/kenyamanan setiap pendakinya.
Teks: Adji TravelPlus @adjitropis
Foto/infografis: @sumbingviamangli & toni
0 komentar:
Posting Komentar