Sinergi Benar-Benar Asyik, Ragam Daya Tarik Makin Melangit
Sejatinya sinergi publikasi/promosi ragam daya tarik wisata itu harus benar-benar asyik. Dengan begitu informasi yang disebarluaskan otomatis kian meluas (melangit).
Sinergi asyik itu apa sih, contohnya, dan bagaimana caranya?
Jawabannya sinergi publikasi/promosi yang antara jurnalis/blogger/pegiat medsos dengan nara sumber (narsum) terkait, entah itu kepala/pendiri/pimpinan/ketua/direktur sebuah lembaga/badan/asosiasi/perusahaan/balai/direktorat/deputi, dan lainnya yang tentunya saling mendukung, ada take and give.
Contohnya sinergi publikasi/promosi yang dilakukan Adji TravelPlus sebagai jurnalis/blogger di TravelPlus Indonesia dan pegiat medsos (antara lain IG: @adjitropis, Twitter, FB, YouTube, WAG, dan Telegram Group) yang terbukti sejak zadul (zaman dulu) sampai sekarang tetap setia meliput/menulis dan menyebarluaskan ragam daya tarik wisata/atraksi baik alam, budaya maupun buatan.
Untuk membuat tulisan-tulisan terkait hal tersebut, salah satu caranya dengan mewawancarai narsum-nya sebagaimana tersebut di atas. Cara lainnya lewat sumber kedua seperti informasi dari IG, website interen, buku, dan lainnya.
Sinergi bisa terjadi jika narsum tersebut bukan saja asyik ketika ditanya/diwawancarai walaupun lewat WA, bukan hanya jawabannya cepat dengan data yang lengkap dan menarik, bukan cuma bilang terimakasih lewat WA setelah link tulisan dikirim, dan bukan sekadar nge-like unggahan link tulisan tersebut di IG atau kasih komentar. Tapi sejatinya juga mensiar-ulang (repost) link tulisan tersebut di akun ragam medsosnya (IG/FB/Twitter, WA/WAG, dll).
Contohnya baru-baru ini tulisan berjudul "Selepas PPKM Mau Lihat Orangutan Sumatera & Kalimantan di Habitat Aslinya?" yang TravelPlus unggah di @adjitropis, tak lama di-repost oleh admin Balai Taman nasional Kutai @btn_kutai karena taman nasional yang berada di Kalimantan Timur (Kaltim) itu tercantum juga di dalam tulisan tersebut sebagai destinasi konservasi yang menjadi rumah tinggal atau habitat asli Orangutan Kalimantan.
Sebelumnya @tamanpinuscamperpark juga me-repost tulisan TravelPlus tentang forest healing, berjudul: "Terapi Hutan Obat Usir Stres Lepas PPKM, Ini Pilihan Destinasinya". Padahal destinasi alam tersebut tidak tercantum dalam tulisan namun adminnya menilai ulasannya menarik dan bermanfaat bagi customer-nya.
Apa yang dilakukan @btn_kutai dan @tamanpinuscamperpark itu namanya sinergi publikasi/promosi yang cukup asyik. Lho kok cukup asyik? Memang sinergi itu ada tingkatannya?
Ya karena sudah mau me-repost sehingga informasi semakin meluas. Apalagi kalau link tulisan tersebut disebarluaskan ke WA dan WAG terkait atau yang relevan dengan tulisan tersebut.
Jelas ada tingkatannya, dari yang sekadar sinergi (basa-basi) alias omdo (omong doang) atau cuma PeHaPe (pemberi harapan palsu), lalu sinergi yang cukup asyik sampai sinergi promosi/publikasi yang benar-benar asyik.
Nah, sinergi promosi/publikasi yang benar-benar asyik itu misalnya melibatkan/mengundang jurnalis/blogger yang sudah terbukti selama ini loyal meliput ragam daya tarik alam, budaya, dan buatan serta amat melek medsos untuk meliput kegiatan narsum (baik online maupun offline) dan atau meliput langsung daya tarik/destinasi alam, budaya, dan buatan yang dikelola/dibawahi narsum tersebut maupun event yang diselenggarakan.
Karena di era digital sekarang bukan soal apapun medianya, mau itu website ataupun weblog, yang terpenting apakah jurnalis/blogger tersebut terbukti loyal/kreatif/produktif meliput/menulis ragam daya tarik alam, budaya dan buatan atau tidak? Apakah jurnalis/blogger tersebut terbukti rajin menyebarluaskan pula link tulisannya ke ragam medsos, WA, WAG, dan lainnya atau tidak sama sekali.
Kenapa kedua indikator itu penting sebagai penilaian? Ya supaya ragam daya tarik yang ditulisnya semakin terpromosikan/terpublikasikan.
Jika itu diindahkan, bukan hanya nama ragam daya tarik wisata tersebut yang melangit, pun kinerja pengelola/kepala/pemimpin/direktur, dan seterusnya serta nama badan/lembaga/instansinya.
Intinya, sebuah promosi/publikasi daya tarik wisata (alam/budaya/buatan) itu akan lebih berhasil jika pihak narsum-nya melek promosi dan memahami pentingnya bersinergi yang benar-benar asyik dengan jurnalis/blogger yang berpengalaman dan kemudian turut menyebarluaskan link tulisan dengan cara me-repost di ragam medsos-nya.
Teks & foto: Adji TravelPlus @adjitropis
0 komentar:
Posting Komentar