Mau Tanam Baby Coral dan Mangrove di TN Kepulauan Seribu Secara Virtual? Begini Caranya
Ada banyak upaya untuk berkontribusi atau berbuat sesuatu yang pro konservasi sekalipun dihadang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat, salah satunya dengan ikut menanam baby coral (anakan karang) ataupun mangrove (pohon bakau) secara virtual.
Dimana? Di Taman Nasional (TN) Kepulauan Seribu yang berada di wilayah Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, Teluk Jakarta, DKI Jakarta secara virtual.
Kok bisa? Bagaimana caranya?
Tentu saja bisa, hari gini gitu lho.
Caranya, sangat mudah. Anda cukup menghubungi Smiling Coral Indonesia (SCI) lalu mengikuti program atraksi wisata adopsi karang (adopt a coral) dan atau adopsi mangrove-nya.
Menurut Ketua SCI Hermansyah yang biasa disapa Herman, sebelum dan semasa pandemi, kedua program itu bisa diikuti secara langsung oleh siapapun, sejauh tidak ada penutupan kunjungan ke TN Kepulauan Seribu.
"Terakhir kemarin kita buka open adopsi karang pas Hari Terumbu Karang Nasional yang diperingati tanggal 8 Mei. Lumayan banyak yang ikut berpartisipasi," terang Herman kepada TravelPlus Indonesia @adjitropis di Jakarta, Minggu (11/7/2021).
Kata dia, setiap Minggu ada saja wisatawan yang menanam langsung. "Biasanya yang sudah berkerjasama dengan kita seperti Augustine Phinisi, hampir sebulan bisa 2 kali nanam adopsi karang langsung di lokasi," jelasnya.
Di masa PPKM seperti sekarang, lanjutnya, wisatawan masih tetap bisa melakukan adopsi karang dan mangrove namun secara virtual.
"Kalau lagi ditutup seperti PPKM Darurat begini, biasanya adopsi karang dan mangrove-nya dilakukan lewat virtual IG Live di @smilingcoral_id dengan cara ikut paket penanaman SCI," ungkapnya.
Ada 4 macam paket adopsi karang berupa penanaman transplantasi karang media rocklife yang ditawarkan SCI, yaitu untuk 1 – 20 media, harga satuannya Rp 600 ribu, 21 - 50 Rp 500 ribu, 50 - 100 Rp 450 ribu, dan di atas 100 media harga satuannya Rp 400 ribu.
Harga tersebut sudah termasuk tagging nama, media rocklife, 5-8 baby coral (F3) tiap media, monitoring dan perawatan 1 tahun (dibersihkan dari alga dan tambal sulam), pemateri, laporan foto pertumbuhan tiap 3 bulan (selama 1 tahun), tiket PNBP, serta e-sertifikat.
Sementara itu paket penanaman adopsi mangrove-nya ada 3 macam yaitu jumlah adopsi 100 harga bibitnya Rp 15.000/batang, 250 - 500 Rp 10.000/batang, dan jumlah adopsi lebih dari 500 harga bibitnya Rp 7.500/batang.
Harga tersebut sudah termasuk tag nama, bibit mangrove, biaya penanaman, perawatan dan tambal sulam selama 1 tahun, interpreter mangrove, foto monitoring tiap 3 bulan selama 1 tahun, serta e-sertifikat.
"Paket penanaman adopsi mangrove sebaiknya harus 100 batang karena kita menggunakan metode rumpun berjarak, tiap satu rumpun ada 100 batang bibit agar kokoh dari gangguan ombak dan tingkat keberhasilanya lebih tinggi dibandingkan menanam satu persatu dengan metode berjarak," saran Herman.
Metode penanaman untuk program adopsi mangrove menggunakan metode rumpun berjarak. Jumlah bibit dalam satu rumpun sebanyak 100 baby mangrove dengan jarak antar-rumpun 1 m.
"Jenis bibit mangrove yang ditanam adalah Rhizopora stylosa. Lokasi penanaman di kawasan kemitraan konservasi SCI seluas 2 hektar," tambahnya.
Penanaman karang maupun mangrove yang sudah dipesan, sambung Herman, akan dilakukan oleh tim SCI dan disiarkan langsung via IG.
"Nanti yang sudah mengadopsi karang, bisa langsung melihat proses penanamannya lewat IG Live kita," terangnya lagi.
Menurut Herman pencapaian kegiatan penanaman adopsi karang di TN Kepulauan Seribu sudah tercapai sebanyak 750 media rocklife dan 6.000 pcs baby coral (F3) yang dimulai dari November 2019 sampai dengan Juli 2021.
Berkat program yang pro konservasi tersebut memberikan manfaat bagi pemulihan ekosistem terumbu karang seluas 100 m2. "Juga memberikan pemasukan ekonomi 30 orang anggota kelompok SCI ditengah kondisi tekanan pandemi wabah Covid 19," ungkap Herman yang juga berencana membuka adopsi mangrove untuk merayakan Hari Mangrove Nasional tanggal 26 Juli 2021.
TravelPlus sendiri pernah melihat proses penanaman adopsi karang dan mangrove yang dilakukan Wakil Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (WamenLHK) Alue Dohong sewaktu berkunjung dalam rangka memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional (HCPSN) 2020, tanggal 5 November lalu.
Ketika itu Herman dibantu timnya bukan hanya menjelaskan bagaimana cara menanam adopsi karang kepada Alue Dohong yang didampingi Sekretaris Direktorat Jenderal (Ditjen) Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Tandya Tjahjana, Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jakarta Karyadi, Kepala Balai TNL Kepulauan Seribu Badi'ah, dan Bupati Kepulauan Seribu Junaedi, pun mempraktekkan cara membuat media rocklife ditambah baby coral yang akan ditanam di dasar perairan Pulau Pramuka, TN Kepulauan Seribu.
Jujur TravelPlus kagum sekaligus menilai program menanam adopsi karang dan mangrove yang diinisiasi SCI itu apalagi bisa dilakuan secara virtual semasa pandemi dan PPKM ini, merupakan salah satu aktivitas pro konservasi kekinian yang kreatif, adaptif, dan keren.
Nah, kedua program kental nilai konservasinya itu bisa Anda jadikan alternatif aktivitas wisata yang bermanfaat bagi kelestarian alam, khususnya terumbu karang dan hutan mangrove di TN Kepulauan Seribu selama PPKM Darurat sekalipun secara virtual. Ikutan kuuuy...
Teks: Adji TravelPlus @adjitropis
Foto: dok. Smiling Coral Indonesia (SCI) & tangkapan layar video adopsi karang SCI
0 komentar:
Posting Komentar