. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Kamis, 17 Juni 2021

Palembang Berusia 1338 Tahun, Yuk Jelajah Tujuh Keistimewaannya


Hari ini, tepat 17 Juni, usia Palembang bertambah. Ibu kota Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) ini genap berumur 1338 tahun. Wow, jumlah usia kota yang fantastik. 

Nah, dalam rangka turun merayakan Hari Jadi Palembang tahun ini, TravelPlus Indonesia @adjitropis mengajak traveler menjelajahi sekurangnya tujuh keistimewaannya. 

Berdasarkan amatan langsung dan ditambah racikan dari berbagai sumber, keistimewaan Palembang antara lain berpredikat sebagai Kota Tertua di Indonesia, Kota Bumi Sriwijaya, Kota Venesia dari Timur, Kota Sport Tourism, Kota Kaya Wisata Sejarah, Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia bahkan se-Asia Tenggara, dan Kota Pempek.

Berumur 1338 tahun ini, jelas mempertegas kembali kalau Palembang merupakan kota tertua di Indonesia. Predikat ini sangatlah prestisius, membanggakan, dan berdaya jual sebagai bahan promosi tentang salah satu keistimewaan Palembang sebagai sebuah kota yang tentu saja tidak dimiliki kota lain se-Tanah Air.

Predikat Kota Paling Tua se-Indonesia ini sangat potensial dijadikan branding terkait wisata sejarah yang ada di Palembang.

Berdasarkan prasasti Kedukan Bukit yang ditemukan di Bukit Siguntang sebelah Barat Kota Palembang yang menyatakan pembentukan sebuah wanua yang ditafsirkan sebagai kota pada tanggal 16 Juni 683 Masehi menjadikan kota Palembang sebagai kota tertua di Indonesia. Namun peresmiannya sebagai kota, tertanggal 17 Juni 683.

Julukan Kota Bumi Sriwijaya buat Palembang salah satunya lantaran pernah menjadi ibu kota kerajaan bahari Buddha terbesar di Asia Tenggara pada saat itu, Kerajaan Sriwijaya.

Kerajaan tersebut ketika itu bukan hanya menguasai Nusantara pun Semenanjung Malaya pada abad ke-9.

Kota Palembang juga sempat mendapat predikat Venice of the East (Venesia dari Timur). Penyebabnya, sudah pasti karena kota ini dibelah oleh Sungai Musi menjadi dua bagian yaitu Seberang Ulu dan seberang Ilir ini.

Sungai Musi dengan panjang 750 km   merupakan sungai terpanjang di Pulau Sumatera.

Di tepiannya banyak perkampungan rumah-rumah kayu baik berbentuk Rumah Limas, Rumah Rakit dan lainnya yang berdiri di atas permukaan air Sungai Musi, lengkap dengan setapak jalan yang juga terbuat dari kayu yang menghubungkan antar-kampung membuahkan atmosfer seperti di Venesia, Italia.

Bukan hanya menjadi tempat tinggal, keberadaan Sungai Musi sejak dahulu juga sudah menjadi urat nadi perekonomian bagi warga Palembang dan sejumlah kabupaten lain di Sumsel yang dilalui sungai ini.

Pencanangan Palembang sebagai "Kota Wisata Air" oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono pada 27 September 2005, kian  memperkuat julukan Venesia dari Timur.

Di era tahun 2000-an, Palembang juga mendapat gelar Kota Sport Tourism. Predikat itu berawal dari dibangunnya Stadion Gelora Sriwijaya dalam rangka penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional XVI pada 2004.

Stadion yang terletak di daerah Jakabaring, tepatnya di Jalan Gubernur H.A. Bastari, Jakabaring, ini sering juga disebut Jakabaring Sport Center (JSC).

Di depan stadion tersebut terdapat Tugu Jakabaring dengan air mancur unik. Banyak wisatawan lokal yang bersantai di tepian danau yang menjadi salah satu venue untuk cabang olahraga ski air pada Sea Games  2011. Di sekitarnya terdapat bangku-bangku taman yang asyik untuk nongkrong di sore hari sambil menunggu dan mengabadikan sunset-nya. Banyak juga yang jogging di sekeliling danaunya.

Predikat itu kian menguat setelah pada 2018, hanya Palembang yang terpilih sebagai kota pendukung Jakarta dalam menyelenggarakan Asian Games 2018 berkat adanyan kompleks olahraga JSC yang sering digunakan dalam perhelatan pesta olahraga tingkat nasional dan internasional.

Pada 2021, Palembang dan lima kota lainnya akan menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan Piala Dunia U-20 FIFA 2021.

Keistimewaan Palembang berikutnya dikenal sebagai Kota Kaya Wisata Sejarah.

Menariknya lagi, sebagian besar obyek wisata sejarahnya ada di tepian Sungai Musi, sebut saja mulai dari Jembatan Ampera yang menjadi ikon landmark Palembang yang sudah mendunia.

Banyak yang bilang ke Palembang kalau belum ke jembatan sepanjang 1.117 meter dan lebar 22 meter ini, belum lengkap. Jembatan yang diresmikan oleh Presiden Soekarno pada tahun 1965 ini menjadi yang terbesar se-Asia Tenggara pada masanya.  

Spot sejarah lainnya ada Taman Purbakala Kerajaan Sriwijaya yaitu sebuah site peninggalan Kerajaan Sriwijaya yang terletak di tepian Sungai Musi, Benteng Kuto Besak, Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Pulau Kemaro, Kampung Kapitan, Kampung Arab Al Munawwar 13 Ulu, Makam Kawah Tekurep, dan lainnya.

Palembang juga menjadi destinasi kota yang asyik untuk berwisata religi, ziarah, dan belanja.

Obyek wisata religinya antara lain Masjid Agung Sultan Mahmud Badaruddin I Palembang, Masjid Al Munawar, Masjid Cheng Ho Palembang, dan Bayt Al Quran Al Akbar Gandus.

Obyek wisata ziarahnya antara lain Bukit Siguntang, di perbukitan sebelah barat dari Kota Palembang. Di sana terdapat makan Raja dan Ratu Palembang dari Kerajaan Sriwijaya serta sejumlah makan lainnya seperti makam Raja Sigentar Alam, Pangeran Raja Batu Api, Putri Kembang Dadar, Putri Rambut Selako, Panglima Tuan Junjungan, Panglima Bagus Kuning, dan makam Panglima Bagus Karang.

Alternatif lain Makam Kawah Tekurep yang berlokasi di Kelurahan 3 Ilir, Kecamatan Ilir Timur II Palembang, sekitar 100 meter dari tepian Sungai Musi. Kompleks pemakaman ini ramai dikunjungi oleh peziarah dari seluruh penjuru tanah air dan luar negeri.

Tidak jauh dari kompleks makam terdapat Kompleks Makam Ki Gede Ing Suro yang merupakan salah satu keturunan Raden Patah, Sultan Demak. Keberadaan Kompleks Makam Ki Gede Ing Suro Mudo ini menunjukkan akulturasi antara budaya Islam dan Hindu. Makam para raja Kerajaan Palembang tersebut dibangun di atas dasar candi Hindu peninggalan Kerajaan Sriwijaya.

Sementara itu destinasi belanjanya antara lain ke Tanggo Buntung yang berada di sepanjang Jl. Ki Ronggo Wirosantiko - Jl. Ki Gede Ing Suro - Jl. Pangeran Sido Ing Lautan, Kelurahan 30-35 Ilir, kota Palembang.

Di pusat kerajinan yang bernuansa kental akan budaya dan kehidupan masyarakat Palembang ini terdapat sejumlah toko ternama yang menjual aneka kain Songket Palembang.

Selain berbentuk kain, juga ada dalam bentuk pakaian khas Palembang, batik Palembang yang berwarna terang, perlengkapan ibadah, dan lainnya.

Tanggo Buntung semakin tersohor namanya sejak mendapat juara tiga tingkat nasional diajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Awards 2020 untuk kategori Destinasi Belanja Terfavorit.

Keistimewaan berikutnya, Palembang pernah mendapat prestasi sebagai Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia bahkan se-Asia Tenggara.

Peringkat I Kota Metropolitan Terbersih se-Indonesia (Adipura Award) pernah diraih Palembang berturut-turut mulai 2007 - 2011. Bahkan pada 2008 pernah dinobatkan sebagai Kota Terbersih se-Asean dalam ajang internasional bertajuk Asean Environment Sustainable City 2008.


Kuliner Primadona

Keistimewaan Palembang terakhir adalah Kota Pempek. Julukan ini justru yang paling melekat di benak banyak orang bukan cuma se-Sumatera tapi se-Indonesia bahkan mungkin di beberapa negara.

Kalau ditanya apa yang terlintas di benak pertama kali kalau menyebut Palembang,  pasti jawabannya Kota Pempek, bukan 6 predikat lainnya seperti tersebut di atas.

Kepopuleran Palembang sebagai Kota Pempek boleh dibilang sebanding dengan Jogja yang juga dikenal bergelar sebagai Kota Gudeg.

Begitu kuatnya julukan Kota Pempek terhadap Palembang, sampai banyak yang bilang tidak sempurna kunjungan ke kota yang dihuni etnis Melayu sebagai penduduk asli yang berbahasa Melayu Palembang, dan warga pendatang dari Jawa, Minangkabau, Madura, Bugis, Sunda, dan Banjar serta warga keturunan antara lain Tionghoa, Arab, dan India ini, jika belum mencicipi makan khasnya yakni Pempek.

Ada banyak jenis pempek di Palembang antara lain pempek kapal selam, lenjer,  keriting, adaan, kulit, tahu, pistel, udang, lenggang, panggang, belah, dan pempek otak-otak.

Teman bersantapnya adalah cuko atau saus cuka yang berwarna kehitaman yang terbuat dari rebusan gula merah, cabe, dan udang kering.

Untuk menyantap Pempek di Palembang amat banyak pilihannya, mulai dari pedagang pempek keliling yang mudah dijumpai antara lain di sekitar Benteng Kuto Besak dan sekitarnya sampai di kedai dan resto kekinian.

Salah satu tempat yang tersohor antara lain Pempek Saga “Sudi Mampir” yang terletak di Jalan Merdeka No.8, 22 Ilir, tepat berada di depan Kantor Walikota Palembang.

Beberapa jenis pempek yang disediakan di tempat ini, antara lain Pempek Lenggang Panggang atau Tunu, Adaan, Pempek Telor, dan lainnya. Pempek Lenggang Panggang merupakan favorit pengunjung dan es kacang merah penutupnya.

Kuliner khas Palembang tak cuma Pempek. Selagi berada di kota yang memiliki aneka kesenian yang seperti Kesenian Dul Muluk (pentas drama tradisional khas Palembang), Tari Gending Sriwijaya, Syarofal Anam atau kesenian Islami yang dibawa oleh para saudagar Arab dulu, serta sejumlah lagu daerah seperti Melati Karangan, Dek Sangke, Cuk Mak Ilang, Dirut dan Ribang Kemambang ini, coba juga nikmati kuliner Tekwan, Model, Laksan, Celimpungan, Mie Celor, Burgo, Lakso, Martabak HAR, Pindang Patin, dan Pindang Tulang.

Kalau ingin mencoba Mie Celor, antara lain ke Mie Celor 26 Ilir di Pasar 26 Ilir Jalan Mujahidin dekat jembatan kantor Walikota Palembang. Mie khas ini berkuah santan gurih ditabur bawang goreng.

Jika mau mencicipi Martabak HAR alias Haji Abdul Rozak yang terbuat dari telur, terigu, dan dicampur beberapa bumbu antara lain di Martabak HAR di Jalan Jenderal Sudirman.

Kendati banyak jenis kuliner khas Palembang, namun tak bisa dipungkiri Pempek-lah primadonanya dan sekaligus menjadi salah satu dari 7 Keistimewaan kota yang memiliki bermacam event wisata dan budaya seperti Festival Sriwijaya, Hari Jadi Kota Palembang, Festival Bidar, dan Perahu Hias ini.

Lewat tulisan ini, TravelPlus Indonesia @adjitropis mengucapkan Selamat Hari Jadi Palembang ke 1338 Tahun semoga 7 keistimewaannya itu dapat terus dipertahankan, dan semakin banyak prestasi baru yang diraih hingga bertambah keistimewaannya.

Penulis/fotografer: adji TravelPlus @adjitropis, jurnalis/blogger senior & pegiat medsos

0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP