. q u i c k e d i t { d i s p l a y : n o n e ; }

Rabu, 07 April 2021

Suaka Alam Gunung Sahuwai dan Sungai Nief Jadi Lokasi Pelepasliaran Satwa Endemik Maluku, Ini Profilnya


Dua kawasan suaka alam yakni Suaka Alam Gunung Sahuwai dan Sungai Nief menjadi lokasi pelepasliaran sejumlah satwa endemik Maluku yang dilakukan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Maluku, Rabu (7/4/21).

Hal itu diutarakan Kepala BKSDA Maluku Danny H. Pattipeilohy kepada TravelPlus Indonesia @adjitropis lewat pesan WA.

"Benar, BKSDA Maluku akan me-realese atau melepasliarkan sejumlah satwa edemik Maluku di dua lokasi kawasan konservasi, tersebut," terang Danny.

Di Suaka Alam Gunung Sahuwai, lokasi tepatnya di Taman Jaya, Desa Piru, Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Maluku  dilepasliarkan sebanyak 199 ekor burung terdiri atas 146 ekor Perkici Pelangi (Trichoglossus haematodus) dan 53 ekor Nuri Maluku (Eos bornea).

"Di Suaka Margasatwa Nief, tepatnya di Desa Dawang, Kecamatan Teluk Waru, Kabupaten Seram Bagian Timur, ada 4 ekor Kakatua Seram (Cacatua moluccensis) dan 1 ekor Perkici Pelangi (Trichoglossus haematodus) yang dilepasliarkan," jelas Danny.

Semua satwa tersebut, lanjutnya  merupakan hasil sitaan, temuan, dan penyerahan masarakat.

Di laman BKSDA Maluku dijelaskan kalau Gunung Sahuwai merupakan sebuah gunung yang terletak di Pulau Seram, tepatnya di Kecamatan Seram Barat, Kabupaten Seram Bagian Barat, Provinsi Maluku. Letaknya berdekatan dengan Tanjung Saala atau Tanjung Sial.

Kawasan hutan Gunung Sahuwai ditetapkan sebagai kawasan konservasi dengan status sebagai Kawasan Suaka Alam berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor: 805/Kpts-II/1993 tanggal 30 Nopember 1993, dengan luas sekitar 18.620 ha.

Jenis flora yang hidup di suaka alam ini  terdiri atas tumbuhan dari tipe vegetasi hutan dataran rendah dan hutan musim, antara lain seperti Kayu Linggua (Pterocarpus indicus), Damar (Agathis sp.), Kenari (Canarium sp.), Gofasa (Vitex coffasus), Kayu Besi (Intsia spp.), Anggrek Alam (Dendrobium spp., Calanthe spp.) dan berbagai jenis Palma.

Ragam jenis faunanya antara lain  satwa endemik Pulau Seram seperti Kuskus (Phalanger spp.), Kakatua Seram (Cacatua molucensis), Nuri Kepala Hitam (Lorius domicelus), Perkicit Hijau (Trichoglosus haematodus), Kesturi Merah (Eos bornea), Kasuari (Casuarius casuarius), Rusa (Cervus sp.), Babi Hutan (Sus scrova) dan berbagai jenis Kupu-kupu.

Untuk menjangkau suaka alam ini, dari Ambon ke Piru dengan kendaraan darat via penyeberangan Feri melalui pelabuhan Hunimua dengan waktu tempuh sekitar 5 jam.

Pilihan lain dari Ambon ke Hitu dengan kendaraan darat sekitar 1 jam dan dilanjutkan dengan kendaraan laut ke Piru dengan waktu tempuh sekitar 1-2 jam. Selanjutnya dari Piru langsung ke desa sekitar Gunung Sahuwai dengan variasi waktu tempuh menggunakan mobil sekitar 1-2 jam, perjalanan dilanjutkan dari desa terdekat ke dalam kawasan dengan berjalan kaki dengan waktu tempuh sekitar 1-2 jam perjalanan.

Sementara itu Suaka Alam Sungai Nief merupakan habitat sejumlah satwa liar antara lain rusa Timor Seram, babi hutan, dan buaya.

Naskah: adji kurniawan (kembaratropis@yahoo.com, ig: @adjitropis)
Foto: @bksdamaluku & dok. danny h. pattipeilohy



0 komentar:

Film pilihan

Bermacam informasi tentang film, sinetron, sinopsis pilihan
Klik disini

Musik Pilihan

Bermacam informasi tentang musik, konser, album, lagu-lagu pribadi dan pilihan
Klik disini

Mencari Berita/Artikel

  © Blogger templates Psi by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP